Komisi Kebenaran dan Persahabatan

Komisi Kebenaran dan Persahabatan Indonesia - Timor Leste, atau sering kali disingkat KKP, dalam bahasa Inggris Commission of Truth and Friendship (CTF) adalah sebuah lembaga yang dibentuk Pemerintah Indonesia dan Timor Leste untuk mencari titik terang kerusuhan pasca Jajak Pendapat Timor Timur 1999. KKP dilantik pada tanggal 14 Agustus 2005. KKP berkedudukan di Denpasar, Bali.

Anggota

sunting

Lembaga ini terdiri dari 10 komisi (5 dari Indonesia, 5 dari Timor Leste) dan 2 koordinator (masing-masing 1 dari Indonesia dan Timor Leste).[butuh rujukan]

  • Anggota dari Indonesia: Benjamin Mangkoedilaga (koordinator), Achmad Ali, Wisber Loeis, Mgr. Petrus Turang, dan Agus Widjojo.
  • Anggota dari Timor Leste: Dionísio da Costa Babo Soares (koordinator), Cirílio José Jacob Valadares Cristovão, Aniceto Longuinhos Guterres Lopes, Felicidade de Sousa Guterres, dan Jacinto das Neves Raimundo Alves.

Kinerja

sunting

KKP akan memfokuskan pengungkapan tiga kasus, yaitu kasus Pembunuhan di Gereja Liquiça, perusakan rumah Manuel Carrascalão, dan Santa Cruz. Hasil kerja KKP dilaporkan kepada pimpinan dua negara, yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden José Ramos Horta.[butuh rujukan]

Beberapa tokoh yang didengar keterangannya oleh KKP diantaranya: Mantan Menlu Ali Alatas, Mantan Presiden BJ Habibie, Mantan Panglima ABRI Wiranto, Mantan Uskup Dili Carlos Felipe Ximenes Belo, Mantan Kepala Badan Intelijen ABRI Mayjen (Purn) Zacky Anwar Makarim, Mantan Komandan Korem Wiradharma Dili Mayjen Suhartono Suratman, dan Mantan Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen (Purn) Adam Damiri.[butuh rujukan]