Konflik Aceh–Portugal

Konflik Aceh–Portugal adalah kontak militer antara pasukan Imperium Portugal, yang ditempatkan di Melaka di Semenanjung Malaya, dan Kesultanan Aceh, terjadi sesekali dari tahun 1519 hingga 1639 di Sumatera, Semenanjung Malaya atau Selat Malaka. Portugal mendukung, atau didukung, oleh berbagai negara-negara Melayu atau Sumatera yang menentang perluasan Aceh, sedangkan Aceh menerima dukungan dari Kesultanan Utsmaniyah dan VOC.

Konflik Aceh–Portugal
Bagian dari Pertempuran Portugal di Timur

Pasukan Portugal di Melaka melawan pasukan Aceh, dalam lukisan dari tahun 1606.
Tanggal1519–1639
(120 tahun)
LokasiSumatera, Semenanjung Malaya, Selat Malaka.
Pihak terlibat
 Imperium Portugal
Didukung oleh:
Kerajaan Aru
Kesultanan Johor
Kesultanan Kedah
Kesultanan Samudera Pasai (1522-1524)
Kesultanan Perak
Kesultanan Perlis
Kesultanan Aceh Kesultanan Aceh
Didukung oleh:
Kesultanan Utsmaniyah
Kesultanan Samudera Pasai (sebelum tahun 1522)[1]
Kesultanan Pedir[2]
Kesultanan Kalinyamat
Kesultanan Golkonda
Vereenigde Oostindische Compagnie VOC (setelah tahun 1601)
Tokoh dan pemimpin
Gaspar da Costa
João de Lima 
Jorge de Brito 
Manuel Henriques 
António de Miranda de Azevedo
Dom André Henriques
Aires Coelho
Simão de Sousa Galvão 
Manuel Pacheco 
Dom Francisco de Eça
Lionis Pereira
Mem Lopes Carrasco
Dom Luís de Melo da Silva
Dom Estevão da Gama
Dom Paulo de Lima
Matias de Albuquerque
João Pereira 
Bernadim da Silva 
Fernando Pallares 
Nuno Monteiro 
Martim Afonso de Castro
Francisco de Miranda Henriques
Diogo de Mendonça Furtado
Nuno Álvares Botelho
Muzaffar II dari Johor
Abdullah Ma'ayat dari Johor
Kesultanan Aceh Ali Mughayat Syah
Kesultanan Aceh Salahuddin
Kesultanan Aceh Alauddin al-Kahar
Kesultanan Aceh Ali Ri'ayat Syah I
Kesultanan Aceh Sultan Muda
Kesultanan Aceh Sri Alam dari Aceh
Kesultanan Aceh Zainal Abidin 
Kesultanan Aceh Alauddin Mansur Syah
Kesultanan Aceh Malahayati 
Kesultanan Aceh Ali Ri'ayat Syah II
Kesultanan Aceh Alauddin Riayat Syah
Kesultanan Aceh Ali Ri'ayat Syah III
Kesultanan Aceh Iskandar Muda
Kesultanan Aceh Iskandar Tsani
Ratu Kalinyamat

Ketika Aceh mulai memperluas wilayahnya ke seberang laut, menuju semenanjung Malaya, Portugal dan sekutunya menghadapi upaya Aceh dalam menaklukkan Melaka dan membantu negara-negara Melayu atau Sumatera lainnya dalam melawan Aceh, terutama selama masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang ekspansionis.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting