Konverter torsi
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Konverter torsi atau kopling zat alir (bahasa Inggris: torque converter) adalah kopling yang terpasang pada transmisi otomatis ataupun transmisi variable kontinu.[1] Konverter torsi berkerja dengan melipat gandakan torsi mesin dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dari fluida transmisi otomatis. Pada kendaraan dengan transmisi otomatis, letak konverter torsi berada di antara flaxeplate dan transmisi.[2] Jika dibandingakan dengan transmisi manual maka konverter torsi merupakan gabungan dari disc clutch dan cover clutch. Karakteristik dari kopling ini adalah dapat melipat gandakan torsi saat torsi yang di keluarkan mesin terlalu kecil. Pelipat gandaan torsi terjadi pada saat kendaran akan mulai berjalan, sedangkan saat kendaran sudah melaju pada kecepatan tinggi maka konverter torsi hanya berfungi sebagai penerus putaran mesin tanpa meningkatkan torsi.
Fungsi
sunting- Sebagai kopling fluida sebagai penyambung, pemutus, dan pemindah putaran serta torsi dari mesin secara lembut.
- Secara otomatis torsi yang dikeluarkan oleh mesin akan langsung ditingkatkan.
- Didalam torque converter terdapat lock-up clutch untuk menghubungkan putaran mesin ke transmisi saat kecepatan tinggi.
- Torque converter juga memutarkan pompa fluida untuk memungkinkan sistem pelumasan dan hidrolik bekerja.
Komponen
sunting- Pump impeller, terpasang menyatu dengan housing konverter torsi. Berfungsi memompa fluida untuk memutarkan turbin runner dengan memanfaatkan gaya sentrifugal.
- Turbin runner, meneruskan putaran yang dihasilakan dari cipratan fluida pump impeller yang selanjutnya turbin runner memutarkan input shaft transmisi otomatis.
- Stator, terletak antara pump impeler dan turbin runner. Berfungsi untuk menyearahkan percikan fluida yang dihasilakn dari percikan turbin runner untuk dikembalikan lagi ke pump impeller sehingga torsi bisa ditingkatkan, dan menghilangkan kemungkinan pump impeller terganggu putarannya oleh percikan fluida yang dihasilkan pump impeller.
- One way clutch, menyatu dengan stator. Berfungsi untuk menghalangi putaran stator yang berlawanan arah dengan putaran pump impeller yang disebabkan karenan terdorong oleh percikan fluida dari turbin runner.
Cara kerja
suntingSaat mesin mati maka semua sistem pelumasan dan hidrolis tidak bekerja. Dan ketika mesin mulai menyala torque converter mulai berputar dan fluida di dalamnya juga akan berputar searah jarum jam (dilihat dari arah depan mesin). Fluida yang ada di dalam torque converter akan digerakkan oleh kipas-kipas pump impeller yang terpasang menjadi satu dengan body/housingkonverter torsi. Hasil dari putaran pump impeller menyebabkan fluida bergerak ke arah turbin runner sehingga turbin runner berputar dan kemudian turbin runner memutarkan input shaft.
Selanjutnya karena fluida di dalam torque converter berada diruangan tertutup menyebabkan sisa fluida yang memercik dari turbin runner kembali ke arah pump impeller. Percikan fluida ini bergerak berlawanan arah jarum jam sehingga menyebabkan pump impeller mengalami penurunan kecepatan. Untuk mencegah hal ini maka di dalam torque converter dipasangkan stator untuk mengubah arah percikan fluida yang di hasilkan dari turbin runner, sehingga arah percikan fluida ikut membantu memutarkan pump impeller yang berakibat pada peningkatan putaran pump impeller, sehingga peningkattan torsi pun bisa didapatkan.
Kemudian karena arah percikan dari turbin runner berlawanan arah jarum jam, hal ini juga akan menyebabkan stator bergerak berlawanan arah jarum jam, untuk mencegah hal ini maka pada stator dipasang ona way clutch atau kopling satu arah yang memungkinkan stator hanya berputar searah jarum jam.
Lock Up Clutch
suntingDi dalam konverter torsi juga terdapat kopling mekanis yang diatur secara elektronik dan hidrolis. Lock up clutch terdapat pada semua konverter torsi modern. Karena pada kecepatan tinggi putaran turbin runner akan menyamai putaran pump impeller, sehingga peningkatan torsi tidak dapat dilakukan, pada saat ini konverter torsi hanya sebagai kopling saja, dan putaran dari mesin diteruskan melalui lock up clutch. Hal ini perlu dilakukan karena konverter torsi kehilangan daya nya sebesar 80% pada kecepatan tinggi, dan selanjutnya efisiensi bahan bakar bisa terpenuhi. Karena putaran mesin dilangsungkan menuju transmisi maka menghasilkan rasio putaran 1:1. Lock up clutch bekerja pada kecepatan 65 km/jam keatas dan diatur secara elektronik oleh ECT (electronic control transmision) melalui solenoid dan vlave body.
Istilah Pada Torque Converter
sunting- Stall, hal ini terjadi ketika pump impeller berputar tetapi turbin rinner diam. Pelipatgandaan torsi terbesar terjadi pada saat ini.
Referensi
sunting- ^ "Torque Converter : Komponen Dan Cara Kerja Lengkap Gambar - OmMobil". www.ommobil.com. Diakses tanggal 2022-10-20.
- ^ "Everything You Need to Know About Torque Converters". AAMCO Bay Area. Diakses tanggal 2022-10-20.