Ki adalah salah satu sebutan atau gelaran yang dikenal dalam masyarakat Jawa. Ki berhubungan dengan kata aki yang berarti laki-laki atau bapak. Sebutan ki setara dengan kata nyi yang berhubungan dengan kata nyai untuk menyebut perempuan atau ibu. Sebutan ki banyak digunakan untuk menyebut banyak tokoh-tokoh Jawa, seperti Ki Hadjar Dewantara dan Ki Ageng Pamanahan. Gelaran ini tidak lagi lazim ditemukan dalam masyarakat Jawa modern, kecuali pada saat-saat tertentu seperti pementasan ketoprak atau wayang kulit. Taman Siswa juga disebut melestarikan sebutan ki dan nyi untuk menyapa orang-orang yang bekerja di bawah lembaga tersebut.[1][2]

Ki dan kiai memiliki kesamaan dalam sejumlah penggunaannya, yaitu untuk menunjuk laki-laki yang sudah tua atau dituakan dan memiliki keunggulan atau ilmu yang diakui masyarakat.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Prawoto, Sigit (2018-12-31). Hegemoni Wacana Politik. Universitas Brawijaya Press. ISBN 978-602-432-677-7. 
  2. ^ Kadarisman, Achmad Effendi (2007). "Dari Etnopuitika ke Linguistik: Menampilkan Potret Lain Bahasa Jawa" (PDF). Karya Dosen Fakultas Sastra UM. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang: 12. 
  3. ^ Sunoto (2017-02-15). DUNIA KEHIDUPAN TOKOH SIMBOLIK: Serat Babad Kediri dari Terawangan Hermeneutik, Historis, Fenomenologis. Penerbit Gunung Samudera [Grup Penerbit PT Book Mart Indonesia]. ISBN 978-602-1223-67-3.