Koma serial

(Dialihkan dari Koma Harvard)

Koma serial atau koma berseri (juga disebut koma Oxford dan koma Harvard) adalah koma yang diletakkan tepat sebelum kata hubung koordinatif (biasanya dan atau atau) dalam rangkaian tiga hal atau lebih. Misalnya, daftar berisi tiga negara dapat ditulis "Indonesia, Malaysia, dan Brunei" (dengan koma serial), atau "Indonesia, Malaysia dan Brunei" (tanpa koma serial).[1][2][3]

Kalangan penulis dan penyunting memiliki opini yang berbeda seputar penggunaan koma serial. Dalam bahasa Inggris Amerika, kebanyakan panduan gaya mewajibkan penggunaan koma serial, misalnya The MLA Style Manual, The Chicago Manual of Style, Strunk and White's Elements of Style, [4] Directorate of Intelligence Style Manual & Writers Guide for Intelligence Publications, [5] dan U.S. Government Printing Office Style Manual. Associated Press Stylebook dan Stylebook yang diterbitkan The Canadian Press untuk penulisan berita melarang konsep koma serial. Koma serial kurang lazim dalam bahasa Inggris Britania,[6] namun ada beberapa panduan gaya Britania yang mewajibkannya, salah satunya Oxford University Press.[7] Menurut The Oxford Companion to the English Language, "koma digunakan untuk memisahkan item dalam suatu daftar atau urutan ... Penyertaan koma sebelum dan pada item terakhir diterapkan di berbagai macam kalimat ... Praktik ini kontroversial dan dikenal dengan nama koma serial atau koma Oxford karena merupakan bagian dari gaya khas Oxford University Press."[8] Sejumlah panduan gaya seperti Fowler's Modern English Usage mewajibkan koma serial jika tujuannya adalah menghindari ketaksaan (ambiguitas).[9]

Perbedaan pendapat

sunting

Pendapat yang mendukung pemakaian koma serial secara konsisten:

  1. Penggunaan koma sesuai dengan praktik pada umumnya (konvensional).[10]
  2. Koma serial lebih cocok dengan irama kalimat saat diucapkan.[11]
  3. Koma serial dapat menghilangkan ketaksaan (lihat contoh di bawah).[12]
  4. Penggunaannya konsisten dengan cara pemisahan item yang lain dalam sebuah kalimat (misalnya, ketika titik koma dipakai untuk memisahkan item, titik koma dimasukkan secara konsisten sebelum item terakhir meskipun ada dan atau atau).[13]
  5. Peniadaan koma dapat menunjukkan hubungan yang kuat antara dua item terakhir dalam sebuah kalimat.[14]

Pendapat yang melarang pemakaian koma serial secara konsisten:

  1. Penggunaan koma tidak sesuai dengan praktik pada umumnya (konvensional).[15]
  2. Koma serial memunculkan ketaksaan (lihat contoh di bawah).
  3. Dalam daftar sederhana, koma akhir terlalu redundan karena dan atau atau sendiri bertujuan menandai pemisahan logis antara dua item terakhir,[16] kecuali dua item terakhir bukan item yang benar-benar terpisah, melainkan dua bagian yang membentuk satu item majemuk tunggal.
  4. Ketika spasi membutuhkan biaya, keberadaan koma justru memakan tempat yang tidak perlu di dalam teks.

Berbagai sumber melarang penggunaan maupun peniadaan koma serial secara sistematis dan memberi saran yang lebih layak (baca bagian Penggunaan dan seterusnya).

Penggunaan

sunting

Dalam Eats, Shoots & Leaves, Lynne Truss menulis: "Ada orang yang memakai koma Oxford, dan ada yang tidak, maka saya peringatkan [Anda]: jika mereka mulai minum-minum, jangan mendekati orang-orang ini."[17]

Biasanya wartawan tidak memakai koma serial; kebanyakan di antaranya ingin menghemat spasi.[18] Panduan gaya jurnalistik (seperti yang diterbitkan The New York Times, The Los Angeles Times, the Associated Press, The Times di Britania Raya, dan Canadian Press) melarang koma serial.

The Chicago Manual of Style, Strunk and White's Elements of Style,[4] the United States Government Printing Office,[4] dan sebagian besar panduan gaya bahasa Inggris Amerika dan bahasa Inggris Kanada mewajibkan koma serial. Dalam bahasa Inggris Britania [butuh rujukan] tetapi beberapa panduan gaya seperti Oxford University Press dan Fowler's Modern English Usage sangat menyarankannya.

Di Australia, Kanada, dan Afrika Selatan, koma serial cenderung tidak disertakan dalam publikasi non-akademik apabila tidak ada tanda-tanda ketaksaan kalimat. Australian Government Publishing Service's Style Manual for Authors, Editors and Printers (edisi ke-6, 2002) melarang koma serial kecuali bertujuan untuk "memperjelas [kalimat]" (p. 102).

Rekomendasi panduan gaya

sunting

Panduan gaya Amerika yang mewajibkan

sunting

Panduan gaya di bawah ini mewajibkan koma serial:

United States Government Printing Office's Style Manual

[Koma diletakkan] di akhir setiap anggota dalam satu kalimat yang terdiri dari tiga kata, frasa, huruf, atau angka atau lebih dengan kata hubung dan, atau, atau maupun.

  • "merah, putih, dan biru"
  • "kuda, keledai, dan lembu; kecuali kuda dan keledai dan lembu"
  • "satuan meter, yar, atau dunam"
  • "a, b, dan c"
  • "baik salju, hujan, maupun panas"
  • "2 hari, 3 jam, dan 4 menit (urutan); kecuali 70 tahun 11 bulan 6 hari (usia)"[19]
Wilson Follett's Modern American Usage: A Guide (Random House, 1981), pp. 397–401

Lalu apa alasan koma terakhir ditiadakan? Hanya ada satu jawaban yang jelas – menghemat spasi. Pada kolom koran, penghematan spasi begitu berharga. Itu sebabnya peniadaan koma akhir hampir universal di dunia jurnalisme. Akan tetapi kita harus selalu mempertanyakan apakah peniadaan koma tidak membingungkan pembaca [dalam memahami kalimat] ...

Kami menyarankan agar koma digunakan di antara semua anggota dalam satu kalimat, termasuk dua anggota terakhir, atas dasar bahwa penyertaan koma dapat menihilkan ketaksaan dan kebingungan dengan biaya kecil.[20]

The Chicago Manual of Style, edisi ke-15 (University of Chicago Press, 2003), paragraf 6.19

Ketika suatu konjungsi bergabung dengan dua elemen terakhir dalam satu rangkaian kalimat, sebuah koma ... harus diletakkan sebelum kata hubung. Chicago sangat menyarankan pemakaian koma ini secara luas....

  • "Ia mengambil foto orang tuanya, presiden, dan wakil presiden."
  • "Saya tidak mau dengar seandainya, dan, atau tapi."
  • "Makanan ini terdiri dari sup, salad, dan makaroni keju."
The Elements of Style (Strunk and White, edisi ke-4, 1999), Rule 2[4]

Dalam rangkaian tiga item atau lebih dengan satu kata hubung, gunakan koma setelah setiap item kecuali item terakhir.

Contohnya, "merah, putih, dan biru."
The American Medical Association Manual of Style, edisi ke-9 (1998), Bab 6.2.1

Gunakan koma sebelum kata hubung yang mendahului item terakhir dalam sebuah rangkaian kalimat.

  • "Ini terjadi karena interaksi yang kompleks antara penanganan medis dan faktor genetik, lingkungan, dan perilaku manusia."
  • "Dokter, perawat, dan keluarga pun tidak mampu meyakinkan sang pasien untuk mengonsumsi obat yang diresepkan."
  • "Di rumah sakit, para pasien wajib menjalani perawatan neuroleptik, pengawasan maksimum, dan karantina."
The Publication Manual of the American Psychological Association, edisi ke-6 (2010), Bab 4.03

Gunakan koma di antara elemen (termasuk sebelum dan dan atau) dalam sebuah rangkaian kalimat yang terdiri dari tiga item atau lebih.

  • "tinggi, lebar, atau kedalaman"
  • "dalam penelitian Stacy, Newcomb, dan Bentler"
The CSE Manual for Authors, Editors, and Publishers (Council of Science Editors, edisi ke-7, 2006), Seksi 5.3.3.1

Untuk memisahkan elemen (kata, frasa, klausa) dalam sebuah kalimat sederhana yang memiliki lebih dari dua elemen, sertakan koma sebelum "dan" atau "atau" terakhir (koma serial). Sering memakai koma serial dapat mencegah ketaksaan.

Garner's American Usage (Oxford, 2003)

Pemakaian koma serial telah memicu banyak perselisihan. Akan tetapi, jawaban yang pasti adalah meletakkan koma karena penghilangan koma akhir dapat menyebabkan ketaksaan, sedangkan penyertaan koma tidak akan menyebabkan ketaksaan.

MLA Style Manual and Guide to Scholarly Publishing (Modern Language Association 2008), paragraf 3.4.2.b

Pakailah koma untuk memisahkan kata, frasa, dan klausa dalam sebuah kalimat.

Panduan gaya Britania yang mewajibkan

sunting
The Oxford Style Manual, 2002, Bab 5, seksi 5.3, Comma

Selama satu abad, koma serial telah menjadi bagian dari gaya OUP yang mempertahankan atau meletakkan koma serial (atau berseri) terakhir ini secara konsisten, [...] namun koma serial lazim digunakan oleh banyak penerbit di dalam dan luar negeri, dan telah menjadi gaya umum dalam bahasa Inggris Amerika dan Kanada. [...] Karena koma akhir kadang diperlukan untuk mencegah ketaksaan, masuk akal sekali [jika kita] menerapkannya secara seragam agar mengutamakan perlunya berhenti sejenak (pause) dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahpahaman – khususnya karena kemungkinan [kesalahpahaman] itu sering dijumpai pembaca alih-alih penulisnya. (hal. 121–122)

MHRA Style Guide (Modern Humanities Research Association), edisi ke-3 (2013), paragraf 5.1[21]

Dalam rangkaian kalimat yang terdiri dari tiga item atau lebih, [editor] jurnal MHRA membiasakan diri untuk memasukkan koma di akhir semua item kecuali item terakhir supaya bobot setiap elemen setara:

  • "Universitas ini memiliki departemen bahasa Prancis, Jerman, Spanyol, dan Portugis yang dinaungi oleh Fakultas Seni."

Kata hubung dan dan atau tanpa koma di depannya dianggap sebagai penghubung dalam satu elemen tunggal:

  • "Universitas ini memiliki departemen bahasa Prancis, Jerman, Spanyol dan Portugis, Ceko dan Polandia, dan Belanda."
  • "Pelawak seperti Laurel dan Hardy, Abbott dan Costello, atau Charlie Chaplin."

Panduan gaya Amerika yang melarang

sunting
The New York Times Stylebook[22]

Pada umumnya, jangan gunakan koma sebelum dan atau atau dalam satu rangkaian kalimat: Salju menghambat laju mobil, bus dan kereta api.

The AP Stylebook[23]

Gunakan koma untuk memisahkan elemen dalam satu rangkaian kalimat, tetapi jangan letakkan koma sebelum kata hubung dalam satu kalimat sederhana: 'Bendera ini berwarna merah, putih dan biru. Ia akan mencalonkan Tom, Dick atau Harry.

Letakkan koma sebelum kata hubung penutup dalam sebuah kalimat apabila ada elemen integral yang memerlukan kata hubung: Saya menikmati jus jeruk, roti, dan daging dan telur.

Letakkan juga koma sebelum kata hubung penutup dalam rangkaian frasa yang rumit: Hal-hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah apakah para atlet cukup terampil untuk mengikuti lomba, memiliki stamina yang cukup untuk latihan, dan memiliki mental yang pas.

Di Amerika Serikat, pilihan yang ada adalah antara gaya jurnalistik (tanpa koma serial) dan gaya "sastra" (pakai koma serial); pemakaian koma serial secara konsisten disarankan pada tulisan-tulisan akademik.[24]

Panduan gaya Britania yang melarang

sunting
The Times Style Manual[25]

Hindari koma Oxford; tulis "dia makan roti, mentega dan selai" alih-alih "dia makan roti, mentega, dan selai".

The Economist Style Guide[26]

Jangan letakan koma sebelum dan di akhir urutan item kecuali salah satu itemnya mengandung dan. Contohnya, "Dokter menyarankan satu tablet aspirin, setengah buah anggur dan secangkir kaldu. Namun demikian, ia memesan telur orak-arik, wiski dan soda, dan pilihan buah di restoran."

The Guardian Style Guide[27]

Satu koma sebelum "dan" terakhir dalam daftar: kalimat yang lugas (dia makan daging, telur dan keripik) tidak perlu koma, tetapi kadang-kadang dapat membantu pembaca juga (dia makan sereal, buah, daging, telur, roti dan selai, dan teh), dan adakalanya koma serial itu perlu:

bedakan
Aku persembahkan buku ini kepada orang tuaku, Martin Amis, dan JK Rowling

dengan

Aku persembahkan buku ini kepada orang tuaku, Martin Amis dan JK Rowling

MHRA Style Guide (Modern Humanities Research Association), edisi ke-3 (2013), paragraf 5.1[21]

Koma setelah item kedua-dari-akhir boleh dihilangkan pada buku-buku terbitan MHRA asalkan maknanya jelas.

The Cambridge Guide to English Usage[28]

Dalam tata tulisan Britania, ada perbedaan Oxford/Cambridge.... Di Kanada dan Australia, koma serial baru dipakai jika tujuannya mencegah ketaksaan atau salah baca.

University of Oxford Public Affairs Directorate Writing and Style Guide[29]

Ingat bahwa pada umumnya tidak ada koma antara item kedua-dari-akhir dan ‘dan’/‘atau’ – tanda baca ini kadang disebut 'koma Oxford'. Meski begitu, koma Oxford penting sekali untuk menghindari ketaksaan:

 Dia mengambil mata pelajaran bahasa Prancis, bahasa Spanyol, dan Matematika.

 Saya makan ikan dan keripik, roti dan selai, dan es krim.

(ikon sesuai aslinya)

Panduan gaya Australia yang melarang

sunting
Australian Government[butuh rujukan] Publishing Service's Style Manual for Authors, Editors and Printers

Sebuah koma diletakkan sebelum dan, atau, atau dll. dalam sebuah daftar jika ketiadaannya menimbulkan ketaksaan atau menyebabkan kata atau frasa terakhir ditafsirkan sekalian dengan kata depan di frasa sebelumnya: "Ada banyak penjelajahan yang telah dilakukan, termasuk penjelajahan oleh Sturt, Mitchell, Burke dan Wills, dan Darling." "Waktu kerja yang panjang, malam yang sibuk, dan makanan yang tak pantas menimbulkan masalah kesehatan serius." "Laut, aroma wisteria, atau camilan musim panas: semuanya membangkitkan kenangan akan masa-masa tanpa kesulitan." "Kami perlu tahu cara ke sana, waktu tiba di sana, jumlah peserta, dll." Umumnya, koma tidak digunakan sebelum dan, atau atau dll. dalam sebuah daftar: "John, Warren dan Peter berkunjung untuk makan malam." "Buah, sayur atau sereal boleh diganti." "Mengapa kamu tidak mengenakan ski, sepatu bot, celana panjang dll.?"

Bahasa lain

sunting

Dalam bahasa-bahasa berikut ini, koma serial bukan bagian dari tata bahasanya dan kemungkinan berlawanan dengan aturan tanda bacanya:

Referensi

sunting
  1. ^ The terms Oxford comma and Harvard comma come from Oxford University Press and Harvard University Press, where serial-comma use is the house style.
  2. ^ Sometimes, the term also denotes the comma that might come before etc. at the end of a list (see the Australian Government Publishing Service's Style Manual for Authors, Editors, and Printers, below). Such an extension is reasonable, since etc. is the abbreviation of the Latin phrase et cetera (lit. and other things).
  3. ^ The serial comma sometimes refers to any of the separator commas in a list, but this is a rare, old-fashioned usage. Herein, the term is used only as defined above.
  4. ^ a b c d Strunk, Jr., William; White, E. B. (2005). The Elements of Style. Illustrated by Maira Kalman (edisi ke-Illustrated). Penguin Press. hlm. 3. ISBN 9781594200694. Diakses tanggal February 15, 2013. In a series of three or more terms with a single conjunction, use a comma after each term except the last. 
  5. ^ Directorate of Intelligence Style Manual & Writers Guide for Intelligence Publications (PDF). 2011. hlm. 44. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-08-01. Diakses tanggal August 14, 2014. Use a comma after each element except the last in a series of three or more words, phrases, clauses, letters, or figures used with and or or (as long as none of the elements in the series is a phrase or clause with internal commas). Opinion is divided about whether to use the serial comma, as the comma after the next to last element in a series is called: many publications, especially newspapers, generally omit it so as to save space but sometimes insert it to avoid ambiguity. The question does not arise if the serial comma is always used. Most authorities on English usage recommend that policy, and it is the rule for CIA publications. 
  6. ^ Truss, Lynn (2004). Eats, Shoots & Leaves: The Zero Tolerance Approach to Punctuation. New York: Gotham Books. hlm. 84. ISBN 1-59240-087-6. 
  7. ^ The Oxford Style Manual, 2002: "The presence or lack of a comma before and or or ... has become the subject of much spirited debate. For a century it has been part of OUP style ..., to the extent that the convention has come to be called the 'Oxford comma'. But it is commonly used by many other publishers here and abroad, and forms a routine part of style in US and Canadian English" (p. 121).
  8. ^ McArthur, Tom, "Comma." Concise Oxford Companion to the English Language. 1998. Encyclopedia.com.
  9. ^ The Economist Style Guide (edisi ke-10th). Profile Books. 2012. hlm. 152–153. ISBN 978-1-84668-606-1. 
  10. ^ The Oxford Style Manual, 2002: "But it is commonly used by many other publishers here and abroad, and forms a routine part of style in US and Canadian English" (p. 121).
  11. ^ The Oxford Style Manual, 2002; from discussion of the serial comma: "If the last item in a list has emphasis equal to the previous ones, it needs a comma to create a pause of equal weight to those that came before" (p. 121). The University of Oxford itself is quite distinct from Oxford University Press, and gives different advice. See University of Oxford Writing and Style Guide, below in this article.
  12. ^ The Oxford Style Manual, 2002; from discussion of the serial comma: "The last comma serves also to resolve ambiguity, particularly when any of the items are compound terms joined by a conjunction" (p. 122).
  13. ^ The Oxford Style Manual, 2002; in discussion of the semicolon, examples are given in which complex listed items are separated by semicolons, with the same structure and on the same principles as are consistently recommended for use of the comma as a list separator in the preceding section (pp. 124–5)
  14. ^ "Rhetorical Grammar: Grammatical Choices, Rhetorical Effects. 4th Ed.", 2003; This punctuation style, however, does have a drawback: It may imply a closer connection than actually exists between the last two elements of the series (p. 89)
  15. ^ Ridout, R., and Witting, C., The Facts of English, Pan, 1973, p. 79: "Usually in such lists 'and' is not preceded by a comma, [...]".
  16. ^ Implicit in the treatment given in The Australian Government Publishing Service's Style Manual for Authors, Editors and Printers, 6th edition, Wiley, 2002, on p. 102. The exception discussed (see Usage, below) makes sense only on the assumption of this argument.
  17. ^ Lynne Truss (2004). Eats, Shoots & Leaves: The Zero Tolerance Approach to Punctuation. Gotham. ISBN 1-59240-087-6. [pranala nonaktif permanen]
  18. ^ Bryan A. Garner (2003). Garner's Modern American Usage. New York: Oxford University Press. hlm. 654. ISBN 0-19-516191-2. 
  19. ^ "8. Punctuation" (PDF). GPO Style Manual (PDF) (edisi ke-30th). Washington, DC: U.S. Government Printing Office. 2008. hlm. 201 §8.42. ISBN 978-0-16-081813-4. Diakses tanggal June 9, 2010. 
  20. ^ "The Case of the Serial Comma-Solved!". Swcp.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-05. Diakses tanggal February 10, 2013. 
  21. ^ a b MHRA Style Guide: a handbook for authors, editors, and writers of theses (edisi ke-3rd). London: Modern Humanities Research Association. 2013. hlm. 33–4. ISBN 978-1-78188-009-8. [pranala nonaktif permanen]
  22. ^ Perlman, Merrill (March 6, 2007). "Talk to the Newsroom: Director of Copy Desks Merrill Perlman". The New York Times. 
  23. ^ Norman Goldstein, ed. (2002). The Associated Press Stylebook and Briefing on Media Law. Cambridge, Massachusetts: Perseus. hlm. 329–330. ISBN 0-7382-0740-3. 
  24. ^ Gramlich, Andy (2005). "Commas: the biggest little quirks in the English language" (PDF). Hohonu. 3 (3): 71. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2015-11-25. Diakses tanggal 17 December 2013. It's just a matter of STYLE, and in this case, newspaper or literary (book) style. . . . Choose one style or the other the authorities say, but be consistent. Most writers recommend the literary style in college writing to avoid possible confusion . . . 
  25. ^ Kelly, Jeremy (December 16, 2005). "Online Style Guide – P". London: The Times. hlm. (see punctuation/commas). Diakses tanggal March 22, 2008. 
  26. ^ "Style Guide". The Economist. October 18, 2011. Diakses tanggal 19 April 2013. 
  27. ^ "Guardian and Observer style guide: O". The Guardian. London. December 19, 2008. Diakses tanggal April 1, 2010. 
  28. ^ Peters, Pam (2004). The Cambridge Guide to English Usage. Cambridge, England: Cambridge University Press. ISBN 0-521-62181-X. 
  29. ^ "Punctuation – University of Oxford". Public Affairs, University of Oxford. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-30. Diakses tanggal June 1, 2012. 
  30. ^ Dansk Sprognævn (2004). "Kommaregler" (PDF) (dalam bahasa Danish). hlm. 8–10. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-12-21. Diakses tanggal December 16, 2011. | The rule described in §1.1 opposes the use of the serial comma.
  31. ^ Nederlandse Taalunie. "Komma voor en" (dalam bahasa Dutch). Diakses tanggal March 16, 2012. 
  32. ^ Korpela, Jukka. "Pilkku: Pilkku luettelon osien erottimena". Nykyajan kielenopas (dalam bahasa Finnish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-01. Diakses tanggal August 18, 2012. 
  33. ^ Magyar Tudományos Akadémia. "A Magyar helyesírás szabályai (AkH) - AZ ÍRÁSJELEK — A mondatrészek közötti írásjelek - 247" (dalam bahasa Hungarian). Akadémiai Kiadó. Diakses tanggal June 28, 2013. 
  34. ^ "יסודות כללי הפיסוק" (dalam bahasa Hebrew). Diakses tanggal March 1, 2013. 
  35. ^ Accademia della Crusca. "Uso della virgola prima della congiunzione e" (dalam bahasa Italian). Diakses tanggal December 24, 2012. 
  36. ^ Institut für Deutsche Sprache (IDS) Mannheim (2006). ""Deutsche Rechtschreibung. Regeln und Wörterverzeichnis" – Überarbeitetes Regelwerk (Fassung 2006)" (PDF) (dalam bahasa German). hlm. § 72, p. 79. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-07-11. Diakses tanggal March 12, 2009. 
  37. ^ "Kommaregler" (dalam bahasa Norwegian). Språkrådet. Diakses tanggal June 27, 2012. 
  38. ^ Grevisse, Maurice (1988). "Ponctuation: la virgule dans la coordination". Le bon usage: grammaire française (dalam bahasa French). Revised by André Goosse (edisi ke-12th). Paris-Gembloux: Duculot. hlm. §124 (c) Remarque 1. ISBN 2-8011-0588-0. 
  39. ^ Polański, E. (editor) (2006). Wielki słownik ortograficzny PWN z zasadami pisowni i interpunkcji, 2nd ed., Warsaw: Polish Scientific Publishers PWN. ISBN 978-83-01-14571-2.
  40. ^ https://diacritica.wordpress.com/2009/10/21/virgula-si-adversativ/
  41. ^ Справочно-информационный портал ГРАМОТА.РУ. "Учебник ГРАМОТЫ: пунктуация" (dalam bahasa Russian). Diakses tanggal June 15, 2014. 
  42. ^ Real Academia Española (October 2005). "Diccionario panhispánico de dudas: coma² §1.2.1" (dalam bahasa Spanish). Diakses tanggal March 20, 2007. 
  43. ^ Regeringskansliet, Statsrådsberedningen (2009). "Myndigheternas skrivregler" (PDF) (dalam bahasa Swedish). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-09-21. Diakses tanggal September 19, 2013. 
  44. ^ Språkrådet. "Språkrådet" (dalam bahasa Swedish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-21. Diakses tanggal September 19, 2013. 
  45. ^ "EUROPA – Δικτυακή Πύλη της Ευρωπαϊκής Ένωσης – Υπηρεσία Εκδόσεων – Εγχειρίδιο σύνταξης – IV. Συμβατικοί κανόνες για την ελληνική γλώσσα – 10. Οδηγίες για την παρουσίαση των κειμένων – 10.1.2 Κόμμα" (dalam bahasa Greek). Diakses tanggal 2012-10-18.