Klan Hata (秦氏) adalah nama klan toraijin di Jepang kuno.

Sejarah dan asal-usul

sunting

Catatan sejarah mengenai Klan Hata muncul di Nihon Shoki dan Kojiki.[1] Disebutkan bahwa pada masa pemerintahan Kaisar Ōjin (bertahta 270-310), pemimpin Klan Hata bernama Yuzukinokimi (弓月君) memimpin sekelompok warga dari 120 desa di Semenanjung Korea bagian selatan untuk pindah ke Jepang. Pemimpin grup ini mengklaim sebagai keturunan dari bangsawan Dinasti Qin, yang dibaca Hata dalam bahasa Jepang.[1]

Tidak diketahui jelas asal-usul klan tersebut, kemungkinan mereka adalah keturunan bangsa Tionghoa yang tinggal menetap di Korea sejak lama atau penduduk Tionghoa dari koloni-koloni Dinasti Han di Korea.[1] Dikarenakan semakin kuatnya penduduk lokal yang mulai membangun kekuatan seperti Goguryeo, Baekje, Silla dan Gaya, menyebabkan mereka terdesak keluar Semenanjung Korea.[1] Walau demikian diyakini klan ini terdiri pula dari campuran penduduk asli Korea yang bekerja sama. Klan Hata menyeberang ke Pulau Kyushu dan menyebar ke wilayah Jepang barat, terutama di kawasan Kyoto. Mereka merupakan buruh terampil dalam bidang pertambangan tembaga dan timah, pembudidayaan ulat sutera dan produksi tekstil.[1] Pemerintah mempekerjakan mereka sebagai penjaga gudang, juru tulis, dan pengelola keuangan. Mereka juga terkenal sebagai arsitek yang terampil tidak hanya dalam mendirikan bangunan-bangunan di ibukota tetapi juga kuil-kuil penting.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f A Comparison of the Korean and Japanese Approaches to Foreign Family Names, JIN Guanglin. Journal of Cultural Interaction in East Asia Vol. 5 2014.