Klaudius Ptolemaeus

matematikawan, astronom, geografer Romawi abad ke-2
(Dialihkan dari Klaudios Ptolemaios)

Klaudius Ptolemaeus (bahasa Yunani: Κλαύδιος Πτολεμαῖος; 90168), adalah seorang ahli geografi, astronom, dan astrolog yang hidup pada zaman Helenistik di provinsi Romawi, Aegyptus.

Konsep artis zaman pertengahan dari Klaudius Ptolemaeus.
Quadripartitum, 1622.

Ptolemaeus adalah pengarang beberapa risalah ilmiah, tiga di antaranya kemudian memainkan peranan penting dalam keilmuan Islam dan Eropa. Yang pertama adalah risalah astronomi yang dikenal sebagai Almagest (dalam bahasa Yunani Η μεγάλη Σύνταξις, "Risalah Besar"). Yang kedua adalah Geographia, yang merupakan diskusi teliti mengenai pengetahuan geografi Helenistik. Yang ketiga adalah risalah astrologi dikenal sebagai Tetrabiblos ("Empat buku") di mana dia berusaha mengadaptasi astrologi horoskop ke filosofi alam Aristotelian. Ia juga melestarikan daftar raja-raja kuno, disebut "Kanon Ptolemaeus", yang penting bagi penelitian sejarah Timur Tengah.

Nama dan asal

sunting

Klaudius adalah nomen (nama keluarga) seorang Roma; Ptolemaeus menyandang nama itu, sehingga menjadi bukti bahwa dia adalah seorang warganegara Roma. Sesuai kebiasaan, Keluarga Ptolemy pertama yang menjadi warganegara (entah itu dia atau nenek moyangnya) mengambil nama itu dari seorang Roma yang bernama Klaudius, sehingga membuatnya diberi status kewarganegaraan. Jika orang Roma ini adalah kaisar, kewarganegaraan sudah akan diberi di antara tahun 41 dan 68 M. (waktu Klaudius, lalu Nero, menjabat kaisar). Astronom itu juga mempunyai praenomen (nama pertama), yang tetap tak diketahui. Tetapi, kemungkinan Tiberius, karena praenomen itu sangat umum di antara yang keluarga-keluarga yang diberi kewarganegaraan oleh kaisar ini.

Ptolemaeus adalah sebuah nama Yunani. Muncul satu kali di mitologi Yunani, dalam bentuk Homeric. Cukup biasa di antara golongan sol bagian atas Makedonia pada saat Alexander Agung, dan ada beberapa di antara tentara Alexander, satu di antaranya pada tahun 323 S.M. menjadikan dirinya sendiri Raja Mesir: Ptolemy I Soter; semua raja setelah dia, sampai Mesir menjadi provinsi Roma pada tahun 30 S.M., adalah juga dari dinasti Ptolemaik. Hanya ada sedikit bukti tentang subyek asal usul Ptolemy (meskipun melihat di atas kewarganegaraan Roma keluarganya), tetapi kebanyakan sarjana dan sejarawan mempertimbangkannya tak mungkin bahwa Ptolemeus berhubungan dengan dinasti Kerajaan Ptolemaik.

Selain dianggap sebagai seorang anggota masyarakat Yunani Alexandria, hanya sedikit rincian hidup Ptolemaeus yang diketahui. Dia menulis dalam bahasa Yunani Kuno dan diketahui sudah menggunakan data astronomis Babilonia.[1][2] Seorang warganegara Roma, beberapa sarjana menyimpulkan bahwa secara etnik, Ptolemeus adalah orang Yunani,[3][4][5] dan sarjana lainnya berpendapat bahwa dia secara etnik orang Mesir, meskipun Helenis.[4][6][7][8] Dia banyak dikenal dalam sumber bahasa Arab yang muncul kemudian sebagai Upper Egyptian,[9] diperkirakan dia mungkin berasal dari Mesir selatan. Astronom, ahli ilmu bumi, dan pakar fisika Arab selanjutnya merujuk padanya menggunakan nama Arabnya Batlamyus.[10]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Asger Aaboe, Episodes from the Early History of Astronomy, New York: Springer, 2001), h. 62-65.
  2. ^ Alexander Jones, "The Adaptation of Babylonian Methods in Greek Numerical Astronomy," dalam The Scientific Enterprise in Antiquity and the Middle Ages, h. 99.
  3. ^ Enc. Britannica 2007, "Claudius Ptolemaeus"
  4. ^ a b Victor J. Katz (1998). A History of Mathematics: An Introduction, p. 184. Addison Wesley, ISBN 0-321-01618-1.
  5. ^ "Ptolemy." Britannica Concise Encyclopedia. Encyclopædia Britannica, Inc., 2006. Answers.com 20 Jul. 2008.
  6. ^ George Sarton (1936). "The Unity and Diversity of the Mediterranean World", Osiris 2, p. 406-463 [429].
  7. ^ John Horace Parry (1981). The Age of Reconnaissance, p. 10. University of California Press. ISBN 0-520-04235-2.
  8. ^ Martin Bernal (1992). "Animadversions on the Origins of Western Science", Isis 83 (4), p. 596-607 [602, 606].
  9. ^ J. F. Weidler (1741). Historia astronomiae, p. 177. Wittenberg: Gottlieb. (cf. Martin Bernal (1992). "Animadversions on the Origins of Western Science", Isis 83 (4), p. 596-607 [606].)
  10. ^ "The Birth of Scientific Controversies, The Dynamics of the Arabic Tradition and Its Impact on the Development of Science: Ibn al-Haytham's Challenge of Ptolemy's Almagest", The Unity of Science in the Arabic Tradition, 11, Springer Netherlandsdoi=10.1007/978-1-4020-8405-8, 2008, hlm. 183-225 [183], ISBN 978-1-4020-8404-1