Konspirasi istana tahun Renyin

Konspirasi Renyin (Hanzi: 壬寅宫變), juga dikenal sebagai Pemberontakan Para Dayang (Hanzi: 宮女起義), adalah sebuah konspirasi Dinasti Ming terhadap Kaisar Jiajing, di mana 16 dayang berusaha untuk membunuh kaisar. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1542, tahun renyin dari siklus enam puluh tahunan, sehingga menjadi penyebutan nama peristiwanya.

Konspirasi Renyin
Potret istana Kaisar Jiajing, tersimpan di Museum Nasional Istana, Taipei, Taiwan
TanggalNovember 1542
SasaranKaisar Jiajing
Jenis serangan
  • Pembunuhan politik
  • Pembunuhan raja
  • Hukuman gantung
Korban tewas
17
Korban luka
1

Penyebab

sunting

Kaisar Jiajing telah dijuluki "kaisar Taois",[1] karena ketaatannya terhadap keyakinan Taoisme, terutama yang mengenai ramalan dan alkimia. Salah satu ramuan alkimia yang dia gunakan untuk memperpanjang hidupnya adalah timbal merah (Hanzi: 红铅), suatu zat yang terbuat dari darah menstruasi perempuan perawan.[2] Para dayang yang berusia 13-14 tahun dirawat untuk tujuan ini, dan hanya diberi makan daun murbei dan air hujan.[2] Setiap gadis yang menderita penyakit akan didepak keluar dan mereka bisa dipukuli karena pelanggaran sekecil apa pun.[3] Telah dikemukakan bahwa perlakuan kejam ini telah menyebabkan terjadinya pemberontakan.[2]

Peristiwa

sunting

Pada tahun 1542, kaisar tinggal di kediaman Selir Duan. Sekelompok dayang berpura-pura melayani kaisar, mengikatkan seutas tali di sekeliling lehernya dan berusaha untuk mencekiknya.[4] Mereka gagal melakukannya dan sementara itu, salah satu dari mereka menjadi panik dan berubah pikiran dan pergi memberi tahu Permaisuri Fang. Permaisuri bergegas ke sana dan para kasim istana menyadarkan kembali kaisar. Para dayang keseluruhannya ditangkap.[4]

Para pelaku

sunting

Peran masing-masing individu dalam upaya pembunuhan kaisar dihakimi dan dicatat sebagai berikut:

  • Selir Kekaisaran Ning (宁嫔王氏), pemimpin atau otak konspirasi
  • Selir Duan, penyerangan terjadi di kediamannya
  • Chen Juhua (陈菊花), secara pribadi terlibat dalam mencekik kaisar
  • Deng Jinxiang (邓金香), berkomplot untuk membunuh kaisar
  • Guan Meixiu (关梅秀), secara pribadi terlibat dalam mencekik kaisar
  • Huang Yulian (黄玉莲), berkomplot untuk membunuh kaisar
  • Liu Miaolian (刘妙莲), secara pribadi terlibat dalam mencekik kaisar
  • Su Zhouyao (苏川药), secara pribadi terlibat dalam mencekik kaisar
  • Wang Xiulan (王秀兰), secara pribadi terlibat dalam mencekik kaisar
  • Xing Cuilian (邢翠莲), secara pribadi terlibat dalam mencekik kaisar
  • Xu Qiuhua (徐秋花), berkomplot untuk membunuh kaisar
  • Yang Cuiying (杨翠英), secara pribadi terlibat dalam mencekik kaisar
  • Yang Jinying (杨金英), secara pribadi terlibat dalam mencekik kaisar
  • Yang Yuxiang (杨玉香), secara pribadi terlibat dalam mencekik kaisar
  • Yao Shucui (姚淑翠), secara pribadi terlibat dalam mencekik kaisar
  • Zhang Chunjing (张春景), berkomplot untuk membunuh kaisar
  • Zhang Jinlian (张金莲), melaporkan upaya pembunuhan kepada Permaisuri Fang

Kesudahan

sunting

Setelah serangan itu, Kaisar Jiajing tidak sadar selama beberapa hari, sehingga Permaisuri Fang mengatur hukuman untuk para dayang. Dia memerintahkan mereka semua, termasuk Zhang Jinlian—yang telah memberi tahu dia tentang serangan itu—dijatuhkan hukuman mati dengan tubuh mereka diris perlahan. Meskipun Selir Duan tidak berada di tempat kejadian, permaisuri memutuskan bahwa dia telah terlibat dalam konspirasi itu dan menjatuhkan hukuman mati kepadanya juga.[4] Mayat para dayang, Selir Kekaisaran Ning, dan Permaisuri Duan kemudian dipertontonkan kepada publik.[5] Sepuluh anggota dari keluarga para dayang juga dipenggal kepalanya, sementara 20 lainnya dijadikan budak dan dihadiahkan kepada para menteri.[5]

Konsekuensi

sunting

Meskipun Kaisar Jiajing sempat tidak siuman, dia murka terhadap Permaisuri Fang karena telah membunuh selir kesayangannya, Selir Duan. Dia kemudian memutuskan bahwa Selir Duan tidak bersalah dan pada tahun 1547, ketika sebuah kebakaran menghancurkan sebagian istana, kaisar menolak agar Permaisuri Fang diselamatkan dan dia terbakar sampai tewas.[6]

Setelah pemberontakan ini, Kaisar Jiajing tidak berhenti menggunakan timbal merah untuk ramuannya. Alih-alih, dia memerintahkan pembatasan usia gadis-gadis yang memasuki istana untuk diperketat. Pada tahun 1547, 300 gadis berusia antara 11 and 14 tahun dipilih sebagai dayang baru. Pada tahun 1552, 200 gadis lainnya dipilih untuk mengabdi di istana, tetapi batas bawah usia dikurangi menjadi delapan tahun.[2] Tiga tahun kemudian, pada tahun 1555, 150 gadis di bawah usia delapan tahun dibawa ke istana untuk keperluan pembuatan obat kaisar.[2]

Referensi

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Huang (2011), hlm. 7.
  2. ^ a b c d e Huang (2011), hlm. 8.
  3. ^ Zhang (2007), hlm. 37.
  4. ^ a b c Zhang (1739)
  5. ^ a b History Office (1620s), volume 267
  6. ^ Keith McMahon: Celestial Women: Imperial Wives and Concubines in China from Song to Qing

Kutipan karya

sunting
  • History Office, ed. (1620s). 明實錄:明世宗實錄 [Veritable Records of the Ming: Veritable Records of Shizong of Ming] (dalam bahasa Chinese). Ctext. 
  • Huang 黄, Weibo 伟波 (2011). "壬寅宫变与嘉靖皇帝之崇奉方术" [The palace rebellion of ‘’renyin’’ and the Jiajing Emperor’s belief in alchemy]. Xiang Chao (dalam bahasa Chinese) (10). 
  • Zhang Tingyu, ed. (1739). "《明史》卷一百十四 列傳第二 后妃二" [History of Ming, Volume 114, Historical Biography 2, Empresses and Concubines 2]. Lishichunqiu Net (dalam bahasa Chinese). Lishi Chunqiu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-14. Diakses tanggal 27 June 2017. 
  • Zhang 张, Yongchang 永昌 (2007). "壬寅宫变 宫女献身" [The ‘’renyin’’ palace rebellion: palace women sacrifice themselves]. Quanzhou Wenxue (dalam bahasa Chinese) (01).