Korn

Untuk kegunaan lain, lihat Korn (disambiguasi).

Korn (ditulis sebagai KoЯn, atau kadang-kadang KoRn) adalah sebuah grup musik nu metal Amerika dari Bakersfield, California, yang dibentuk pada tahun 1993. Grup ini terkenal karena mempelopori genre nu metal dan membawanya ke arus utama.

KoЯn
Korn di tahun 2019. Dari kiri ke kanan: Brian Welch, Ray Luzier, Jonathan Davis, Reginald Arvizu, dan James Shaffer.
Informasi latar belakang
Asal	Bakersfield, California, Amerika Serikat
Genre	Nu metal metal alternatif
Tahun aktif	1993–sekarang
Label	Loma Vista Concord Prospect Park Caroline Roadrunner Elektra Virgin Epic Immortal
Artis terkait	L.A.P.D. Jonathan Davis and the SFA
Situs web	www.korn.com
Anggota	Jonathan Davis James "Munky" Shaffer Reginald "Fieldy" Arvizu Ray Luzier Brian "Head" Welch
Mantan anggota	David Silveria

Awalnya dibentuk pada tahun 1993 oleh tiga anggota grup L.A.P.D., formasi Korn saat ini menampilkan anggota pendiri James "Munky" Shaffer (gitaris), Reginald "Fieldy" Arvizu (bassis), Brian "Head" Welch (gitaris utama, vokalis latar), dan Jonathan Davis (vokalis utama, tas pipa), dengan tambahan Ray Luzier (drummer) pada tahun 2007, menggantikan drummer pertama grup, David Silveria.

Korn membuat rekaman demo, Neidermayer's Mind, pada tahun 1993, yang didistribusikan secara gratis kepada perusahaan rekaman dan atas permintaan anggota masyarakat. Album debut mereka, Korn, dirilis pada tahun 1994, diikuti oleh Life Is Peachy pada tahun 1996. Grup ini pertama kali mengalami kesuksesan mainstream dengan Follow the Leader (1998) dan Issues (1999), keduanya debut di nomor satu di Billboard 200. Kesuksesan utama grup ini berlanjut dengan Untouchables (2002), Take a Look in the Mirror (2003) dan See You on the Other Side (2005).

Sebuah album kompilasi, Greatest Hits Vol. 1, dirilis pada tahun 2004, mencakup satu dekade single dan mengakhiri kontrak rekaman grup dengan Immortal Records dan Epic Records. Mereka menandatangani kontrak dengan Virgin Records, merilis See You on the Other Side pada 2005, dan album Untitled pada 2007. Album terbaru Korn lainnya, Korn III: Remember Who You Are (2010) dan The Path of Totality (2011), dirilis melalui Roadrunner Records, The Paradigm Shift (2013) dirilis melalui Prospect Park dan Caroline Records. The Serenity of Suffering, melihat mereka kembali ke Roadrunner Records. 'The Nothing, dirilis pada 13 September 2019. Album terbaru mereka, yang diproduksi oleh Loma Vista Recordings, berjudul Requiem, dan dirilis pada 4 Februari 2022.

Pada tahun 2021, Korn telah menjual lebih dari 40 juta rekaman di seluruh dunia. Dua belas dari rilisan resmi grup telah memuncak di sepuluh besar Billboard 200, delapan di antaranya telah memuncak di lima besar. Tujuh rilis resmi disertifikasi platinum oleh Recording Industry Association of America (RIAA), dua disertifikasi platinum ganda, satu disertifikasi triple platinum, satu disertifikasi lima kali platinum dan dua disertifikasi Emas. Korn telah merilis tujuh album video dan 50 video musik. Grup ini telah merilis 48 single, 37 di antaranya telah masuk chart.yang paling terkenal di antaranya termasuk "Blind", "Got the Life", "Freak on a Leash", "Falling Away from Me", "Here to Stay", "Did My Time", "Twisted Transistor", "Coming Undone", dan "Get Up!" Korn telah mendapatkan dua Grammy Awards dari delapan nominasi dan dua MTV Video Music Awards dari sebelas nominasi.

Sejarah

Tahun-tahun awal dan formasi (1989–93)

Logo asli Korn

Sebelum Korn dibentuk, tiga anggota asli grup musik ini tergabung dalam grup L.A.P.D. – James Shaffer, Reginald Arvizu, dan David Silveria. Awalnya terdiri dari Richard Morrill, James Shaffer, dan Reginald Arvizu, David Silveria bergabung ketika dia berusia 16 tahun. Ketika grup pindah dari Bakersfield, California ke Los Angeles, Silveria putus sekolah dan Shaffer tinggal di Bakersfield. Ketika Shaffer bersatu kembali dengan grup, mereka menemukan seorang manajer dan merilis sebuah EP berjudul Love and Peace Dude pada tahun 1989 melalui Triple X Records. L.A.P.D. merilis album studio penuh pertama mereka pada 3 Mei 1991 yang terdiri dari sebelas lagu. Album tersebut diberi judul Who's Laughing Now. Setelah merilis dua album, L.A.P.D. putus. Mereka juga secara singkat dikenal sebagai Creep, merekam demo dengan penyanyi bernama Corey sampai Shaffer, Arvizu, dan Silveria meminta Brian Welch dan Jonathan Davis untuk membentuk grup yang kemudian menjadi Korn.Ketika memikirkan nama grup, seseorang menyarankan "corn", tetapi grup menolak nama itu, jadi Shaffer memiliki ide untuk mengeja nama dengan "K" alih-alih "C", dan "R" terbalik, jadi nama grup akan muncul sebagai "KoЯn". Ide menggunakan huruf "R" terbalik berasal dari logo pengecer mainan Toys R Us, yang sebelumnya pernah dikerjakan oleh banyak anggota grup. Logo tersebut dirancang oleh vokalis Jonathan Davis. Silveria menjelaskan, "musiklah yang membuat namanya terkenal, karena Korn adalah nama yang bodoh. Tapi begitu kami mapan, itu membuat namanya keren."

Korn menyewa sebuah studio dari Jeff Creath, bernama Underground Chicken Sound, di Huntington Beach, California. Saat mereka merekam di Underground Chicken Sound, kerumunan orang berkeliaran di luar studio. Band ini mulai memainkan pendahuluan untuk lagu berikutnya, "Clown", menghasilkan kerumunan yang lebih besar. Arvizu mengatakan orang banyak berkumpul karena kedengarannya sangat "berbeda". Korn mulai tampil di pertunjukan pada musim panas 1993, dengan anggota mengatakan bahwa tur adalah "pain-in-the-ass." Saat berada di Huntington Beach, grup ini ditemukan oleh karyawan Immortal Records A&R Paul Pontius. Pontius menggambarkan suara Korn sebagai "genre rok baru". Pada tahun 1993, Korn merilis album demo pertama mereka, Neidermayer's Mind. Album ini memiliki pencetakan yang sangat terbatas, dan tidak diterima dengan baik oleh kritikus atau publik. Album ini dirilis untuk perusahaan rekaman dan untuk orang-orang yang mengisi selebaran yang diberikan pada pertunjukan yang mereka mainkan secara gratis dengan Biohazard dan House of Pain. Dengan demo ini, Korn mempelopori suara, riff, dan ritme nu metal.

Korn (1994–96)

Pada Mei 1994, Korn mulai merekam album debut mereka dengan Ross Robinson. Itu selesai merekam pada akhir Juni 1994. Pada 11 Oktober 1994, Korn merilis album self-titled melalui Immortal Records, label jejak Epic, yang memuncak di nomor satu di bagan Album Heatseekers, dan akhirnya akan mencapai nomor 72 di Billboard 200 pada Februari 1996. Album ini mendapat ulasan positif dari para kritikus, dan dikatakan telah membentuk gelombang baru metal. Selain memicu genre nu metal, album ini juga memulai karir musik produser rekaman Ross Robinson. Itu juga mempengaruhi grup musik lain, seperti Slipknot, Coal Chamber dan Limp Bizkit.

Setelah Korn selesai merekam album, mereka mulai tur dengan Biohazard dan House of Pain. Perusahaan rekaman mereka memberi mereka cukup uang untuk bus wisata mereka sendiri. Pertunjukan pertama Korn adalah di Atlanta. Sekitar setengah perjalanan tur, bus wisata yang diberikan perusahaan rekaman mereka berhenti bekerja, dan Korn harus mencari yang baru. Tur pertama mereka tidak terlalu sukses dalam mempromosikan album. Grup ini melanjutkan tur dengan Sick of It All pada Januari 1995. Grup ini memulai tur Eropa pertama mereka, termasuk di LA2 di London dan L'Arapaho di Paris. Belakangan tahun itu, Korn dipilih, bersama Deftones, sebagai dukungan langsung untuk Ozzy Osbourne. Album swajudul mendapatkan emas di tengah-tengah tur. Itu akhirnya disertifikasi dua kali platinum oleh Asosiasi Industri Rekaman Amerika (RIAA). Selain tur, Korn merilis empat single. "Blind" dirilis pada 1 Agustus 1994, dan "Shoots and Ladders" dirilis pada 31 Oktober 1995. Yang terakhir menerima nominasi Grammy pada 1997 untuk Best Metal Performance. "Need To" juga dirilis pada tahun 1995, pada tanggal 8 April. Single keempat dan terakhir, "Clown", dirilis pada tanggal 2 Februari 1996. "Blind" adalah satu-satunya single yang masuk chart, memuncak pada nomor 15 di RPM Kanada Alternatif 30.

Life Is Peachy (1996–97)

Setelah sukses dengan debut mereka, Korn memutuskan untuk masuk studio lagi untuk album kedua. Pada saat itu, grup ini telah menciptakan basis penggemar yang besar, dan harapan untuk album lanjutan mereka tinggi. Mereka kembali ke studio pada awal April 1996 di Indigo Ranch Studios, Malibu, California.

…Kami masuk dengan sangat segar, dan kami ingin menyelesaikannya dengan cepat untuk menangkap energi itu. Jadi mungkin sekitar 60% mengetahui apa yang akan saya mainkan dan 40% hanya memainkan apa pun yang terlintas dalam pikiran saat itu… Itu berakhir dengan sangat bagus, dan memiliki semacam energi yang mungkin tidak akan saya dapatkan jika saya menyelesaikan semuanya sebelumnya.

David Silveria pada kualitas drum Life Is Peachy.

Album ini dirilis 15 Oktober 1996, dan meskipun siaran radio dan perhatian televisi minimal, Life Is Peachy memulai debutnya di nomor tiga di Billboard 200, dan memuncak di nomor satu di Selandia Baru. Album ini terjual 106.000 eksemplar dalam minggu pertama. Jon Pareles dari The New York Times mengatakan bahwa grup itu "Gila pada semua orang, termasuk diri mereka sendiri." Album ini disertifikasi platinum ganda di Amerika Serikat, platinum di Australia, dan emas di Kanada.

Single pertama, "No Place to Hide", menelurkan nominasi Grammy untuk Best Metal Performance. "A.D.I.D.A.S." dirilis sebagai single kedua pada tanggal 4 Maret 1997. Ini menjadi single charting pertama grup di Billboard, memuncak di nomor 13 di chart Bubbling Under Hot 100. Single ketiga, "Good God", dirilis pada 14 Juli 1997. Band ini mendapatkan popularitas lebih setelah ikut memimpin festival musik Lollapalooza pada tahun 1997 dengan Tool. Namun, Korn terpaksa berhenti tur setelah Shaffer didiagnosis dengan meningitis virus. Disk promosi dirilis pada tahun 1997 untuk mempromosikan grup dan Life Is Peachy Tour yang menampilkan Incubus dan The Urge, dan termasuk tiga lagu live.

Sebelum rilis Follow the Leader tahun 1998, Gretchen Plewes, asisten kepala sekolah menengah Zeeland, Michigan, mengatakan dalam sebuah wawancara untuk sebuah surat kabar Michigan bahwa musik Korn adalah "tidak senonoh, vulgar, cabul, dan bermaksud menghina" setelah memberi , Eric VanHoven, skorsing satu hari karena mengenakan kemeja dengan logo Korn di atasnya. WKLQ difilmkan membagikan ratusan kaos Korn gratis, yang disumbangkan oleh grup, di luar sekolah. Polisi Kabupaten Ottawa juga membantu membagikan kemeja. Korn mengajukan perintah berhenti dan berhenti terhadap Plewes dan distrik sekolah untuk komentar mereka. Mereka juga mengancam gugatan jutaan dolar, tetapi kedua tindakan itu dibatalkan karena kehidupan pribadi anggota band. Periode 1993 hingga 1997 diwujudkan dengan memakai pakaian yang mengandung merek pakaian Adidas.

Follow the Leader (1998–99)

Pada tahun 1998, Korn menandatangani kontrak penerbitan dengan Warner Chappell Music. Sementara Korn menunggu kemitraan penuh dengan Adidas, yang sebelumnya mensponsori Run-DMC, merek tersebut menolak untuk menandatangani kontrak dengan Korn. Dalam argumen yang kontradiktif, Adidas mengatakan kepada mereka: "Kami melakukanya untuk olahraga, bukan musik". Pada tahun 1998, Puma mengambil kesempatan itu dan menawarkan kesepakatan $500.000 kepada Korn, termasuk musik mereka yang ditampilkan dalam iklan yang disutradarai oleh Kevin Kerslake. Korn menerima kontrak itu; Davis berkata, "Itu lebih dari yang pernah dilakukan Adidas untuk kami! Itu bukan hal yang laris. Ini tentang rasa hormat."

Sebelum merilis album ketiga band, Korn memproduksi acara TV online mingguan, KornTV, yang mendokumentasikan pembuatan rekaman dan menampilkan tamu-tamu istimewa seperti bintang porno Ron Jeremy, Limp Bizkit dan 311. Proyek ini juga memberikan penggemar (dijuluki "nibletz") kesempatan untuk menelepon dan mengajukan pertanyaan kepada grup, sebuah pendekatan yang mewakili salah satu kali pertama sebuah grup memanfaatkan Internet sedemikian rupa. Korn merilis album ketiga mereka, Follow the Leader, pada 18 Agustus 1998, yang menampilkan sejumlah vokalis tamu seperti Ice Cube, anggota Pharcyde Tre Hardson, Fred Durst dari Limp Bizkit, dan aktor Cheech Marin pada lagu tersembunyi "Earache My Eye" (ditulis oleh Marin sendiri).

Korn meluncurkan tur gaya kampanye politik untuk mempromosikan rilis Follow the Leader. Tur membawa grup tersebut, dengan jet sewaan, ke seluruh Amerika Utara untuk membantu mempromosikan Follow the Leader. Mereka berbicara dengan penggemar dan menjawab pertanyaan selama "konferensi penggemar" khusus, yang diselenggarakan di setiap pemberhentian sepanjang rute tur, dan menandatangani tanda tangan. Jim Rose dari Jim Rose Circus menjadi tuan rumah seluruh tur "Kampaign".

Album ini dianggap oleh anggota grup sukses total, memulai debutnya di nomor satu di Billboard 200 dengan setidaknya 268.000 eksemplar terjual dalam minggu pertama rilis, dan, di antara single lainnya, menelurkan dua single terbesar mereka: "Got the Life" dan "Freak on a Leash". Mereka berdua mengekspos Korn ke khalayak arus utama yang lebih luas, dengan video musik menjadi andalan di Total Request Live MTV. "Got the Life" adalah video "pensiun" pertama acara itu, dengan "Freak on a Leash" juga mencapai pensiun beberapa bulan kemudian. Pada bulan September 1998, Korn menandatangani kontrak dengan penerbit musik kedua, Zomba Music Group, melalui negosiasi dengan manajer grup saat itu, Jeff Kwatinetz, mantan CEO The Firm, bersama dengan salah satu pendiri Peter Katsis dan Michael Green.

"Freak on a Leash" memenangkan Grammy untuk Best Music Video, Short Form, dan menerima nominasi untuk Best Hard Rock Performance. Video tersebut juga mendapatkan sembilan nominasi MTV Video Music Awards untuk Video of the Year, Best Rock Video, Breakthrough Video, Best Direction, Best Special Effects, Best Art Direction, Best Cinematography, Best Editing, dan Viewer's Choice. Itu akhirnya memenangkan dua penghargaan, satu untuk Video Rock Terbaik dan yang lainnya untuk Pengeditan Terbaik. "Freak on a Leash" gagal masuk Billboard Hot 100, meskipun berhasil mencapai puncak di nomor enam di chart Bubbling Under Hot 100. Follow the Leader dianggap oleh anggota Korn sebagai album grup yang paling sukses secara komersial, disertifikasi lima kali Platinum oleh RIAA, dan telah terjual hampir sepuluh juta kopi di seluruh dunia.

Issues (1999–2001)

Album keempat grup, Issues, diproduksi oleh Brendan O'Brien, dirilis pada 16 November 1999, menampilkan cover art yang dirancang oleh Alfredo Carlos, yang memenangkan kontes yang diadakan untuk para penggemar oleh MTV. Masalah dirilis selama seminggu dari banyak catatan yang sangat dinanti. Ini debut di nomor satu di Billboard 200 dengan setidaknya 573.000 eksemplar terjual, menjaga album kedua Dr. Dre 2001 dan All the Way... A Decade of Song oleh Céline Dion dari hit nomor satu.

Untuk merayakan perilisan album, grup ini menampilkan rekaman secara keseluruhan di depan penonton langsung di Teater Apollo bersejarah New York dan menyiarkan konser secara bersamaan di banyak stasiun radio. Penampilan ini menandai penampilan pertama sebuah grup musik rok sejak Buddy Holly pada akhir 1950-an. Acara khusus ini menampilkan marching drum dan band tas pipa Departemen Kepolisian New York yang dipandu oleh Richard Gibbs serta sekelompok penyanyi cadangan untuk menyempurnakan chorus melodi yang lebih banyak digunakan Davis di album. Cuplikan dari "Falling Away from Me" ditampilkan di RealVideo dengan tarian interpretatif singkat oleh bassis Reginald Arvizu, dan juga ditampilkan di situs web resmi mereka sebagai file MP3, meskipun rilisnya bertentangan dengan saran dari pengacara dan pendirian perusahaan. Album ini juga dipromosikan oleh Sick and Twisted Tour yang sangat sukses dari grup.

Sesaat sebelum album Korn Issues dirilis, grup ini muncul di sebuah episode South Park, berjudul "Korn's Groovy Pirate Ghost Mystery", di mana single pertama dari Issues, "Falling Away from Me", ditayangkan perdana. Singel ini menjadi entri pertama Korn di Billboard Hot 100, mencapai nomor 99. "Make Me Bad" dirilis sebagai singel kedua album pada Februari 2000, memuncak di nomor 14 di tangga lagu Bubbling Under Hot 100. Single ketiga, "Somebody Someone", diikuti dengan kesuksesan yang lebih moderat. Video musik difilmkan untuk ketiga single, dengan teman lama Fred Durst mengarahkan "Falling Away from Me", dan Martin Weisz mengarahkan video konsep untuk "Make Me Bad", serta video berbasis kinerja untuk "Somebody Someone ", yang menampilkan penggunaan efek CGI. Setiap video adalah pokok di Total Request Live, dua di antaranya berhasil pensiun. Masalah digambarkan oleh Stephen Thomas Erlewine kurang berorientasi pada hip hop daripada Follow the Leader. Itu disertifikasi tiga kali Platinum, menindaklanjuti keberhasilan Follow the Leader. Pada tahun 2001, merek PONY muncul kembali di industri pakaian dan memulai kemitraan dengan Korn.

Untouchables (2002–2003)

Pada 11 Juni 2002, Korn kembali muncul ke media dengan album kelima mereka, Untouchables. Ini debut di nomor dua di Billboard 200 dengan 434.000 penjualan. Grup ini menyalahkan pembajakan musik atas penurunan penjualan, karena versi album yang belum di-master telah bocor tiga bulan sebelum tanggal rilis resminya. Pada tanggal 2 April 2002, Opie and Anthony Show mulai menayangkan lagu-lagu dari Untouchables. Setelah memainkan beberapa lagu, penyiar menerima surat penghentian dari Sony Music Entertainment. Opie dan Anthony mengatakan "Alasan pemutaran perdana prematur adalah untuk membuat marah stasiun saingan New York, yang melarang tamu di studio mereka untuk tampil di 'The Opie and Anthony Show." Rilis album ini didahului dengan pertunjukan di Ballroom Hammerstein di New York, sehari sebelum perilisan album, disiarkan secara digital di seluruh bioskop di Amerika Serikat.

Album ini berisi eksperimen dan gaya yang sebelumnya tidak pernah dicoba oleh Korn. AllMusic terkait: "Band ini jauh lebih eksperimental kali ini, membawakan nada dering gitar seperti Helmet yang melebur dan berubah menjadi satu sama lain, campuran blastbeat ala Metallica dan drum funk ketat dari David Silveria yang terus berkembang, dan riff mengesankan yang mengambil bentuk struktur suara yang gelap dan menawarkan lebih dari sekadar kumpulan akord." Dua video musik pertama dari Untouchables, "Here to Stay" dan "Thoughtless", disutradarai oleh Hughes Brothers. "Here to Stay" membuat Korn mendapatkan Grammy Award untuk Best Metal Performance. "Here to Stay" memuncak di nomor 72 di Billboard Hot 100. Selama wawancara dengan Wall of Sound, Munky mengungkapkan album itu adalah yang paling mahal untuk dibuat oleh grup, tetapi album itu menghasilkan beberapa lagu favoritnya termasuk "Thoughtless" dan "Here To Stay".

Take a Look in the Mirror dan kepergian Brian Welch (2003–2005)

Karena album Untouchables bocor ke Internet, Take a Look in the Mirror dirilis pada hari Jumat, 21 November 2003 – empat hari lebih awal dari tanggal rilis aslinya. Oleh karena itu album ini menerima penjualan akhir pekan, yang mengakibatkan penampilan buruk di Billboard 200. Selama minggu penuh pertama, Take a Look in the Mirror melonjak sepuluh tempat dari nomor sembilan belas ke nomor sembilan, meningkatkan total penjualan album menjadi 179.000. Ini adalah album pertama yang diproduksi sendiri oleh Korn. Band ini menjelaskan bahwa mereka ingin para penggemar mendengarkan musik sebagaimana mestinya. Album ini menyuguhkan gaya dan tema yang berbeda dibandingkan dengan album-album sebelumnya. Vokalis utama Jonathan Davis menceritakan: "Seluruh album adalah tentang cinta, kebencian, dan kebencian saya pada orang-orang dan kehilangan akal sehat saya. Album-album sebelumnya yang saya buat, saya pikir tiga yang terakhir, saya datang dari tempat yang terluka. Dan saya hanya akhirnya sampai pada titik di mana saya selesai menyakiti dan saya hanya kesal tentang itu sekarang. Itu berubah kembali menjadi hanya kebencian dan kemarahan belaka. Dan itu pasti muncul di album." MTV News mengatakan bahwa Davis meyakinkan para penggemarnya bahwa mereka "akan terkejut, terutama dengan lagu kedua album, 'Break Some Off,' yang dia sebut 'brutal'." Korn merilis singel "Did My Time" pada 22 Juli 2003, yang digunakan untuk mempromosikan film tersebut tetapi tidak muncul di soundtrack Lara Croft Tomb Raider: The Cradle of Life karena masalah hukum yang tidak ditentukan. Single ini memulai debutnya dan mencapai nomor 38 di Billboard Hot 100, menjadi hit pertama dan satu-satunya Korn di 40 besar di Amerika Serikat. "Did My Time" memberi Korn nominasi Grammy lain dalam kategori Best Metal Performance.

Korn merilis album Greatest Hits mereka, Greatest Hits Vol. 1, pada 5 Oktober 2004. Album debut di nomor empat di Billboard, terjual lebih dari 129.000 eksemplar. Album ini mengumpulkan lagu-lagu pilihan dari enam album studio Korn yang dirilis antara tahun 1994 dan 2003. Single pertama adalah cover dari lagu "Word Up!", yang aslinya digubah oleh Cameo. Single ini memuncak di nomor dua puluh tiga di chart Bubbling Under Hot 100. Edisi khusus Greatest Hits Vol. 1 menyertakan DVD berjudul Korn: Live at CBGB yang menampilkan tujuh lagu pilihan dari pertunjukan mereka pada 24 November 2003 di CBGB.

Pada awal 2005, Brian Welch mengumumkan bahwa dia akan keluar dari band. Di depan 10.000 orang, dalam tiga kebaktian di Valley Bible Fellowship di Bakersfield, California, mengatakan "Saya kecanduan metamfetamin dan mencoba segalanya ... rehabilitasi, hal-hal di Internet, tetapi tidak ada yang membantu saya menendangnya. Saya mencoba saya sendiri untuk berhenti dan tidak bisa melakukannya. Saya ingin mati. Tidak ada yang tahu apa yang saya alami. Saya tidak bisa berhenti. Gereja adalah pilihan terakhir saya. Saya akan duduk di gereja tinggi [dengan narkoba]. Saya akan bertanya-tanya mengapa orang akan naik ke depan setelah kebaktian. Tetapi suatu hari itu untuk saya. Saya berkata [kepada Tuhan], 'Tunjukkan kepada saya bagaimana cara berhenti.'" Dalam sebuah wawancara tahun 2013 dengan Rolling Stone, Head menggambarkan saat-saat terakhirnya di band sebagai sangat tegang; "Tahun lalu saya di band, kami akan menendang pemain bass, Fieldy, dan pacar pria ini tidak bisa berada di sisi panggung karena ada perkelahian dengan istri lain di band. Dan jelas obat-obatan terlarang. – bukan rahasia lagi saya menyukai obat-obatan, hal-hal yang sangat gila, seperti harus menyelesaikan pukulan kami tepat sebelum kami tiba di perbatasan karena mereka akan datang memeriksa untuk melihat apakah kami memiliki sesuatu." Setelah kepergiannya dari Korn, Welch merilis dua otobiografi, album solo, dan membentuk sebuah band, Love and Death, yang merilis album debut pada 2013.

See You on the Other Side dan kepergian David Silveria (2005–2007)

Korn pada tahun 2006

Setelah menyelesaikan kontrak rekaman mereka dengan Sony, Korn bermitra dengan EMI dan menandatangani kontrak dengan Virgin Records. Sebagai bagian dari pengaturan inovatif ini, Virgin membayar Korn $25 juta di muka sebagai imbalan atas pembagian keuntungan dari dua album studio mereka berikutnya, termasuk tur dan merchandising. Virgin juga menerima 30 persen saham dalam lisensi band, penjualan tiket, dan sumber pendapatan lainnya.

Ini membawa Korn ke dimensi lain untuk pendengar, saya pikir, yang membawa Anda ke dunia lain. Saya pikir itu benar-benar emosional, sejauh tidak didasarkan pada kemarahan. Anda tahu, saya pikir ini adalah perjalanan emosional yang lebih menyeluruh yang membawa Anda, pendengar.

James "Munky" Shaffer pada See You on the Other Side.

Album pertama band untuk Virgin, See You on the Other Side, dirilis pada 6 Desember 2005, dan debut di nomor tiga di Billboard 200, dengan jumlah hampir 221.000 eksemplar. Album ini berhasil bertahan di paruh atas Billboard 200 selama 34 minggu berturut-turut. Single pertama dari album, "Twisted Transistor", disertai dengan video musik yang disutradarai oleh Dave Meyers di mana artis hip hop Xzibit, Lil Jon, Snoop Dogg, dan David Banner memerankan Korn. "Twisted Transistor" memuncak di nomor 64 di Billboard Hot 100. Single kedua, "Coming Undone", dirilis pada Februari 2006, memuncak di nomor 79 di Billboard Hot 100. Video musiknya disutradarai oleh Little X. See You on the Other Side disertifikasi Platinum di Amerika Serikat, dan pada pertengahan 2007, album ini telah terjual lebih dari 2,2 juta kopi di seluruh dunia.

Korn mengadakan konferensi pers di Hollywood Forever Cemetery pada 13 Januari 2006, mengumumkan Tur See You on the Other Side Tour. 10 Years dan Mudvayne dipilih untuk membuka semua tanggal perjalanan, yang dimulai di kampung halaman mereka di Bakersfield, pada apa yang secara resmi dinyatakan oleh Walikota Harvey Hall sebagai "Hari Korn", 24 Februari. Kebangkitan Tur Nilai Keluarga mereka diumumkan pada April 18 November 2006, yang menampilkan co-headliners Deftones, Stone Sour, Flyleaf, dan grup metal Jepang Dir En Gray di panggung utama. Korn dan Evanescence bersama-sama menjadi judul utama edisi 2007, dengan Atreyu, Flyleaf, Hellyeah, dan Trivium melengkapi panggung utama.

Saat mempromosikan See You on the Other Side di Eropa, Jonathan Davis didiagnosis dengan purpura trombositopenik idiopatik, kelainan trombosit darah yang membuatnya dirawat di rumah sakit selama akhir pekan dan mencegahnya tampil di Download Festival yang terkenal. Meskipun sakit, band ini tetap tampil, dengan penyanyi tamu termasuk Corey Taylor dari Slipknot dan Stone Sour yang terkenal, Matt Heafy dari Trivium, Benji Webbe dari Skindred dan M. Shadows dari Avenged Sevenfold. Hal ini menyebabkan Korn membatalkan sisa tagihan Eropa mereka untuk tahun 2006, termasuk Hellfest Summer Open Air. Awalnya tidak diketahui publik apa penyakitnya, tetapi penyanyi itu mengungkapkan dalam sebuah surat kepada penggemar bahwa ia "sangat rendah trombosit darahnya dan berisiko tinggi meninggal karena pendarahan jika masalahnya tidak diobati".

Pada awal Desember 2006 diumumkan bahwa drummer pendiri David Silveria akan mengambil "hiatus sementara" tanpa batas dari band. Korn kemudian tampil di studio MTV di Times Square pada 9 Desember 2006, untuk serial MTV Unplugged, yang disiarkan pada 23 Februari 2007, melalui MTV.com dan pada 2 Maret 2007, di seluruh Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan stasiun MTV Asia. Korn memainkan set akustik 14 lagu lengkap dengan penampilan tamu oleh the Cure dan Amy Lee dari Evanescence. Penampilan tersebut akhirnya dikurangi menjadi 11 lagu untuk album tersebut, dua di antaranya tidak ditayangkan di MTV. Penjualan hampir 51.000 membawa MTV Unplugged: Korn ke nomor sembilan di minggu pertama.

Untitled album dan penambahan Ray Luzier (2007–2008)

Album tanpa judul Korn dirilis pada 31 Juli 2007, memulai debutnya di nomor dua di Billboard 200 dengan 123.000 eksemplar terjual dalam minggu pertama. Album ini disertifikasi emas oleh RIAA. Itu menyimpulkan kesepakatan Korn dengan Virgin Records, dan menampilkan kibordis tur Zac Baird. Tugas bermain drum diserahkan kepada Terry Bozzio, dan Brooks Wackerman dari Bad Religion, sementara David Silveria hiatus. Joey Jordison dari Slipknot bermain drum selama pertunjukan langsung Korn sampai penambahan permanen Ray Luzier (Army of Everyone, David Lee Roth). Ini mengkonfirmasi kepergian David. "Evolution" dan "Hold On" dirilis sebagai singel untuk mempromosikan album tanpa judul. Yang pertama memuncak di nomor tujuh di bagan Bubbling Under Hot 100. Single ketiga, "Kiss", dirilis secara terbatas pada April 2008. Korn mengcover lagu "Kidnap the Sandy Claws" pada 2008, yang awalnya dibawakan oleh Paul Reubens, Catherine O'Hara, dan Danny Elfman. Itu dirilis pada Nightmare Revisited.

Ubisoft melaporkan pada Oktober 2008 bahwa Korn telah "menulis dan merekam lagu asli yang terinspirasi oleh video game Haze Ubisoft, yang berjudul "Haze", yang dirilis pada 22 April 2008. Korn juga merilis DVD live, Live at Montreux 2004, satu penampilan mereka dengan mantan gitaris Brian Welch pada 12 Mei 2008.

Korn III: Remember Who You Are (2009–2011)

Dalam video YouTube, bassis Reginald "Fieldy" Arvizu menegaskan bahwa lagu amal berjudul "A Song for Chi" akan dirilis, menampilkan gitaris Slipknot Jim Root, Clint Lowery dari Sevendust, drummer Dave McClain dari Machine Head dan mantan gitaris Korn Brian " Head" Welch, di antara banyak musisi lainnya. Lagu ini dimaksudkan untuk mengumpulkan uang untuk bassis Deftones Chi Cheng, yang jatuh ke dalam keadaan koma setelah kecelakaan mobil pada November 2008.

...Korn III: Remember Who You Are bukanlah alat penomoran, ini menandakan pembukaan fase lain dalam karir Korn. Entah bagaimana, band ini telah melewati Korn II sama sekali dalam diskografi mereka, tetapi umumnya diakui bahwa akhir tahun 2000-an menemukan grup tersebut sedikit menggelepar, melangkah lebih jauh dengan menggoda Matrix dalam upaya untuk mencari tahu arah mana. untuk pergi sekarang karena mereka telah mencapai usia paruh baya.

Stephen Thomas Erlewine pada Korn III: Remember Who You Are

Bersamaan dengan pengumuman Ballroom Blitz Tour pada Maret 2010, judul album baru diumumkan sebagai Korn III: Remember Who You Are. Belakangan bulan itu, Munky mengumumkan bahwa Korn telah resmi menandatangani kontrak dengan Roadrunner Records. Jonathan Davis kemudian mengkonfirmasi kontrak rekaman: "Kami akan pergi ke Roadrunner. [Ini] sangat menarik bagi kami juga, karena mereka adalah salah satu perusahaan rekaman terakhir yang membiarkan Anda melakukan apa yang ingin Anda lakukan." Davis melanjutkan, "Semua band hebat ada di label itu dan semuanya tampak berjalan dengan baik dan sepertinya rumah yang bagus untuk kami saat ini." Singel utama, "Oildale", tersedia untuk streaming pada Mei 2010. "Oildale (Leave Me Alone)" secara bersamaan dirilis ke stasiun radio, dan menjadi hit sepuluh besar di chart airplay Billboard Mainstream Rock. Sebuah video musik, disutradarai oleh Phil Mucci, menerima pemutaran perdana eksklusif di MTV2.

Korn III: Remember Who You Are dirilis pada 13 Juli 2010. Ini memulai debutnya dan memuncak di nomor dua di Billboard 200 dengan 63.000 pembelian yang dilaporkan. Single kedua, "Let the Guilt Go", dirilis pada bulan yang sama, mencapai nomor 23 di Mainstream Rock. "Pop a Pill" dijadwalkan menjadi single ketiga dari Korn III: Remember Who You Are, namun rencana tersebut dibatalkan oleh Roadrunner Records karena hasil yang tidak memuaskan dengan single sebelumnya. Korn ikut memimpin tur Music as a Weapon V dengan Disturbed pada akhir 2010 dan awal 2011. Tur ini juga menampilkan aksi pendukung Sevendust dan In This Moment.

The Path of Totality (2011–2012)

Korn tampil live di Metaltown Festival pada Juni 2011

Album studio kesepuluh Korn, The Path of Totality, dirilis pada 6 Desember 2011. Itu adalah album studio kedua dan terakhir untuk Roadrunner Records. Album ini menampilkan kontribusi dari Skrillex, 12th Planet, Excision, Downlink, Kill the Noise, Noisia, dan berbagai artis EDM lainnya. The Path of Totality memulai debutnya dan memuncak di nomor sepuluh di Billboard 200 dengan 55.000 eksemplar dipindai. "Get up!" perdana sebagai singel utama melalui Spin pada April 2011. Singel ini berhasil mencapai puncak di nomor delapan di bagan Bubbling Under Hot 100. Ini akhirnya menjadi single pertama mereka yang bersertifikat emas di Amerika Serikat. Single kedua, "Narcissistic Cannibal", dirilis pada Oktober 2011, dengan video musiknya disutradarai dan diproduksi oleh Alexander Bulkley dari ShadowMachine Films.

Setelah tampil di festival, Korn mempromosikan The Path of Totality selama tur utama dengan nama yang sama. Korn membagi acara mereka menjadi tiga bagian. Band ini memulai dengan memainkan trek dari dua album pertama mereka, termasuk b-side "Proud", yang awalnya disertakan pada soundtrack film 1997 I Know What You Did Last Summer. Mereka mengikuti dengan pengaturan panggung yang berbeda, memainkan beberapa lagu baru mereka. Daftar lagu berakhir dengan hit single dan encore. Penampilan lainnya datang dari Datsik, Downlink, dan Dope D.O.D. Penampilan perilisan album khusus yang difilmkan dan direkam di Hollywood Palladium diterbitkan dalam berbagai format melalui Shout! Factory pada September 2012. Path of Totality memenangkan Album of the Year di Revolver Golden Gods Awards 2012. Ini adalah kemenangan pertama Korn di Golden Gods Awards, sebuah upacara yang merayakan yang terbaik dalam musik hard rock dan heavy metal. Korn juga dilantik ke Kerrang! Hall of Fame selama 2011 Kerrang! Awards.

The Paradigm Shift dan kembalinya Brian Welch (2012–2015)

Pada tanggal 5 Mei 2012, gitaris Brian "Head" Welch bergabung dengan Korn di atas panggung di festival Carolina Rebellion untuk memainkan "Blind" pertama kali sejak kepergiannya. Seperti yang diingat dalam film dokumenter DVD Reconciliation, penampilan Welch adalah keputusan mendadak: Welch awalnya mengunjungi festival karena putrinya yang adalah penggemar band yang tampil; Welch bergabung dengan Red di atas panggung untuk sebuah lagu, dan akhirnya dibujuk untuk bergabung dengan rekan-rekan band lamanya di Korn untuk bertemu dan menyapa. Setelah Korn mempersiapkan pertunjukan, teknisi gitar menyiapkan gitar dan amplifier tambahan untuk Welch, "berjaga-jaga".

Pada 18 Juli 2012, Jonathan Davis mengatakan kepada Billboard.com bahwa Korn sedang bersiap-siap untuk mulai merekam album studio kesebelas mereka yang akan dirilis secara independen. Juga diumumkan bahwa album mereka berikutnya tidak akan mengandung pengaruh dubstep seperti The Path of Totality. Gitaris James "Munky" Shaffer menyatakan dalam sebuah wawancara dengan Phoenix New Times bahwa album baru akan lebih berat, dengan gitar dan vokal "in-your-face" yang lebih agresif. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia akan menggunakan teknik rekaman baru di studio untuk memberikan pendekatan baru pada riffnya.

Pada November 2012, bassis Mudvayne Ryan Martinie melakukan tur ke Korn sebagai pengganti sementara Reginald Arvizu, yang tinggal di rumah selama kehamilan istrinya. Bulan itu juga melihat konfirmasi kembalinya Welch ke band. Kembalinya dia awalnya dianggap sementara karena dia hanya dijadwalkan untuk dua pertunjukan pada Juni 2013 di Rock Am Ring dan Rock Im Park, tetapi Ray Luzier mengumumkan pada pertunjukan Sabian 25 Januari selama NAMM bahwa Welch akan mengerjakan seluruh tur.

Pada Januari 2013, artis techno Beta Traxx mengakui bahwa dia sedang mengerjakan lagu Korn baru untuk album mereka yang akan datang, yang menurutnya akan terdengar "seperti masa lalu dan masa depan pada saat yang sama." Luzier menegaskan bahwa album tersebut akan diproduseri oleh Don Gilmore. BK Entertainment Group memperbarui daftar klien mereka pada 12 Februari dan membuktikan bahwa Korn telah menandatangani kontrak dengan label independen manajemen mereka - Prospect Park Productions. Pada tanggal 1 Juni, Caroline Records menambahkan Korn ke daftar mereka yang mengkonfirmasikan bahwa band telah menandatangani kontrak dengan label; mereka bermitra dengan Prospect Park manajemen Korn. Pada 18 Februari 2013, Korn memposting foto yang menunjukkan Head sebagai bagian dari line up, yang meningkatkan rumor bahwa ia sedang dalam proses untuk bergabung kembali dengan Korn secara permanen. Hal ini dikonfirmasi oleh Head sendiri pada bulan Mei, ketika juga dikonfirmasi bahwa dia telah merekam sebagai bagian dari band untuk album mendatang mereka.

Korn tampil live di Rock 'n' Heim Rock Festival pada Agustus 2014

Fieldy mengatakan tentang album "Sekarang, saya akan memberitahu Anda ini ... kami telah melakukan sesuatu yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Biasanya jika kami membuat rekaman Korn baru, kami biasanya akan memasukkan 12 atau 13 lagu dan itu saja. berapa banyak yang kami hasilkan. Kali ini kami telah membuat lebih dari 20 lagu, dan kami akan menempatkan yang terbaik dari apa yang kami miliki di sana, berapa pun jumlahnya. Kami memiliki begitu banyak untuk dipilih, saya pikir itu akan menjadi jadilah sedikit istimewa kali ini." Munky kemudian mengkonfirmasi hal ini dengan mengatakan bahwa band ini telah menyelesaikan 25 lagu dan 15 di antaranya akan dimasukkan ke dalam album. Head kemudian menjelaskan bahwa secara musikal ini adalah album terbaik Korn.

Album studio kesebelas Korn, The Paradigm Shift, dirilis pada 8 Oktober 2013. Single pertama mereka, "Never Never" akan dirilis 12 Agustus 2013. Band ini merekam sebuah episode Guitar Center Sessions untuk DirecTV pada 11 September, 2013 yang dijadwalkan tayang perdana 1 November 2013 di DirecTV Audience Channel. Korn juga akan menjadi artis terbaru yang dilantik ke Hollywood Rockwalk yang terkenal di dunia pada tanggal 8 Oktober 2013. Band ini membawa kembali Family Values Tour mereka sebagai festival satu hari, pada tanggal 5 Oktober 2013. Tempat dan susunan acaranya adalah terungkap pada tanggal 3 September 2013. Video musik untuk "Spike in My Veins" dirilis pada tanggal 6 Februari 2014. Band ini menampilkan keseluruhan album debut self-titled mereka pada beberapa kesempatan selama tahun 2015.

The Serenity of Suffering (2015–2018)

Korn segera memulai proses penulisan lagu baru untuk album studio kedua belas. Guitarist Head menggambarkan musik di album baru sebagai "lebih berat dari siapa pun yang mendengar kami dalam waktu yang lama." Album studio kedua belas mereka The Serenity of Suffering dirilis pada 21 Oktober 2016. Pada 14 Juli 2016, gitaris James "Munky" Shaffer mengungkapkan kepada Metal Hammer bahwa Corey Taylor dari Slipknot/Stone Sour akan tampil sebagai bintang tamu di album baru. Ia juga mengungkapkan Nick Raskulinecz sebagai produser album tersebut. Pada 16 Juli 2016 Korn menayangkan lagu baru, "Rotting in Vain", di Chicago Open Air Festival.

Pada akhir 2016, Zac Baird meninggalkan band live setelah 10 tahun. Jules Venturini menyelesaikan tur sebelum Davey Oberlin dibawa ke band. Belakangan diumumkan bahwa Fieldy akan melewatkan tur Korn di Amerika Selatan dan putra Robert Trujillo, Tye (yang saat itu berusia 12 tahun) dibawa untuk tampil bersama band selama tur.

Pada Maret 2018, Korn memulai tur Jepang dengan dukungan dari Deadly Apples, termasuk singgah di Vans Warped Tour Japan.

The Nothing (2018–2020)

Pada 15 Mei 2018, Korn mengumumkan tanggal pertunjukan khusus untuk menandai ulang tahun ke-20 album mereka, Follow the Leader. Dalam rangka memperingati 20 tahun album, band ini bermitra dengan Pleasures, sebuah perusahaan pakaian untuk merilis merchandise pakaian yang didedikasikan untuk album tersebut.

Pada Agustus 2018, Luzier melaporkan melalui Instagram bahwa Korn telah memulai proses pelacakan drum untuk album ketiga belas mendatang. Dalam wawancara Desember 2018 dengan Majalah Revolver, Welch mengungkapkan bahwa album mendatang dijadwalkan untuk rilis pada musim gugur 2019, dengan Nick Raskulinecz melanjutkan tugas produksi. Dia juga menyatakan beberapa lagu telah ditulis bersama dengan John Feldmann dan bahwa band telah melacak demo dengan Travis Barker pada drum.

Pada 25 Juni 2019, band ini mengungkapkan bahwa album terbaru mereka, The Nothing, akan dirilis pada 13 September 2019 dan meluncurkan single pertamanya: "You'll Never Find Me". Pada tanggal 2 Agustus, band ini merilis lagu baru dari The Nothing berjudul "Cold". Pada tanggal 22 Agustus, Korn mengumumkan album baru mereka dengan memainkan konser di game multipemain AdventureQuest 3D, lengkap dengan merchandise dalam game, dan temu-dan-sapa virtual, serta menampilkan lagu baru di panggung digital.

Pada Juli 2020, Korn merilis sampul "The Devil Went Down to Georgia" oleh Charlie Daniels, yang lulus awal tahun itu. Sampulnya direkam selama sesi untuk The Nothing dan menampilkan rapper Yelawolf dan hasilnya disumbangkan ke Awakening Youth nirlaba.

Selama wawancara dengan Wall of Sound, Munky berbicara tentang COVID yang merusak rencana mereka untuk tur The Nothing, dengan menyatakan, "Itu agak mengecewakan, saya harus jujur, saya sangat bersemangat [dengan] album itu. Kami menempatkan karya seni bersama-sama, kami merancang panggung, kami menyiapkan segalanya untuk diluncurkan, merchandise, dan semuanya; Anda tahu semua yang dilakukan band sebelum mereka pergi ke jalan dan mempromosikan album."

Requiem, Hiatus Arvizu dan album studio ke-15 yang akan datang (2021–present)

Dalam wawancara online pertamanya pada tahun 2021, Brian Welch mengungkapkan bahwa band ini memiliki rencana untuk tahun 2021 tetapi malu-malu tentang apa itu, mengisyaratkan itu ada hubungannya dengan tur dengan cara yang kuat. Pada 24 April 2021, Korn merilis acara streaming online satu kali berjudul Monumental yang difilmkan di atas gedung parkir di Stranger Things: A Drive-Into Experience yang bertempat di Los Angeles.

Pada 12 Mei, band ini mengumumkan tur musim panas AS selama 28 hari dengan Staind sebagai artis pendukung. Tur 2021 datang setelah Korn terpaksa membatalkan rencana 2020 mereka dengan Faith No More karena pandemi COVID-19. Pada tanggal 21 Juni, band ini mengumumkan bahwa bassis mereka Arvizu akan mengambil cuti dari band dan tidak akan tampil bersama mereka di tur musim panas mendatang. Ra Díaz dari Suicidal Tendencies menggantikan Arvizu dalam tur. Tur tersebut dirusak oleh beberapa kejadian terpisah di mana para anggota tertular COVID-19 - pertama, Jonathan Davis dinyatakan positif pada bulan Agustus, menyebabkan beberapa tanggal ditunda. Kemudian pada bulan September, Munky terpaksa absen beberapa kali, digantikan oleh gitaris Love and Death JR Bareis saat ia pulih. Terakhir, pada bulan Oktober Ray Luzier juga dinyatakan positif, melewatkan tiga pertunjukan berikutnya sementara drummer Fever 333 Aric Improta masuk.

Pada tanggal 23 April, band ini mengkonfirmasi bahwa mereka telah mulai mengerjakan album studio keempat belas, memanfaatkan periode karantina karena COVID-19 untuk mulai menulis. Album ini dikatakan akan sepenuhnya ditulis pada April 2021. Sebuah single baru dirilis 11 November berjudul "Start the Healing", dengan video musik memulai debutnya di pemutaran perdana YouTube. Album Requiem dirilis pada 4 Februari 2022. Pada 13 Januari 2022, band ini merilis single kedua dari album yang berjudul "Forgotten".

Sesaat sebelum perilisan Requiem, Davis mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Music Feeds bahwa band tersebut sudah dalam proses mengerjakan album studio lanjutan.

Seni

Gaya dan lirik

Korn diidentifikasi sebagai pelopor musik nu metal, sebuah bentuk musik metal alternatif yang dimulai pada pertengahan 1990-an. Meskipun umumnya dianggap sebagai band metal alternatif dan nu metal, band ini juga diberi label sebagai heavy metal, grunge, rap rock, rap metal, funk metal dan groove metal. Album debut mereka campuran metal, funk, hip-hop, groove, dan disonansi. Lirik mereka fokus pada rasa sakit dan keterasingan pribadi daripada tema heavy metal tradisional.

Secara historis, ketika Life Is Peachy dirilis, musik band ini belum diberi label "nu metal". Jadi, pada November 1996, Korn digambarkan sebagai "salah satu pemain kunci dalam kebangkitan metal Amerika" bersama Deftones, "dua band yang memiliki akar yang sama". Dalam komunitas musik, ada perbedaan pendapat apakah band harus dianggap sebagai "heavy metal". Pada tahun 2015, vokalis Jonathan Davis berkomentar, "Ya, kami berat dan downtuned, tetapi metal, bagi saya, seperti Judas Priest dan Iron Maiden, itulah metal men. Saya selalu menganggap kami sebagai band funk."

Album debut band ini dijamin label Parental Advisory karena lirik album. Banyak karya pertama Korn didasarkan pada pengalaman awal. Lagu "Daddy" dideskripsikan oleh vokalis Jonathan Davis: "Ketika saya masih kecil, saya dilecehkan oleh orang lain dan saya pergi ke orang tua saya dan memberi tahu mereka tentang hal itu, dan mereka mengira saya berbohong dan bercanda. Mereka tidak pernah mempermasalahkannya. Mereka tidak percaya itu terjadi pada putra mereka.... Saya tidak terlalu suka membicarakan lagu itu. Ini sebanyak yang pernah saya bicarakan..." " Kill You" ditulis tentang pengalaman Davis sebagai seorang anak dengan ibu tirinya. Follow the Leader menandai album pertama di mana sebagian besar liriknya tidak memiliki asal usul yang berkaitan dengan kejadian awal, dengan lagu-lagu seperti "Justin" dan "Pretty" ditulis tentang insiden yang terjadi selama masa dewasa.

Bassist Reginald Arvizu memainkan instrumennya menggunakan teknik fingerstyle dan slapping. Jonathan Davis dikatakan oleh penulis Doug Small sebagai "mata badai di mana musik Korn mengamuk." Small menggambarkan band itu sebagai "keranjang penuh kontradiksi."

Pengaruh

Beberapa tahun sebelum mendirikan Korn, Brian "Head" Welch, Reginald "Fieldy" Arvizu dan David Silveria (yang merupakan tiga anggota dari band funk rock L.A.P.D., bersama teman James "Munky" Shaffer, semuanya memiliki pengaruh yang sama dari Red Hot Chili Peppers dan terutama album Faith No More The Real Thing. Demikian pula, Davis sangat terinspirasi oleh petualangan The Real Thing pada rilis 1989: "Ini menunjukkan kepada semua orang bahwa Anda bisa melakukan musik berat dan bukan menjadi 'metal'. Itu adalah sesuatu yang sama sekali berbeda." Munky kemudian mengakui struktur lagu dan instrumentasi Faith No More dalam mengilhami penulisan lagu Korn di masa depan: "Faith No More mengarahkan kita ke arah di mana kita akhirnya berakhir." Mereka menjadi "fanatik" penyanyi Faith No More Mike Patton, meneliti tentang dia dan melakukan perjalanan ke kota asal band di San Francisco untuk menonton mereka bermain. Dengan cara ini, mereka menemukan band avant-garde metal Patton, Mr. Bungle, yang album self-title 1991-nya memiliki dampak jangka panjang pada eksperimen, disonansi, dan gaya eksentrik Korn. Contoh penting dari pengaruh Bungle adalah apa yang disebut Korn sebagai "Mr. Bungle chord" (akord kelima datar atau "tritone"), yang menjadi merek dagang band melalui diskografi mereka.

Selain proyek Patton, Korn memiliki berbagai pengaruh yang mencakup band metal berorientasi groove seperti Sepultura, Prong dan Biohazard, selain dinamika dan pertunjukan langsung Rage Against the Machine dan vokalisnya Zack de la Rocha. Head kemudian menjelaskan bahwa mereka mencoba memadukan unsur-unsur aneh dari Bungle dengan chorus dan melodi yang catchy, di samping penulisan lagu dan alur dari band-band metal tersebut. Di sisi lain, Fieldy membuang pengaruh grup rock klasik seperti The Rolling Stones dan Led Zeppelin terhadap Korn; "Tidak ada seorang pun di band yang pernah mendengarkan hal itu."

Sebagian besar karya Korn juga terinspirasi oleh musik hip hop, seperti yang disarankan dalam lagu band "All in the Family" dan versi kover "Wicked" milik Ice Cube. Band meniru sampel yang digunakan oleh Cypress Hill, dengan Davis mengatakan "Jika tidak ada Cypress Hill, tidak akan ada Korn."

Di bagian Guitar World "Album yang Mengubah Hidupku" pada Januari 1997, Welch mencantumkan The Real Thing oleh Faith No More sebagai album yang mengubah hidupnya, sementara Arvizu menyebut Freaky Styley milik Red Hot Chili Peppers dan Faith No More Introduce Yourself. Pengaruh bass terbesar Fieldy adalah Flea dari Red Hot Chili Peppers dan Les Claypool dari Primus. Dia juga sangat terinspirasi oleh chemistry Billy Gould dengan teman bandnya di Faith No More dan Stanley Clarke. Pada tahun 2015, ditanya tentang rekor apa yang melekat padanya selama bertahun-tahun, Munky pertama kali diberi nama Angel Dust tahun 1992 oleh Faith No More, diikuti oleh Evil Empire oleh Rage Against the Machine dan The Fragile oleh Nine Inch Nails. Sementara itu, David Silveria menyebut Mike Bordin dari Faith No More sebagai salah satu pengaruh terbesarnya.

Banyak pengulas menunjukkan kesamaan mencolok antara vokal Davis dan beberapa teknik yang digunakan oleh Mike Patton, seperti dari Angel Dust. Nyanyian ritmis dan agresif Davis juga didasarkan pada deejay, gaya vokal reggae/dancehall yang menekankan ritme dan hiasan.

Anggota Korn juga dipengaruhi oleh Alice in Chains, Pantera, N.W.A, Bauhaus, Geto Boys, Van Halen, the Pharcyde, Nine Inch Nails, Deftones, dan John Zorn.

Di media lain

Mereka telah menyumbangkan musik untuk soundtrack film-film seperti The Crow: City of Angels, I Know What You Did Last Summer, Spawn, End of Days dan Lara Croft Tomb Raider: The Cradle of Life. Musik Korn juga telah ditampilkan di berbagai serial televisi, termasuk South Park (yang mereka bintangi sebagai tamu), Beavis and Butt-head, Daria, dan The Simpsons.

Warisan

Album debut Korn telah dikenal karena pengaruhnya pada musik berat. Band-band seperti Coal Chamber dan Limp Bizkit terinspirasi oleh "kemarahan yang berputar-putar, menekankan alur dan struktur lagu yang serupa" dan "elemen hip-hop suara". Slipknot, Machine Head, dan Sepultura juga terinspirasi oleh album debut Korn. Album ini meluncurkan karir produser rekaman Ross Robinson, yang kemudian menghasilkan album seperti Three Dollar Bill, Yall by Limp Bizkit, Sepultura Roots dan dua album pertama Slipknot.

Richard S. He dari Billboard menulis: "Lebih dari album lainnya, Follow the Leader membuka pintu air untuk aksi nu-metal yang tak terhitung jumlahnya untuk menyusup ke arus utama." Dalam buku 2002 Nu-metal: The Next Generation of Rock & Punk, Korn ditandai sebagai band nu metal terbesar ketiga di dunia. Korn menciptakan basis penggemar yang digambarkan oleh Doug Small dan Eaton Entertainment sebagai sangat setia.

Anggota

Anggota sekarang

• Jonathan Davis – vokalis utama, tas pipa (1993–sekarang); pemrograman (2011–sekarang); drummer (2006–2008)
• James "Munky" Shaffer – gitaris (1993–sekarang); vokal latar (2005–sekarang)
• Reginald "Fieldy" Arvizu – bassis (1993–sekarang; sedang vakum sejak 2021)
• Brian "Head" Welch – gitaris, vokal latar (1993–2005; 2013–sekarang)
• Ray Luzier – drummer (2008–sekarang)

Musisi tur sekarang

• Davey Oberlin – kibordis (2017–sekarang)
• Ra Díaz – bas (2021–sekarang)

Mantan anggota

• David Silveria – drummer, perkusi (1993–2006)

Mantan musisi tur

• Rob Patterson – gitaris, vokal latar (2005–2006; pengganti tur untuk James Shaffer pada tahun 2008)
• Michael Jochum – perkusi (2006–2007); drummer (2007; pengganti tur Ray Luzier pada tahun 2008)
• Kalen Chase – perkusi, vokal latar (2006–2008)
• Clint Lowery – gitaris (2007)
• Brooks Wackerman – drummer (2007)
• Joey Jordison – drummer (2007; died 2021)
• Shane Gibson – gitaris (2007–2010; meninggal 2014)
• Wesley Geer – gitaris (2010–2013)
• Zac Baird – kibor, vokal latar (2006–2016)

Pengganti tur

• Mike Bordin – drummer (2000–2001; menggantikan David Silveria)
• Christian Olde Wolbers – gitaris (2006; menggantikan Rob Patterson)
• Morgan Rose – drummer (2011; menggantikan Ray Luzier)
• Ryan Martinie – bassis (2012; menggantikan Reginald Arvizu)
• JR Bareis – gitaris, vokal latar (2014, 2019, 2021; menggantikan Brian Welch pada 2014 dan James Shaffer pada 2019 dan 2021)
• Abel Vallejo – drummer (2015; menggantikan Ray Luzier)
• Tye Trujillo – bassis (2017; menggantikan Reginald Arvizu)
• Aric Improta – drummer (2021; menggantikan Ray Luzier)

Galeri

• 
  Reginald „Fieldy“ Arvizu
• 
  James „Munky“ Shaffer
• 
  Jonathan Davis
• 
  Ray Luzier
• 
  Brian „Head“ Welch

Garis waktu

Garis waktu anggota grup tetap

Garis waktu tur

Diskografi

Untuk daftar yang lebih lengkap, lihat Diskografi Korn.

• Korn (1994)
• Life Is Peachy (1996)
• Follow the Leader (1998)
• Issues (1999)
• Untouchables (2002)
• Take a Look in the Mirror (2003)
• See You on the Other Side (2005)
• Untitled album (2007)
• Korn III: Remember Who You Are (2010)
• The Path of Totality (2011)
• The Paradigm Shift (2013)
• The Serenity of Suffering (2016)
• The Nothing (2019)
• Requiem (2022)

Nominasi dan penghargaan

Artikel utama: Daftar penghargaan dan nominasi yang diterima oleh Korn

Korn sejauh ini berhasil menjual 30 juta album di seluruh dunia, termasuk 16,5 juta di Amerika saja. Korn berhasil menggondol 2 penghargaan dari 6 nominasi Grammy: satu untuk “Best Short Short Form Music Video” untuk lagu “Freak on a Leash” dan satu lagi “Here To Stay” kategori “Best Metal Performance”. Korn juga berhasil mendapatkan 2 penghargaan dan 10 nominasi di ajang MTV Video Music Award yaitu, “Best Rock Video” dan “Best Editing” untuk video “Freak on a Leash”.

Lihat juga

• Daftar grup musik nu metal

Daftar pustaka

• Arnopp, Jason (2001). Slipknot: Inside the Sickness, Behind the Masks. Ebury. ISBN 0-09-187933-7. 
• Arvizu, Reginald (March 10, 2009). Got the Life: My Journey of Addiction, Faith, Recovery, and Korn. William Morrow. ISBN 978-0-06-166249-2. 
• McIver, Joel (2002). Nu-metal: The Next Generation of Rock & Punk. Omnibus Press. ISBN 0-7119-9209-6. 
• Paquet, Sebastien (2002). Korn de A à Z [Korn from A to Z]. MusicBook guides (dalam bahasa Prancis) (edisi ke-1st). Paris: L'Express éditions. ISBN 978-2-843-43101-2. 
• Small, Doug (1998). Korn. Omnibus Press. ISBN 0-8256-1688-3. 

Bacaan lanjutan

• Furman, Leah (May 5, 2000). Korn: Life in the Pit. St. Martin's Griffin. ISBN 0-312-25396-6. 

Pranala luar

• Situs web resmi

• Korn di Curlie (dari DMOZ)