Kikayon
Kikayon (קִיקָיוֹן) adalah nama Ibrani dari sebuah tumbuhan yang disebutkan dalam Kitab Yunus.
Asal usul
suntingPemakaian pertama dari istilah kikayon adalah dalam kitab Yunus pasal 4. Dari terjemahan Jewish Publication Society tahun 1917, kata "pohon jarak" dipakai untuk mengartikan kikayon.
Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup." Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati." Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
Klasifikasi
suntingSebuah argumen terkenal antara Hieronimus dan Agustinus menyangkut soal apakah kikayon diterjemahan "pohon jarak" atau "tumbuhan jalar".[1]
Referensi
sunting- ^ Letter from Jerome to Augustine, dated 404, reproduced at newadvent.org.