Klorokuin adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria. Klorokuin bersifat sisontosida darah dan gametosida P.vivax dan P. malariae.[1] Obat ini biasanya diberikan pada penderita malaria di daerah endemik atau area yang diketahui berisiko tinggi terjangkit malaria. Obat ini juga digunakan sebagai profilaksis (pencegahan) bagi orang yang akan berkunjung ke daerah endemik malaria seperti Papua, Papua Barat dan beberapa wilayah Indonesia Timur.[2]

Klorokuina
Nama sistematis (IUPAC)
(RS)-N'-(7-chloroquinolin-4-yl)-N,N-diethyl-pentane-1,4-diamine
Data klinis
Nama dagang Aralen, Malarex, Resochin, Riboquin
AHFS/Drugs.com monograph
Data lisensi US Daily Med:pranala
Kat. kehamilan ?
Status hukum P (UK) -only (US)
Data farmakokinetik
Metabolisme Liver
Waktu paruh 1–2 bulan
Pengenal
Nomor CAS 54-05-7 YaY
Kode ATC P01BA01
PubChem CID 2719
Ligan IUPHAR 5535
DrugBank DB00608
ChemSpider 2618 YaY
UNII 886U3H6UFF YaY
KEGG D02366 YaY
ChEBI CHEBI:3638 YaY
ChEMBL CHEMBL76 YaY
NIAID ChemDB AIDSNO:000733
Data kimia
Rumus C18H26ClN3 
Massa mol. 319.872 g/mol
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C18H26ClN3/c1-4-22(5-2)12-6-7-14(3)21-17-10-11-20-18-13-15(19)8-9-16(17)18/h8-11,13-14H,4-7,12H2,1-3H3,(H,20,21) YaY
    Key:WHTVZRBIWZFKQO-UHFFFAOYSA-N YaY

Efek samping dari penggunaan klorokuin adalah mual, muntah, diplopia dan vertigo,[1] merusak lapisan saraf mata (retina) jika diminum lebih dari batasan dosis maksimalnya dalam sehari,[3] kerontokan rambut sementara, perubahan warna rambut.[4]

Pemakaian

sunting
  • Dosis umum untuk orang dewasa pengidap malaria prophylaxis, konsumsi 500 mg klorokuin fosfat (300 mg) diminum 1 kali/minggu pada hari yang sama setiap minggu.
  • Dosis umum untuk orang dewasa pengidap malaria:, orang dewasa yang memiliki berat badan 60 kg atau menggunakan obat ini dengan dosis awal, sebanyak 1 gram kloro kuinfosfat (600 mg) 1 kali/minggu pada hari yang sama tiap minggunya. Dosis pemeliharaan: 500 mg klorokuin fosfat (300 mg) diminum setelah 6 – 8 jam, selanjutnya 500 mg klorokuin fosfat (300 mg) 1 kali/hari selama 2 hari berturut-turut. Total dosis: 2.5 g klorokuin fosfat (1.5 g) dalam 3 hari. Bila berat badan kurang dari 60 kg)
  • Dosis umum untuk orang dewasa pengidap amebiosis, sebanyak 1 gr klorokuin fosfat (600 mg) 1 kali selama 2 hari dan 500 mg klorokuin fosfat (300 mg) 1 kali/hari selama 2- 3 minggu.
  • Dosis umum untuk anak pengidap malaria prophylaxis, untuk bayi dan anak-anak menggunakan 8.3 mg klorokuin fosfat (300 mg) 1 kali/minggu pada hari yang sama setiap minggunya.[4]

Mekanisme Kerja

sunting

Klorokuin bekerja seperti halnya obat jenis kuinolin lainnya, yaitu menghambat aktifitas heme polimerase, hingga menyebabkan akumulasi heme menjadi bebeas pada sel darah. Proses akumulasi tersebut menjadi racun bagi parasit. Dimana parasit atau plasmodium yang ada di dalam sel darah merah mengubah hemoglobin dan menciptakan asam amino esensial untuk kebutuhan pembentukan protein dan energi.

Selama proses ini parasit memproduksi racun dan molekul heme yang dapat larut. Sebagai proses lanjutan, klorokuin mengikat heme dan membentuk FP-klorokuin. Senyawa ini sangat beracun bagi sel dan mengganggu fungsi membran sehingga terjadi lisis dan kematian pada sel parasit.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Tjitra, E., M., Hariyani A., R., Marvel, O., Sahat & T.,Sekar (1991). "Penelitian Obat Anti Malaria" (PDF). Buletin Penelitian Kesehatan. 19 (4): 16. 
  2. ^ a b "Klorokuin - Manfaat, Dosis, & Efek Samping". HonestDocs. Diakses tanggal 2019-12-15. 
  3. ^ "Empat Obat yang Dapat Merusak Mata Jika Digunakan Sembarangan - Semua Halaman - National Geographic". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2019-12-15. 
  4. ^ a b "Chloroquine Obat Apa? Dosis, Fungsi, dll. • Hello Sehat". Hello Sehat. Diakses tanggal 2019-12-15.