Konferensi Denpasar
Konferensi Denpasar diselenggarakan pada tanggal 7-24 Desember 1946 di Bali Hotel, Denpasar dan menghasilkan pendirian Negara Indonesia Timur, bagian dari Republik Indonesia Serikat.
Konferensi Denpasar | |
---|---|
Tuan rumah | Indonesia |
Tanggal | 7–24 Desember 1946 |
Tempat | Bali Hotel |
Kota | Denpasar, Timur Raya |
Peserta | 70 orang |
Pada konferensi inilah pemerintah Belanda menyatakan posisinya bahwa kendali atas Nugini Barat tidak akan diserahkan pada saat yang sama dengan wilayah Hindia Belanda lainnya.
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Delegasi
suntingTimur Raya dibagi menjadi tiga belas wilayah, dengan masing-masing wilayah memilih sejumlah delegasi yang proporsional dengan jumlah penduduknya. Van Mook menetapkan batas 55 orang delegasi regional, dengan tambahan lima belas orang yang mewakili kelompok etnis minoritas, sehingga totalnya menjadi 70 orang. Meskipun Belanda mengklaim bahwa para delegasi regional dipilih oleh rakyat, namun pada kenyataannya mereka dipilih oleh para pejabat yang ditunjuk oleh Belanda, dan sebagian besar dari mereka adalah pejabat kolonial atau bangsawan daerah.
Komposisinya adalah sebagai berikut:[1][2]
Wilayah | Delegasi |
---|---|
Sulawesi Selatan | 16 |
Minahasa | 3 |
Sulawesi Utara | 2 |
Sulawesi Tengah (Donggala) | 2 |
Sulawesi Tengah (Poso) | 2 |
Sangihe & Talaud | 2 |
Maluku Utara | 2 |
Maluku Selatan | 3 |
Bali | 7 |
Lombok | 5 |
Timor | 3 |
Flores | 3 |
Sumbawa | 3 |
Sumba | 2 |
Etnis minoritas | 15 |
Jumlah | 70 |
Referensi
sunting- Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat, Ide Anak Agung Gde Agung, Gajah Mada University Press, 1995
- Ensiklopedi Umum, Penerbit Kanisius, Edisi Kedua dengan EYD, 1977, hal.586, ISBN 978-979-413-522-8
- ^ Agung 1996, hlm. 83-84.
- ^ Kahin 1952, hlm. 364.