Kodeks Theodosianus

kumpulan hukum Romawi

Kodeks Theodosianus (bahasa Latin: Codex Theodosianus) adalah sebuah kumpulan hukum Romawi yang disusun atas perintah Kaisar Romawi Timur Theodosius II. Disusun dan diundangkan pada tahun 438 M, kodeks ini mencakup peraturan-peraturan dari berbagai kaisar Romawi sejak masa Kaisar Konstantinus Agung hingga Kaisar Theodosius II. Kodeks ini adalah salah satu dokumen hukum terpenting dalam sejarah Kekaisaran Romawi dan menjadi dasar bagi banyak sistem hukum di Eropa pada periode selanjutnya.

Edisi abad ke-18 dengan komentar oleh Jacques Godefroy
Sebuah arca Theodosius II di Louvre.

Latar Belakang

sunting

Penyusunan Kodeks Theodosianus didorong oleh kebutuhan untuk menyederhanakan dan mengkodifikasi hukum yang berlaku dalam Kekaisaran Romawi. Sebelumnya, sistem hukum Romawi terdiri atas banyak edikta dan peraturan dari kaisar yang berbeda-beda, dan tidak semua hukum tersebut dikodifikasi atau tersusun dengan baik. Keadaan ini menimbulkan ketidakpastian hukum dan kesulitan dalam penerapannya di pengadilan.

Pada tahun 429 M, Kaisar Theodosius II dari Kekaisaran Romawi Timur membentuk sebuah komisi beranggotakan sembilan orang untuk mengumpulkan dan mengkodifikasi hukum kekaisaran. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan kumpulan hukum yang komprehensif dan terorganisir yang akan memudahkan penerapan hukum di seluruh kekaisaran. Setelah hampir sepuluh tahun, Kodeks Theodosianus berhasil selesai dan diundangkan pada tahun 438 M di Kekaisaran Romawi Timur serta diakui di Kekaisaran Romawi Barat pada tahun yang sama oleh Kaisar Valentinianus III.

Struktur Kodeks

sunting

Kodeks Theodosianus terdiri dari 16 buku yang masing-masing mencakup topik hukum tertentu. Setiap buku terbagi dalam judul-judul yang berisi undang-undang yang relevan dengan topik tersebut. Berikut adalah pembagian buku-buku dalam Kodeks Theodosianus:

  1. Buku I - Agama dan peraturan-peraturan mengenai gereja serta urusan agama lainnya.
  2. Buku II - Pejabat negara dan pengangkatan serta wewenang mereka.
  3. Buku III - Peraturan-peraturan tentang pegawai sipil dan pengurusan administrasi kekaisaran.
  4. Buku IV - Hukum perkawinan dan keluarga, termasuk perceraian dan hak-hak suami istri.
  5. Buku V - Warisan dan hak waris.
  6. Buku VI - Manajemen properti dan hak kepemilikan.
  7. Buku VII - Pajak dan pungutan negara.
  8. Buku VIII - Perdagangan dan industri.
  9. Buku IX - Hukum pidana, termasuk hukuman bagi kejahatan berat.
  10. Buku X - Pengaturan tentang layanan publik.
  11. Buku XI - Hukum militer dan urusan tentara.
  12. Buku XII - Keuangan kekaisaran dan kebijakan fiskal.
  13. Buku XIII - Ketentuan tentang pekerjaan umum dan infrastruktur.
  14. Buku XIV - Hukum provinsi dan pemerintahan daerah.
  15. Buku XV - Ketertiban umum dan regulasi kehidupan masyarakat.
  16. Buku XVI - Undang-undang agama yang mencakup peraturan-peraturan tentang ajaran Kristen serta pembatasan terhadap agama lain.

Isi Kodeks

sunting

Kodeks Theodosianus mengandung lebih dari 2.500 undang-undang yang berasal dari masa Kaisar Konstantinus Agung hingga Kaisar Theodosius II. Beberapa topik yang diatur dalam kodeks ini meliputi:

  • Kristianisasi Kekaisaran Romawi: Banyak undang-undang dalam Kodeks Theodosianus berhubungan dengan penyebaran agama Kristen dan penindasan terhadap agama-agama non-Kristen. Kodeks ini melarang praktik keagamaan pagan dan memberikan hak istimewa kepada gereja dan para pemimpin Kristen.
  • Regulasi Sosial: Hukum-hukum yang mengatur kehidupan sosial, termasuk hukum perkawinan, perceraian, dan pewarisan. Peraturan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas masyarakat Romawi dengan memperkuat nilai-nilai tradisional dan keluarga.
  • Hukum Pidana: Kodeks Theodosianus berisi berbagai ketentuan yang menetapkan hukuman bagi pelanggaran, termasuk hukuman bagi tindak kejahatan berat seperti pengkhianatan, pembunuhan, dan pencurian.
  • Hukum Militer: Mengatur pengelolaan angkatan bersenjata, termasuk hak dan kewajiban tentara, serta ketentuan tentang pangkat dan struktur komando militer.

Dampak dan Pengaruh

sunting

Kodeks Theodosianus memiliki pengaruh yang besar di seluruh Kekaisaran Romawi dan menjadi landasan hukum yang penting bagi hukum Eropa pada Abad Pertengahan. Setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat, hukum-hukum dalam Kodeks Theodosianus tetap diadopsi di beberapa kerajaan penerus dan menjadi dasar bagi penyusunan hukum-hukum lokal.

Pada Abad Pertengahan, Kodeks Theodosianus diadaptasi oleh kerajaan-kerajaan Kristen yang memandang hukum-hukum Romawi sebagai referensi bagi peraturan-peraturan yang mengatur pemerintahan dan kehidupan masyarakat mereka. Pengaruh kodeks ini terlihat dalam penyusunan berbagai kumpulan hukum, seperti Lex Visigothorum di Kerajaan Visigoth dan Lex Romana Burgundionum di Kerajaan Burgundia.

Manuskrip dan Pemulihan

sunting

Beberapa salinan Kodeks Theodosianus masih ada hingga saat ini, meskipun kebanyakan dalam bentuk fragmen. Pada abad ke-6, beberapa salinan kodeks ini diperbanyak oleh para ahli hukum di Kekaisaran Bizantium. Namun, selama Abad Pertengahan, hanya sebagian kecil dari kodeks ini yang berhasil bertahan. Pada abad ke-16, para cendekiawan mulai menyusun kembali fragmen kodeks ini dan menerbitkannya dalam edisi yang lebih lengkap. Pada abad ke-19, upaya ilmiah untuk memulihkan Kodeks Theodosianus mencapai puncaknya dengan edisi-edisi kritis yang menyajikan terjemahan kodeks ini ke dalam bahasa modern.

Pengaruh dalam Sistem Hukum Modern

sunting

Sebagai salah satu kumpulan hukum tertua yang tercatat secara sistematis, Kodeks Theodosianus memberikan dasar bagi beberapa prinsip hukum yang masih dikenal dalam sistem hukum modern, seperti konsep ius publicum (hukum publik) dan ius privatum (hukum privat). Kodeks ini juga merupakan salah satu langkah penting dalam perkembangan hukum tertulis, yang kemudian menjadi model bagi penyusunan Corpus Juris Civilis oleh Kaisar Yustinianus di Kekaisaran Bizantium. Corpus Juris Civilis pada akhirnya menjadi sumber utama bagi sistem hukum sipil yang memengaruhi banyak negara di Eropa dan dunia.

Lihat Pula

sunting

Referensi

sunting
  1. Matthews, John. Laying Down the Law: A Study of the Theodosian Code. Yale University Press, 2000.
  2. Pharr, Clyde (Ed.). The Theodosian Code and Novels, and the Sirmondian Constitutions. Princeton University Press, 1952.
  3. Mommsen, Theodor, & Meyer, Paul. The Theodosian Code. Oxford University Press, 1905.

Catatan

sunting

Referensi

sunting
  • ACTI. Auxilium in Codices Theodosianum Iustinianumque investigandos, Iole Fargnoli (cur.), LED Edizioni Universitarie, Milano 2009, ISBN 978-88-7916-403-0
  • Alexander, Michael C. (Spring 1995). "Review: The Theodosian Code by Jill Harries; Ian Wood". Law and History Review. University of Illinois Press. 13 (1): 190–192. doi:10.2307/743979. 
  • Buckland, W. W. (1993). A Textbook of Roman Law from Augustus to Justinian. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 37–38. 
  • Lenski, Noel (February–March 2003). "Review: Laying Down the Law. A Study of the Theodosian Code by John Matthews". The Classical Journal. The Classical Association of the Middle West and South, Inc. 98 (3): 337–340. 
  • Martin, Susan D. (October 1995). "Review: The Theodosian Code by Jill Harries; Ian Wood". The American Journal of Legal History. Temple University. 39 (4): 510–511. 
  • Matthews, John F. (2000). Laying Down the Law: A Study of the Theodosian Code. New York, NY: Yale University Press. 
  • Tellegen-Couperus, Olga (1993). A Short History of Roman Law. New York, NY: Routledge. hlm. 138–141. 
  • Codex Theodosianus. Liber V - Le Code Théodosien, Livre V. Texte latin d'après l'édition de Th. Mommsen. Traduction française, introduction et notes. Éd. par Sylvie Crogiez, Pierre Jaillette, Jean-Michel Poinsotte. Turnout, Brepols, 2009 (Codex Theodosianus - Le Code Théodosien (CTH), vol. 5).

Pranala luar

sunting
Sumber utama:
Sumber sekunder: