Komando Daerah Militer XV/Pattimura

komando daerah militer di Indonesia
(Dialihkan dari Kodam XV/Pattimura)

Komando Daerah Militer XV/Pattimura (disingkat Kodam XV/PTM) merupakan Komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi daerah Kepulauan Maluku.

Komando Daerah Militer XV/Pattimura
Lambang Kodam XV/Pattimura
Dibentuk27 Mei 1957; 67 tahun lalu (1957-05-27)
NegaraIndonesia Indonesia
Tipe unitKomando Daerah Militer
Bagian dariTNI Angkatan Darat
MarkasAmbon, Maluku
MotoLawamena Haulala
Baret HIJAU 
HimneMars Pattimura
Situs webkodam15pattimura.tni-ad.mil.id
Tokoh
Panglima Mayor Jenderal TNI Putranto Gatot Sri Handoyo
Kepala Staf Brigadir Jenderal TNI Nefra Firdaus
Inspektur Brigadir Jenderal TNI Muhammad Ali
Kepala Kelompok Staf Ahli Brigadir Jenderal TNI Julius Jolly Suawa

Tugas-tugas

sunting

Sebagai Kotama Pembinaan, Kotama Operasi dan Komando kewilayahan, maka Kodam XV/Pattimura mengemban tugas-tugas, sebagai berikut:

  1. Melaksanakan tugas-tugas TNI matra darat di seluruh wilayah Kepulauan Maluku.
  2. Melaksanakan pengamanan wilayah Kepulauan Maluku yang berbatasan dengan Negara lain.
  3. Melaksanakan pembangunan dan pembinaan kekuatan TNI matra darat di wilayah Kepulauan Maluku.
  4. Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan darat sesuai peran dan wewenangnya serta mewujudkan kemanunggalan TNI Rakyat.
  5. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sejarah

sunting

Untuk menumpas dan menghancurkan yang menamakan diri Republik Maluku Selatan atau ”RMS” di Maluku, Komando Tentara dan Territorium VII Indonesia Timur mulai menyusun rencana gerakan operasi militer yang diberi nama “Komando Pasukan Maluku Selatan“ dengan Komandan Operasi Kolonel Alex Evert Kawilarang (Panglima TT VII Indonesia Timur), yang kemudian diserahkan kepada Letkol Slamet Riyadi. Komando Pasukan Maluku Selatan pada tahun 1950 mulai melakukan gerakan Operasi Militer di pulau Buru, pulau Seram, pulau Ambon dan pulau-pulau Lease untuk merebut kembali pulau-pulau itu dari tangan RMS. Setelah berhasil dalam gerakan operasinya, maka berdasarkan Penetapan Kasad tanggal 30 Agustus 1950 Komando Pasukan Maluku Selatan diubah menjadi Komando Pasukan ”D” atau KOMPAS ”D” dibawah pimpinan Letkol J.F. Warouw. Kemudian pada tanggal 5 juli 1952 KOMPAS “D” diubah menjadi Resimen Infanteri 25 atau RI “25” dengan Komandannya Letkol. Sukowati. Pada tanggal 27 Mei 1957 Kasad menetapkan Komando Daerah Militer Maluku dan Nugini Barat disingkat KDM-MNB, dengan pejabat Pangdam pertama Kolonel Herman Pieters dan pada tanggal 24 Oktober 1959 Komando Daerah Militer Maluku dan Nugini Barat diubah menjadi Kodam dengan nama Pattimura. Di dalam proses perkembangannya Nugini Barat yang sekarang dikenal dengan Papua dibentuk Kodam tersendiri, maka KDM-MNB diubah namanya menjadi Kodam XV/Pattimura. Pemberian nama PATTIMURA dilatar belakangi pada sejarah perjuangan Pahlawan Nasional Pattimura yang berjuang menentang Belanda pada tahun 1817. Pada tanggal 5 Agustus 1960, dalam upacara resmi Pataka Kodam XV/Pattimura diserahkan oleh MKN/KASAD Mayor Jenderal Abdul Haris Nasution kepada Panglima KODAM XV/PATTIMURA (waktu itu KDM-MIB). KODAM XV/PATTIMURA yang wilayah hukumnya meliputi seluruh Kepulauan Maluku. Fakta-fakta sejarah sebagaimana telah diungkap terdahulu menunjukkan bahwa rakyat dan prajurit Kodam XV/Pattimura secara nyata turut aktif dan tidak pernah ketinggalan dalam berjuang menegakkan, mempertahankan dan mengisi semua aspek perjuangan bangsa, baik perjuangan sebelum proklamasi maupun sesudah proklamasi Kemerdekaan. Terjadinya keterperpaduan dan kebersamaan dalam perjuangan antara prajurit-prajurit Kodam XV/Pattimura dengan rakyatnya karena adanya persamaan tujuan perjuangan di dalam kehidupan bangsa dan nilai hidup yang luhur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sehingga Kodam XV/Pattimura dianugerahi suatu penghargaan tertinggi oleh Negara, yaitu ” SAM KARYA NUGRAHA ’’ ( SAM= Tertinggi, KARYA= Kerja, NUGRAHA= Hadiah ).

Periode Korem 174/Pattimura

sunting

Sesuai dengan perkembangan konsepsi strategis Hankam umumnya dan TNI AD khususnya, serta berdasarkan kebijakan Panglima ABRI tentang reorganisasi Angkatan Darat maka beberapa Komando Utama (Kotama) TNI AD termasuk kodam XV/Pattimura mengalami likuidasi sesuai tuntutan kebutuhan organisasi yang dilaksanakan pada tanggal 22 september 1984. Kemudian, berdasarkan Keputusan KASAD tanggal 26 Desember 1984 dan direalisasikan dengan Surat Keputusan Pangdam XV/Pattimura tanggal 8 Januari 1985, maka terbentuklah Korem 174/Pattimura yang wilayahnya meliputi keseluruhan wilayah Kodam XV/Pattimura. Pada tanggal 6 Mei 1985 bertempat di Ambon secara resmi Kodam XV/Pattimura dilikuidasi dengan penyerahan kembali Pataka Kodam XV/Pattimura oleh Brigjen TNI H. Simanjuntak kepada KASAD Jenderal TNI Rudini. Dengan pertimbangan psikologis dan historis, nama Pattimura tetap dipertahankan sebagai nama Korem yang baru dibentuk dengan melantik Kolonel Inf Soeharsono S sebagai Danrem 174/Pattimura yang pertama. Selanjutnya Korem 174/Pattimura berada di bawah komando Kodam yang baru dibentuk, yaitu Kodam VIII/Trikora, yang berkedudukan di Jayapura.

Periode Kodam XVI/Pattimura

sunting

Konflik bernuansa SARA yang terjadi di Maluku pada tanggal 19 Januari 1999 telah menimbulkan instabilitas dan kekacauan sosial bersifat horisontal yang skalanya semakin meningkat dan sulit untuk dikendalikan. Menyikapi kondisi daerah tersebut dan dalam rangka menata kembali Organisasi TNI, pada tanggal 7 Mei 1999 dilaksanakan likuidasi Korem 174/Pattimura, dan dibentuk Kodam XVI/Pattimura pada tanggal 15 Mei 1999 di Ambon dalam suatu Upacara Militer dengan Irup Kasad Jenderal TNI Subagyo HS. Pada kesempatan upacara tersebut Kasad secara resmi melantik Brigjen TNI Max M.Tamaela sebagai Pangdam XVI/Pattimura yang pertama dan hari yang bersejarah tersebut selanjutnya dirayakan sebagai Hari Ulang Tahun Kodam XVI/Pattimura. Sebagai Kodam yang dibentuk dan diresmikan dalam suasana Konflik yang terjadi di Maluku dan Maluku Utara, maka tuntutan tugas pengabdian yang harus diemban cukup berat. Wilayah Kodam XVI/Pattimura yang sangat luas dan memiliki garis perbatasan dengan Negara tetangga menuntut segenap prajurit Kodam XVI/Pattimura bekerja keras, melebihi panggilan tugas dalam melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia di wilayah Maluku dan Maluku Utara dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan Bangsa dan Negara.

Panglima

sunting

Saat ini, Kodam XV/Pattimura di pimpin oleh seorang Panglima Kodam (Pangdam) yang berpangkat Mayor Jenderal. Saat ini jabatan Pangdam diduduki oleh Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo.

Satuan

sunting

Satuan Wilayah

sunting

Satuan Tempur dan Bantuan Tempur

sunting

Satuan Pendidikan

sunting
  • Sekolah Calon Tamtama
  • Sekolah Calon Bintara
  • Depo Pendidikan dan Latihan Tempur
  • Depo Pendidikan Kejuruan
  • Depo Pendidikan Bela Negara

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting