Komentari

halaman disambiguasi Wikimedia

Komentari (bahasa Inggris: commentary, bentuk jamak: commentaries) adalah suatu penjelasan baris demi baris atau bahkan kata demi kata yang biasanya dilampirkan pada suatu edisi naskah pada jilid yang sama atau jilid pendampingnya. Merupakan sebuah istilah yang dipakai khususnya dalam filologi, yaitu studi yang mempelajari naskah-naskah, umumnya manuskrip kuno. Dapat menggunakan metodologi "pembacaan dekat" (close reading) atau kritik sastra (literary criticism), tetapi tujuan utamanya adalah untuk menguraikan bahasa teks tersebut dan budaya khusus yang menghasilkannya, yang keduanya mungkin saja asing bagi pembacanya. Komentari semacam itu biasanya berbentuk catatan kaki, catatan akhir, atau teks terpisah yang dirujuk silang (referensi silang) dengan baris, alinea atau halaman teks aslinya.

Cara memberikan komentari pada bahasa suatu teks termasuk catatan mengenai kritik teks, sintaksis dan semantik, serta analisis retorik, tropus literatur, maupun gaya linguistik. Sasarannya adalah untuk menyingkirkan, mengurangi atau menunjukkan halangan-halangan linguistik dalam pembacaan dan pemahaman suatu teks.

JIka suatu teks itu bersejarah/kuno, atau dihasilkan dalam suatu budaya yang dianggap kurang dikenal oleh pembaca modern, maka dibutuhkan penjabaran bagi topik-topik berjangkauan luas. Ini dapat meliputi data biografi mengenai pengarang, peristiwa sejarah, kebiasaan atau hukum-hukum, istilah teknis dan fakta-fakta mengenai kehidupan sehari-hari pada masa itu, kepercayaan agama dan pandangan filsafat, perumpamaan sastra, lokasi geografi dan referensi silang bagi bagian-bagian dalam karya yang sama atau karya lain dari pengarang yang sama, atau sumber yang sama dengan yang digunakan oleh pengarang.[1]

Sejumlah komentari naskah kuno atau abad pertengahan (yang secara khusus disebut "scholium" (bentuk jamak: scholia) adalah sumber informasi bernilai tinggi untuk naskah-naskah yang sekarang tidak diketahui lagi atau sudah hilang. Hieronimus memberikan daftar beberapa komentari yang digunakan pada zamannya waktu ia masih seorang pelajar pada tahun 350-an M.[2] Salah satu scholia kuno yang masih banyak digunakan sampai sekarang adalah karya Servius mengenai karya Vergil yang berjudul Aeneid, ditulis pada abad ke-4 M.

Pembuatan komentari mulai berkembang pesat pada abad ke-16 sebagai bagian dari proyek humanis Renaisans untuk memulihkan naskah-naskah kuno, sejalan dengan pertumbuhan percetakan. Dalam zaman modern, sebuah komentari dibedakan dari edisi bercatatan (annotated edition) yang ditujukan pada murid-murid atau pembaca awam, dalam hal pembahasan pertanyaan-pertanyaan akademis yang mempunyai rentangan luas, kebanyakan lebih cocok untuk para spesialis. Seorang komentator dapat mengambil posisi tertentu pada variasi bacaan suatu teks atau menandai perdebatan akademik, tetapi argumennya biasanya ringkas, panjangnya satu alinea atau kurang dari satu halaman.halo

Penggunaan istilah Komentari

sunting

Publikasi

sunting
  • Komentari Caesar, sejumlah karya yang dianggap dibuat oleh Julius Caesar
  • Komentari mengenai Hukum-hukum di Inggris, a 1769 treatise on the common law of England by Sir William Blackstone
  • Komentari mengenai Kehidupan, suatu seri buku karya Jiddu Krishnamurti yang asalnya diterbitkan pada tahun-tahun 1956, 1958 dan 1960
  • Komentari mengenai Kitab Ayub, suatu risalah dari abad ke-6 karya Saint Gregory
  • Komentari dari Zuo, salah satu karya bahasa Tionghoa tertua yang memuat catatan sejarah pada periode tahun 722 sampai 468 SM
  • Commentaries, karya yang diyakini dibuat oleh Taautus
  • Komentari Matthew Henry (diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Tafsiran Matthew Henry), suatu komentari Alkitab yang ditulis dalam beberapa volume oleh Matthew Henry dari Inggris
  • Majalah Commentary, suatu jurnal terbitan Amerika Serikat, dimulai pada tahun 1945 dan dulunya diterbitkan oleh American Jewish Committee
  • Atthakatha, komentari mengenai "Pāli Canon" dalam Buddhisme Theravāda
  • Komentari audio, trak audio tambahan pada DVD yang dapat diputar bersamaan dengan suatu video, berisi komentar mengenai video tersebut
  • Komentari olahraga (sport commentary) atau play-by-play, pemerian bekelanjutan atas suatu pertandingan atau peristiwa olahraga dalam siaran langsung
    • Komentari warna (color commentary), melengkapi komentari play-by-play, sering kali mengisi waktu saat jeda dalam suatu pertandingan atau pada saat kegiatan olahraga sedang tidak berlangsung.
  • Komentari atau narasi, yaitu kata-kata yang mengiringi suatu film dokumenter
  • Komentari Alkitab atau "Eksegesis" (sering pula disebut Tafsiran Alkitab, karena pembaca Indonesia masih awam dengan istilah "komentari"), penjelasan atau interpretasi kritikal suatu teks, terutama teks agamawi yang berhubungan dengan Kitab Suci, termasuk Alkitab Ibrani atau Alkitab Kristen
  • Komentari sastra atau kritik literatur, yaitu studi, evaluasi, dan interpretasi literatur atau sastra
    • "Pembacaan dekat" (close reading) dalam kritik literatur adalah interpretasi yang teliti dan berkepanjangan untuk suatu bagian singkat dalam teks
  • Komentari politik atau kritik politik, berkaitan dengan hal-hal di dalam dunia politik

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Patrick Cheney, "'Jog on, jog on': European Career Paths," in European Literary Careers: The Author from Antiquity to the Renaissance (University of Toronto Press, 2002), p. 6 0-19-814372-9&vq=%22Scribes+and+Scholars%22#PPA6,M1 online.
  2. ^ Jerome, Apology for Himself against the Books of Rufinus 1.16; Alan Cameron, Greek Mythography in the Roman World (Oxford University Press, 2004), p. 3.

Pustaka

sunting
  • Cameron, Alan. Greek Mythography in the Roman World. Oxford University Press, 2004. ISBN 0-19-517121-7. New perspectives on the purpose and use of scholia and annotations within the Roman intellectual milieu.
  • The Classical Commentary: Histories, Practices, Theory. Edited by Roy K. Gibson and Christian Shuttleworth Kraus. Brill, 2002. limited preview. ISBN 90-04-12153-6