Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa Bangsa Tahun 2021

Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa Tahun 2021 (bahasa Inggris: 2021 United Nations Climate Change Conference), yang sering disebut sebagai COP26 adalah Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa ke-26 yang digelar di SEC Center, Glasgow, Skotlandia, Britania Raya dari tanggal 31 Oktober sampai dengan 13 November 2021. Presiden Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa Tahun 2021 adalah Alok Sharma[1][2]. Sempat ditunda akibat terjadinya wabah COVID-19[3], Konferensi tersebut merupakan Konferensi Para Pihak (bahasa Inggris: Conference of the Parties) yang ke-26 pada Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC). Pertemuan ketiga COP pada Perjanjian Paris 2015 (dirancang sebagai CMA1, CMA2, CMA3) dan pertemuan COP ke-16 pada Protokol Kyoto (CMP16).

Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa 2021
2021 United Nations Climate Change Conference
Tanggal31 Oktober – 13 November 2021 (2021-11-13)
LokasiSEC Centre, Glasgow, Skotlandia, Britania Raya
Koordinat55°51′40″N 04°17′17″W / 55.86111°N 4.28806°W / 55.86111; -4.28806
Nama lainCOP26 (UNFCCC)
CMP16 (Kyoto Protocol)
CMA3 (Paris Agreement)
PenyelenggaraBritania Raya and Italia
PresidenAlok Sharma
Event Sebelumnya← Madrid 2019
Event Selanjutnya→ Sharm El Sheikh 2022

Konferensi ini merupakan yang pertama kalinya sejak penandatanganan COP21 yang memperkirakan para pihak yang terlibat untuk meningkatkan komitmen terhadap mitigasi perubahan iklim; Perjanjian Paris menyatakan para pihak untuk mengeluarkan sebuah proses yang dikenal sebagai 'mekanisme ratchet' setiap lima tahun untuk meningkatkan janji setiap bangsa[4]. Hasil dari COP26 adalah dikeluarkannya Pakta Iklim Glasgow, yang dihasilkan dari negosiasi melalui konsensus para perwakilan dari 197 pihak yang hadir. Karena intervensi yang terlambat dari India dan China yang melemahkan sebuah gerakan untuk mengakhiri penggunaan tenaga batubara dan subsidi bahan bakar fosil, Konferensi diakhiri dengan diberlakukannya sebuah resolusi yang kurang ketat daripada yang diantisipasi beberapa orang[5][6]. Namun demikian pakta yang dihasilkan merupakan perjanjian iklim pertama yang berkaitan dengan komitmen untuk mengurangi penggunaan batubara. Didalam pakta tersebut juga terdapat kalimat yang menggalakkan urgensi pemotongan emisi gas rumah kaca dan berjanji untuk memberikan lebih banyak pendanaan iklim bagi negara-negara berkembang untuk beradaptasi terhadap dampak iklim[7].

Di tengah konferensi, pada 6 November 2021, demonstrasi menentang tindakan yang tidak memadai di konferensi, serta untuk masalah terkait perubahan iklim lainnya, menjadi protes terbesar di Glasgow sejak demonstrasi anti-Perang Irak pada tahun 2003[8]. Demonstrasi tambahan berlangsung tempat di 100 negara lain.

Latar Belakang

sunting

Kepresidenan

sunting
 
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte (kiri) dan Perdana Menteri Britania Raya Boris Johnson (kanan) saat bertemu di London untuk meluncurkan waktu pelaksanaan COP26 di Bulan Februari 2020, sebelum COP26 ditunda setahun

Britania Raya memegang kepresidenan COP26 sampat dimulainya COP27[9]. Pada awalnya Menteri Negara untuk Energi dan Pertumbuhan Bersih, Claire Perry yang ditunjuk sebagai Presiden COP26, tetapi ia diberhentikan pada tanggal 31 Januari 2020, beberapa bulan sebelum ia mundur sebagai Anggota Dewan Rakyat[10][11]. Mantan Perdana Menteri David Cameron dan Mantan Menteri Luar Negeri William Hague menolak untuk diangkat menjadi Presiden COP26[12]. Pada tanggal 13 Februari 2020, Menteri Strategi Bisnis, Energi dan Industri Alok Sharma diangkat sebagai Presiden COP26[13]. Pada tanggal 8 Januari 2021, Sharma sebagai Menteri Strategi Bisnis, Energi dan Industri digantikan oleh Kwasi Kwarteng, dan Sharma diangkat sebagai Menteri Negara pada Kantor Kabinet. Hal ini bertujuan agar Sharma bisa fokus terhadap tugasnya sebagai Presiden COP26 secara penuh waktu[14].

Nigel Topping, Mantan CEO We Mean Bussiness—Sebuah Organisasi Perubahan Iklim, ditetapkan sebagai Juara Aksi Iklim Tingkat Tinggi Pemerintah Inggris untuk COP26[15][16].

Italia bekerja sama dengan Britania Raya dalam melaksanakan COP26. Dalam beberapa bagian, peran Italia adalah menyiapkan pekerjaan-pekerjaan seperti menjadi tuan rumah pertemuan-pertemuan pra COP dan sebuah event untuk para pemuda yang dikenal sebagai Youth4Climate 2020:Driving Ambition. Event-event tersebut digelar di Milan, Italia dari tanggal 28 September sampai 2 Oktober 2020[17]

Penundaan

sunting
 
Perdana Mentei Israel Minister Naftali Bennet dan Perdana Menteri India Narendra Modi pada COP26.

Karena adanya pandemi COVID-19, pada bulan April 2020 pelaksanaan konferensi diundur menjadi 31 Oktober–12 November 2021[18][19]. Kedua negara tuan rumah, Italia dan UK terkena dampak yang berat akibat pandemi dan lokasi pelaksanaan konferensi SEC Centre di Glasgow diubah sementara menjadi rumah sakit sementara untuk para pasien positif COVID-19 di Skotlandia[20].

Sekretaris Konvensi Patricia Espinosa men-twit bahwa dalam "mengingat efek COVID-19 yang sedang berlangsung di seluruh dunia, mengadakan COP26 yang ambisius dan inklusif pada November 2020 adalah sesuatu yang tidak mungkin"[21]. Espinosa juga mengatakan bahwa proses memulai kembali sektor ekonomi untuk "membentuk ekonomi abad 21 dalam langkah-langkah yang bersih, hijau, sehat, adil, selamat dan lebih ulet"[21]. Penetapan ulang tanggal konferensi diumumkan pada bulan Mei 2020[22]. Pada awal 2021, Italia dan UK menjadi tuan rumah pelaksaan Konferensi G7 dan G20[23].

Para pengamat independen mencatat bahwa walaupun tidak berhubungan secara langsung, penundaan konferensi memberikan waktu kepada masyarakat internasional untuk merespon hasil dari Pilpres AS yang digelar pada bulan November 2020[24][25]. Presiden Donald Trump telah mengeluarkan AS dari Perjanjian Paris walaupun ini tidak berefek sampai setelah pilpres; ketika Joe Biden menyatakan akan kembali menyertai dan meningkatkan ambisi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca[26]. Pada saat konferensi Presiden Joe Biden menyampaikan permohonan maafnya kepada semua peserta konferensi atas keluarnya AS dari Perjanjian Paris karena Trump[27].

sunting

Konferensi-konferensi sebelumnya disponsori oleh perusahaan bahan bakar fosil. Untuk mengurangi pengaruh ini, Pemerintah Britania Raya memutuskan bahwa para sponsor harus "memiliki komitmen yang nyata dalam membantu mereka untuk mencapai zero netralitas karbon di masa yang akan datang"[28]. Para sponsor utama termasuk tiga perusahaan energi di Britania Raya, Bank dan Perusahaan Asuransi[29].

Lokasi dan Partisipasi Acara

sunting
 
Dari kiri ke kanan : Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas, Presiden Tanzania Samia Suluhu dan Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon pada COP26

Sebelum pelaksanaan pertemuan puncak di dan sekitar kota Glasgow, ada kesepakatan bersama untuk menanam 18 juta pohon selama dekade berikutnya. Clyde Climate Forest (CCF) diproyeksikan untuk meningkatkan cakupan pohon di dalam daerah perkotaan Glasgow Raya sebesar 20 persen[30].

Pada bulan September 2021, konferensi didesak oleh Jaringan Aksi Iklim untuk memastikan kehadiran para peserta yang boleh menghadiri konferensi dalam keadaan pembatasan perjalanan akibat pandemi Covid-19. Dalam beberapa bulan sebelum pelaksanaan konferensi, Pemerintah Britania Raya melakukan pembatasan perjalanan dari beberapa negara, dan passport Covid diperlukan untuk dalam beberapa venue. Para kritikus menyarankan bahwa pengembangan vaksin Covid-19 yang tidak seimbang dapat menjadi pengecualian dalam keikutsertaan para delegasi dari negara-negara berkembang yang terdampak parah akibat perubahan lingkungan[31][32][33]. Britania Raya kemudian mengendurkan aturan-aturan perjalanan untuk para delegasi-delegasi dari negara-negara berkembang tersebut[34]. Hanya delegasi dari empat negara di Kepulauan Pasifik yang dapat hadir sedangkan negara-negara di Kepulauan Pasifik lainnya terkendala masalah pembatasan perjalanan. Negara-negara Kepulauan Pasifik yang hadir juga terpaksa mengirimkan delegasi yang kecil dari yang seharusnya[35][36]. Penyelenggara konferensi memberlakukan sejumlah aturan-aturan di masa Covid-19 kepada para delegasi yang hadir berdasarkan status vaksinasi dari delegasi tersebut[37].

Pelaksanaan konferensi ini digambarkan sebagai "konferensi yang menggunakan kelistrikan paling bersih dalam Britania Raya". Hal ini dikarenakan penggunaan tenaga nuklir rendah karbon sebesar 70 persen dan sisanya didapat dari penggunaan tenaga angin[38].

Partisipan

sunting
Presiden AS Joe Biden berpidato pada pembukaan konferensi
Delegasi Indonesia mengenakan pakaian tradisional pada hari pertama konferensi
Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi bertemu dengan CEO dan Perwakilan Khusus UNSG untuk Energi Berkelanjutan dan Co-Chair dari UN Energy Damilola Ogunbiyi

Sebanyak 25 ribu delegasi dari hampir 200 negara yang ada diperkirakan hadir dalam konferensi[39][40]. Selain itu sekitar 120 Kepala Negara juga diperkirakan hadir selama pelaksanaan konferensi[41]. Diantara para Kepala Negara yang hadir yaitu[42][43] :

  1. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres.
  2. Presiden Amerika Serikat, Joseph Biden.
  3. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.
  4. Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte.
  5. Perdana Menteri Ceko, Andrej Babiš
  6. Perdana Menteri India, Narendra Modi.
  7. Presiden Indonesia, Joko Widodo.
  8. Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett.
  9. Kanselir Jerman, Angela Merkel.
  10. Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.
  11. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
  12. Presiden Mesir, Abdul Fattah as-Sisi.
  13. Presiden Nigeria, M. Buhari
  14. Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki
  15. Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
  16. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez.
  17. Perdana Menteri Swedia, Stefan Löfven.
  18. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy
  19. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen

Selain itu Mantan Presiden AS Barack Obama dan Sejarawan Alam sekaligus Penyiar Inggris, David Attenborough yang diangkat menjadi Advokat Rakyat COP26 juga diberikan kesempatan berpidato pada konferensi[44].

Perdana Menteri Ceko, Andrej Babiš mencela proposal Fit For 55 yang diajukan oleh Uni Eropa. Proposal Fit for 55 ini merupakan bagian dari Kesepakatan Hijau Eropa yang menyatakan bahwa blok yang tidak mencapai apapun tanpa partisipasi adalah negara dengan polusi terbesar seperti China dan Amerika Serikat[45].

Pangeran Charles menyampaikan pidato pada pembukaan konferensi secara langsung[46]. Sementara itu Ratu Elizabeth II yang telah disarankan untuk beristirahat, menyampaikan pidatonya secara virtual melalui pesan video[47]. Bill Gates menyerukan "Revolusi Industri Hijau" untuk melawan krisis iklim[48].

Perwakilan dari Industri Bahan Bakar Fosil menjadi perwakilan terbesar yang ada pada konferensi dengan anggota delegasi sebanyak 503 orang[49]

Daftar Referensi

sunting
  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama eciu
  2. ^ "New dates agreed for COP26 United Nations Climate Change Conference" (Siaran pers). UK Department for Business, Energy and Industrial Strategy; Alok Sharma. 28 May 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 May 2021. Diakses tanggal 21 August 2021. 
  3. ^ Dennis, Brady; Mooney, Chris (1 April 2020). "Amid pandemic, U.N. cancels global climate conference". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2020. Diakses tanggal 1 April 2020. 
  4. ^ Fedson, Nick (21 August 2019). "The Importance of COP26". The Energy Compass. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 July 2021. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  5. ^ "Cop26 ends in climate agreement despite India watering down coal resolution". The Guardian. 13 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021. Diakses tanggal 14 November 2021. 
  6. ^ Hook, Leslie; Hodgson, Camilla; Pickard, Jim (13 November 2021). "India and China weaken pledge to phase out coal as COP26 ends". Financial Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021. Diakses tanggal 14 November 2021. 
  7. ^ Shasi, Anula (13 November 2021). "COP26 keeps 1.5C alive and finalises Paris Agreement". ukcop26.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2021. Diakses tanggal 13 November 2021. 
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama BBC Nov6
  9. ^ "Climate leaders call for pressure on stubborn nations before Cop27". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 15 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2021. Diakses tanggal 19 November 2021. 
  10. ^ Shukman, David (31 January 2020). "Climate change: UK sacks its UN conference president". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 March 2021. Diakses tanggal 31 January 2020. 
  11. ^ Merrick, Jane (February 2020). "Climate change summit chief sacked by PM ahead of Cabinet reshuffle". i. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 February 2020. Diakses tanggal 1 February 2020. 
  12. ^ Harvey, Fiona (7 February 2020). "UK unprepared for COP 26 conference, warn climate leaders". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2021. Diakses tanggal 7 February 2020. 
  13. ^ Harvey, Fiona (13 February 2020). "Alok Sharma appointed chair of COP26 climate conference in reshuffle". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2021. Diakses tanggal 13 February 2020. 
  14. ^ Harrabin, Roger (8 January 2021). "COP26: Alok Sharma leaves business job to focus on climate role". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2021. Diakses tanggal 9 January 2021. 
  15. ^ "Nigel Topping appointed UK High Level Climate Action Champion". UN Climate Change Conference (COP26). 23 January 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2021. Diakses tanggal 9 April 2020. 
  16. ^ Topping, Nigel (18 December 2019). "Getting ready for the decade of delivery". We Mean Business Coalition. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2021. Diakses tanggal 9 April 2020. 
  17. ^ "Towards COP26: Pre-COP and Youth Event: "Youth4Climate: Driving Ambition"". Ministero dell'Ambiente e della Tutela del Territorio e del Mare. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 June 2021. Diakses tanggal 28 June 2020. 
  18. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :12
  19. ^ "UN Climate Change Conference (UNFCCC COP 26)". SDG Knowledge Hub. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 October 2021. Diakses tanggal 28 August 2021. 
  20. ^ "Construction of NHS Louisa Jordan complete" (Siaran pers). Scottish Government. 19 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 October 2021. Diakses tanggal 6 May 2020. 
  21. ^ a b Espinosa C., Patricia [@@PEspinosaC] (1 April 2020). "The Bureau decided to also postpone #COP26 , in a date to be set after the #COP26 presidency consults with all Parties. The Bureau assessed that in light of the ongoing, worldwide effects of #COVIDー19, holding an ambitious, inclusive COP26 in November 2020 is no possible" (Tweet). Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2021. Diakses tanggal 2 April 2020 – via Twitter. 
  22. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama govuk-newdates2
  23. ^ Murray, James S (29 May 2020). "COP26: Delayed Glasgow Climate Summit confirmed for November 2021". www.businessgreen.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2021. Diakses tanggal 5 June 2020. 
  24. ^ Gustin, Georgina (1 April 2020). "COP's Postponement Until 2021 Gives World Leaders Time to Respond to U.S. Election". InsideClimate News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2021. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  25. ^ "Cop26 climate talks postponed to 2021 amid coronavirus pandemic". Climate Home News. 1 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 April 2020. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  26. ^ "Biden plans immediate flurry of executive orders to reverse Trump policies". The Washington Post. 8 November 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 November 2020. Diakses tanggal 9 November 2020. 
  27. ^ "Biden apologizes for Trump's pulling the U.S. out of Paris climate accord". au.news.yahoo.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2021. Diakses tanggal 4 November 2021. 
  28. ^ Frost, Rosie (20 August 2020). "COP26 may refuse sponsorship from big polluters". Euronews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 January 2021. Diakses tanggal 3 January 2021. 
  29. ^ "First sponsors for COP26 announced with one year to go until the climate summit" (Siaran pers). UK Department for Business, Energy & Industrial Strategy; Alok Sharma. 16 November 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 August 2021. Diakses tanggal 3 January 2021. 
  30. ^ "Glasgow to plant 18m trees as city readies for Cop26 climate summit". The Guardian. 1 June 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2021. Diakses tanggal 2 June 2021. 
  31. ^ "Cop26 will be 'rich nations stitch-up' if poorer countries kept away by Covid". The Guardian. 7 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 1 November 2021. 
  32. ^ "COP26: Fresh concerns that unequal vaccine access may jeopardise key UN climate talks". Sky News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2021. Diakses tanggal 1 November 2021. 
  33. ^ "Cop26 will be whitest and most privileged ever, warn campaigners". The Guardian. 30 October 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 1 November 2021. 
  34. ^ "COP26: Covid travel rules relaxed for overseas delegates". BBC News. 9 August 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2021. Diakses tanggal 1 November 2021. 
  35. ^ "'Thin' Pacific island teams at COP26 spark fears of inequity". Associated Press. 28 October 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 1 November 2021. 
  36. ^ "COP26: What do the poorest countries want from climate summit?". BBC News. 1 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 1 November 2021. 
  37. ^ "What are the Covid rules at Cop26 and why did maskless PM sit next to Attenborough?". The Independent. 2 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2021. Diakses tanggal 2 November 2021. 
  38. ^ "COP26 and southern Scotland receive cleanest power in the U.K. -- ANS / Nuclear Newswire". www.ans.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2021. Diakses tanggal 4 November 2021. 
  39. ^ "What is Cop26 and why does it matter? The complete guide". The Guaridan. 11 October 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2021. Diakses tanggal 20 November 2021. 
  40. ^ "COP26: What is the Glasgow climate conference and why is it important?". BBC News. 25 October 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2021. Diakses tanggal 30 October 2021. 
  41. ^ "COP26: Boris Johnson addresses world leaders at Glasgow summit". BBC News. 1 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 1 November 2021. 
  42. ^ "COP26: Obama tells young people to stay angry on climate fight". BBC News. 8 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2021. Diakses tanggal 18 November 2021. 
  43. ^ Sengupta, Somini (8 November 2021). "Obama, in Climate Speech Focused on Youth, Has Words for Republicans, Too". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2021. Diakses tanggal 18 November 2021. 
  44. ^ Victor, Daniel (1 November 2021). "David Attenborough urges summit participants to help 'rewrite our story.'". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 1 November 2021. 
  45. ^ "Andrej Babiš: It is absolutely crucial for individual states to choose their own energy mix to achieve carbon neutrality". Government of the Czech Republic. 1 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 3 November 2021. 
  46. ^ "COP26: Charles to say 'war-like footing' needed". BBC News. 1 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 2 November 2021. 
  47. ^ "COP26: Act now for our children, Queen urges climate summit". BBC News. 1 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 2 November 2021. 
  48. ^ "Bill Gates calls for 'Green industrial revolution' to beat climate crisis". The Independent. 3 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2021. Diakses tanggal 3 November 2021. 
  49. ^ "COP26: Fossil fuel industry has largest delegation at climate summit". BBC News (dalam bahasa Inggris). 8 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2021. Diakses tanggal 8 November 2021.