Konserto Biola (Mendelssohn)

komposisi oleh Felix Mendelssohn

Konserto Biola dalam E minor, Op. 64, MWV O 14, karya Felix Mendelssohn merupakan konserto terakhir yang diciptakannya. Diterima secara baik pada penampilan perdananya, karya ini bertahan di antara konserto biola paling terkenal dan sangat dihormati. Karya ini bertahan dalam posisi penting dari repertoar biola dan telah mengembangkan reputasi sebagai konserto penting untuk dikuasai bagi seluruh pemain biola konser, serta umumnya menjadi salah satu konserto era Romantik pertama yang mereka pelajari.[1][2][3] Penampilan konserto ini pada umumnya hanya berlangsung kurang dari setengah jam.

Konserto Biola
oleh Felix Mendelssohn
Mendelssohn pada 1846 oleh Eduard Magnus
KunciE minor
Opus64
Tahun1844 (1844)
PeriodeRomantik
GenreKonserto
Digubah1838 (1838)–1844
Gerakan3
PartiturBiola dan orkestra
Penampilan perdana
Tanggal13 Maret 1845 (1845-03-13)
LokasiLeipzig

Mendelssohn pada awalnya mengusulkan ide konserto biola kepada Ferdinand David, teman dekatnya dan kemudian menjadi kepala pemain biola pertama pada Orkestra Gewandhaus Leipzig. Walaupun disusun pada 1838, karya ini diselesaikan dalam waktu enam tahun dan baru dipertunjukkan secara perdana pada 1845. Dalam kurun waktu tersebut, Mendelssohn menjaga komunikasi reguler dengan David yang memberikannya banyak saran. Karyanya tersebut menjadi salah satu konserto biola era Romantik terkemuka dan mempengaruhi banyak komponis lainnya.

Walaupun konserto ini tersusun atas tiga gerakan dalam struktur standar cepat–lambat–cepat dan setiap gerakan mengikuti bentuk tradisional, karya ini pada masanya bersifat inovatif dan memuat banyak ciri baru. Aspek unik yang dimiliki karya ini antara lain waktu masuk biola langsung di awal karya (alih-alih mengikuti pratinjau tema utama gerakan pertama pada orkestra, sebagaimana yang umumnya ada pada konserto era Klasik) dan bentuk konserto secara keseluruhan tak berulang, dengan ketiga gerakan terhubung secara melodi dan harmoni, serta dimainkan secara ataka (setiap gerakan secara langsung mengikuti gerakan sebelumnya tanpa jeda).

Banyak pemain biola telah melakukan rekaman serta menampilkannya dalam konser dan kompetisi musik klasik. Karya ini direkam oleh Nathan Milstein dan Filharmoni New York dalam satu album dan dirilis sebagai rekaman LP pertama ketika format rekaman ini diperkenalkan pada 1948.[4]

Sejarah

sunting
 
Ferdinand David, pemain biola yang menampilkan karya ini secara perdana dan seseorang yang berkolaborasi berperan penting dalam lahirnya konserto ini

Setelah penunjukkan pada 1835 sebagai kepala konduktor Orkestra Gewandhaus Leipzig,[5] Mendelssohn menunjuk teman semasa kecilnya, Ferdinand David, menjadi kepala pemain biola pertama dalam orkestra tersebut.[6] Asal mula karya ini didapatkan dari kolaborasi profesional tersebut. Dalam sepucuk surat bertanggalkan 30 Juli 1838, Mendelssohn menulis kepada David: "Saya ingin menulis konserto biola untukmu pada musim dingin mendatang. Salah satunya dalam E minor tebersit dalam kepalaku, awal yang membuatku merasa tidak tenang."[7][8]

Konserto ini selesai digubah dalam waktu enam tahun. Terdapat banyak kemungkinan alasan yang menyebabkan keterlambatan publikasi, seperti rasa tak percaya diri,[9] simfoni ketiganya,[10] dan zaman ketakbahagiaan di Berlin setelah permintaan dari Raja Friedrich Wilhelm IV dari Prusia.[11] Namun demikian, Mendelssohn dan David menjaga korespondensi rutin selama waktu tersebut,[7] dengan Mendelssohn mencari saran teknis dan komposisi. Konserto biola ini memang merupakan konserto pertama dari banyak konserto yang telah digubah dengan masukan dari pemain biola profesional, dan mempengaruhi banyak kolaborasi selanjutnya.[10] Partitur autograf tertanggal 16 September 1844, tetapi Mendelssohn masih mencari saran dari David hingga penampilan perdananya.[6] Konserto ini pertama kali ditampilkan di Leipzig pada 13 Maret 1845 dengan Ferdinand David sebagai pemain biola solo. Pada hari itu Mendelssohn tidak dapat menjadi konduktor karena sakit; penampilan perdana tersebut dikonduktori oleh komponis berkebangsaan Denmark Niels Gade.[10] Mendelssohn pertama kali mengkonduktori konserto ini pada 23 Oktober 1845 kembali dengan Ferdinand David sebagai pemain biola solo.[10]

Manuskrip autograf dari konserto ini kembali muncul pada 1989 di Biblioteka Jagiellonska, Kraków, menyebabkan berbagai pandangan skeptis secara akademik terhadap kebenaran partitur edisi 1862 yang dipublikasikan oleh Breitkopf & Härtel. Beberapa perbedaan penting di antaranya adalah karakter tempo dari gerakan pertama tertulis "Allegro con fuoco" alih-alih secara umum ditulis "Allegro molto appassionato" dan alterasi yang signifikan pada bagian biola solo.[12]

Instrumentasi

sunting

Karya ini digubah untuk biola solo dan orkestra standar pada masanya, terdiri dari dua seruling, dua obo, dua klarinet dalam kunci A, dua basun, dua natural horn, dua trompet natural, timpani, dan bagian dawai.[3][10]

Gerakan

sunting

Konserto ini terdiri dari tiga gerakan dengan penanda tempo sebagai berikut:

  1. Allegro molto appassionato (E minor, transliterasi: Cepat dan penuh gairah)
  2. Andante (C mayor, transliterasi: Cukup pelan)
  3. Allegretto non troppo – Allegro molto vivace (E mayor, transliterasi: Cukup cepat, tetapi tidak terlalu cepat – Cepat dan sangat bersemangat)

Allegro molto appassionato

sunting

12–14 menit

 

Alih-alih dengan tutti orkestra, konserto ini dibuka dengan masuknya biola solo hampir sesaat setelah konserto dimulai, memainkan nada dalam E minor yang membuat Mendelssohn tidak tenang ketika menggubahnya.[13] Diikuti oleh bravura dengan nada menaik secara cepat, tema pembuka kemudian kembali dimainkan ulang oleh orkestra.[10] Selanjutnya terdapat bagian transisi kromatik yang cepat[10] ketika musik mereda dan termodulasi ke dalam tema kedua yang tenang dalam G mayor.[14] Melodi pada awalnya dimainkan oleh alat musik tiup dengan pemain biola solo menyediakan nada pedal pada dawai G terbuka.[13] Nada dimainkan oleh biola solo sebelum kodeta pendek mengakhiri bagian eksposisi dari gerakan pembuka. Pembuka tema kedua kemudian bergabung ke dalam bagian pengembangan, dengan musik mengintensif menuju kadensa yang ditulis Mendelssohn secara penuh alih-alih membiarkan pemain solo melakukan improvisasi.[6] Kadensa menjadi lebih cepat melalu pergeseran ritme dari not setengah ketuk menjadi triplet-not setengah ketuk dan pada akhirnya menjadi not seperempat ketuk,[9] perubahan ritme ini memerlukan gerakan busur rikoset dari pemain biola solo.[15] Kadensa ini bertindak sebagai penghubung menuju bagian rekapitulasi dengan melodi pembuka dimainkan oleh orkestra, diiringi arpegio rikoset menerus oleh biola solo. Dalam rekapitulasi, tema pembuka dimainkan ulang dengan tema kedua dimainkan dalam E mayor sebelum kembali ke dalam E minor sebagai penutup gerakan. Musik mempercepat ketika memasuki koda, ditandai sebagai "Presto",[15] sebelum variasi bagian dari transisi kromatik orisinal mengakhiri gerakan pertama.

Andante

sunting

7–9 menit

 

Basun mempertahankan nada B dari akor final pada gerakan pertama sebelum naik setengah nada menjadi C tengah.[10] Nada ini berperan sebagai pengubah kunci dari E minor pada gerakan pertama menjadi gerakan pelan C mayor yang liris. Gerakan ini berada dalam bentuk lagu dan mengingatkan pada karyanya berjudul Songs Without Words.[9] Musik tema menjadi lebih suram, bagian tengah dalam A minor[14] awalnya dikenalkan oleh orkestra sebelum biola mengambil alih baik melodi maupun pengiring secara bersamaan. Pengiring yang bergetar[10] memerlukan kecekatan dari pemain solo sebelum akhirnya musik kembali pada tema liris utama dalam C mayor, kali ini mengarah pada simpulan yang tentram.

Allegretto non troppo – Allegro molto vivace

sunting

6–7 minutes

 

Setelah gerakan kedua, terdapat bagian transisi pendek empat belas bar dalam E minor yang hanya dimainkan oleh biola solo dan alat musik dawai.[15] Bagian ini mengarahkan ke dalam akhir yang hidup dan bersemangat, keseluruhannya dalam kunci E mayor dan bagian awalnya ditandai oleh fanfare trompet.[10] Gerakan ini digubah dalam bentuk sonata rondo[14] dengan tema pembuka memerlukan bagian cepat dari pemain solo. Eksposisi pembuka mengarahkan pada tema kedua yang singkat dalam kunci B mayor[9] yang dimainkan oleh pemain solo dan berkembang menjadi serangkaian arpegio menaik dan menurun secara cepat, mengingatkan pada kadensa dari gerakan pertama. Orkestra kemudian memainkan variasi melodi pembuka, yang selanjutnya musik berpindah ke dalam bagian pengembangan pendek dalam kunci G mayor.[9] Bagian rekapitulasi pada dasarnya serupa dengan bagian eksposisi, terlepas dari penambahan kontra melodi pada alat musik dawai. Tema kedua dimainkan ulang dalam kunci nada utama E mayor. Terdapat bagian seperti kadensa kecil mendekati akhir gerakan ketika alat musik tiup memainkan nada utama berlawanan dengan perpanjangan geletar dari biola solo.[9] Konserto kemudian tersimpulkan dengan penutup energik.

Analisis

sunting

Konserto ini merupakan karya inovatif jika ditinjau dari berbagai hal. Pada gerakan pertamanya saja, Mendelssohn menyimpang dari bentuk tipikal konserto Zaman Klasik dalam berbagai cara, masuknya pemain solo secara hampir segera setelah dimulai, yang juga terjadi pada Konserto Piano Pertama karyanya.[13] Walaupun gerakan pertama sebagian besar berada dalam bentuk sonata konvensional, Mendelssohn membuat nada tema pertama dimainkan oleh biola solo dan kemudian oleh orkestra. Konserto Zaman Klasik biasanya dibuka dengan pengenalan orkestra dan diikuti oleh versi yang pada intinya memiliki material yang sama dengan mengikutsertakan pemain solo.[10]

Kadensa dari konserto ini juga tak biasa, dituliskan sebagai bagian dari konserto[9] dan berada sebelum bagian rekapitulasi.[10] Dalam konserto Zaman Klasik pada umumnya, kadensa diimprovisasi oleh pemain solo yang tampil dan berada di akhir gerakan, setelah rekapitulasi dan tepat sebelum koda akhir. Kadensa yang ditulis Mendelssohn tidak dimuat dalam konserto versi publikasi pertama, tetapi memuat versi "lebih sederhana" oleh Ferdinand David tanpa kekompleksan kontrapung dari versi orisinal. Versi ini menjadi versi yang paling banyak dimainkan saat ini, walaupun sebagian artis, seperti Arabella Steinbacher, memainkan versi orisinal Mendelssohn.[16] Joshua Bell menampilkan konserto ini dengan kadensanya sendiri.[17]

Konserto biola ini menonjol dari konserto sebelumnya karena gerakan yang terhubung.[9] Tidak ada jeda antara gerakan pertama dan kedua, dengan nada yang dimainkan basun bertahan di antara dua gerakan.[10] Bagian penghubung antara dua gerakan terakhir dimulai hampir segera setelah gerakan lambat. Melodi pada bagian ini serupa dengan bagian pembuka dengan petunjuk pada bentuk siklik dari karya ini.[18] Keterhubungan gerakan didesain untuk menghilangkan tepuk tangan di antara gerakan. Bentuk ini mengejutkan pendengar Mendelssohn yang, tidak seperti sekarang, biasanya penonton bertepuk tangan di antara gerakan.[10]

Konserto ini juga memanggil pemain biola untuk berlaku sebagai pengiring orkestra pada suatu rentang waktu, seperti arpegio rikoset pada awal rekapitulasi. Pemain solo sebagai pengiring juga merupakan hal baru pada konserto biola di masa tersebut.[9]

Legasi

sunting

Konserto Biola Mendelssohn mempengaruhi banyak konserto dari komponis lain, mengadopsi beberapa aspek dari konserto ini ke dalam konsertonya.[13] Sebagai contoh, penempatan kadensa tak biasa sebelum rekapitulasi tercermin pada konserto biola Tchaikovsky (dengan kadensa diletakkan serupa) dan konserto biola Sibelius (dengan kadensa berfungsi sebagai perpanjangan dari bagian pengembangan).[9] Lebih lanjut, setelah konserto ini, sangat jarang seorang komponis meninggalkan kadensa tak tertulis untuk pemain solo berimprovisasi sebagaimana pada zaman Mozart dan Beethoven.[13] Keterhubungan tiga gerakan juga mempengaruhi konserto lain, seperti Konserto Piano Kedua karya Liszt.[9]

Konserto ini sendiri menerima kesuksesan instan, diterima secara hangat pada pertunjukkan perdananya dan diterima secara baik oleh kritikus kontemporer.[19] Pada akhir abad kesembilan belas, karya ini sudah dipandang sebagai salah satu konserto biola terbesar dalam repertoar biola.[9] Karya ini menjadi salah satu karya paling terkenal dari Mendelssohn, dan tetap secara rutin ditampilkan walaupun ketertarikan orang pada musiknya berkurang pada awal abad kedua puluh.[5] Pada 1906, setahun sebelum kematian pemain biola Joseph Joachim, ia mengatakan kepada tamu dalam perayaan ulang tahunnya ke-75 tahun:[10]

Bangsa Jerman memiliki empat konserto biola. Paling besar dan kaku adalah milik Beethoven. Satu milik Brahms bersaing dengan keseriusannya. Paling kaya dan atraktif ditulis oleh Max Bruch. Tetapi paling ada dalam batin, sang berlian hati, adalah Mendelssohn.

Berkembang reputasi terhadap karya ini sebagai salah satu karya penting untuk menakhlukkan kemampuan biola.[20] Reputasi ini menjadikannya secara virtual dapat ditemui pada banyak diskografi konser dari pemain biola, bahkan termasuk pemain biola yang hanya aktif pada sangat awal rekaman suara diciptakan dan pemain biola yang memiliki sangat sedikit rekaman musik, seperti Eugène Ysaÿe.[21] Walaupun begitu, karya ini secara teknik tetap menantang dan secara umum dianggap sama sulitnya dengan kebanyakan karya terkenal lainnya.[22]

Referensi

sunting
  1. ^ "BBC Mendelssohn Profile". Diakses tanggal 26 April 2007. 
  2. ^ Dane, J. "Facility & Mastery: Felix Mendelssohn". Universitas Chicago. Diakses tanggal 28 April 2007. 
  3. ^ a b Mendelssohn, Felix (1999). Violin Concerto in E minor, Op. 64. Dover Miniature Scores. 
  4. ^ Murphy, Colleen "Cosmo" (n.d.). "The Art of the Album Part One". Classic Album Sundays. Diakses tanggal 3 Juni 2020. 
  5. ^ a b Mercer-Taylor, P. J. (2004). The Cambridge Companion to Mendelssohn. Cambridge University Press. ISBN 0-521-53342-2. 
  6. ^ a b c "Ferdinand David". The Musical Times. 47 (761): 457–461. 1 Juli 1906. doi:10.2307/904220. 
  7. ^ a b Dr. Rietz, J. (1970). Letters of Felix Mendelssohn, 1833–1847. 
  8. ^ Mendelssohn-Bartholdy, Felix; Mendelssohn-Bartholdy, Paul; Mendelssohn-Bartholdy, Karl; Rietz, Julius (1863). Briefe aus den Jahren 1830 bis 1847 (dalam bahasa Jerman). 2. Getty Research Institute. Leipzig: H. Mendelssohn. hlm. 174. 
  9. ^ a b c d e f g h i j k l Keefe, Simon P. (2005). The Cambridge Companion to the Concerto. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-83483-4. 
  10. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Steinberg, Michael (1998). The Concerto: A Listener's Guide. Oxford University Press. ISBN 978-0-195-10330-4. 
  11. ^ Jacobson, Julius H. (2008). The Classical Music Experience (edisi ke-2). Sourcebooks. ISBN 978-1-4022-1198-0. 
  12. ^ Stowell, Robin (26 Juli 2001). The Early Violin and Viola: A Practical Guide. Cambridge University Press. hlm. 152. ISBN 978-0-521-62555-5. Diakses tanggal 29 Agustus 2017. 
  13. ^ a b c d e Kerman, Joseph ' (1999). Concerto Conversations. Harvard: Harvard University Press. ISBN 9780674158917. 
  14. ^ a b c The Cambridge Companion to the Violin. Cambridge: Cambridge University Press. 1992. ISBN 0521399238. 
  15. ^ a b c Mendelssohn, Felix (2005). Concerto for Violin and Orchestra in E minor op. 64. Kassel: Bärenreiter. 
  16. ^ "Program Notes: Concerto in E minor for Violin and Orchestra, Op. 64" (PDF). Filharmoni New York. Oktober 2013. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal March 9, 2016. Diakses tanggal 28 Januari 2024. 
  17. ^ "Program Notes: Concerto in E minor for Violin and Orchestra, Op. 64" (PDF). Filharmoni New York. Desember 2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal March 9, 2016. Diakses tanggal 28 Januari 2024. 
  18. ^ Wilson, Conrad (2005). Notes on Mendelssohn: 20 Crucial Works. Grand Rapids: Eerdmans Books. ISBN 978-0802829955. 
  19. ^ Mendelssohn, Felix. Violin Concerto in E minor, Op. 64. Eulenberg Miniature Scores. 
  20. ^ Reel, J. "All Things Strings: Give it a Break". Strings Magazine (147). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 December 2007. Diakses tanggal 5 October 2007. 
  21. ^ Monsaingeon, B. (Director) dan NVC Arts (2000). Great Performances – The Art of the Violin (DVD). Warner Music Vision. 
  22. ^ "Violin Masterclass' Graded Repertoire". Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 May 2007. Diakses tanggal 24 April 2007. 

Pranala luar

sunting