Keuskupan Lashio
Keuskupan Lashio adalah sebuah keuskupan Katolik Roma di Myanmar yang berpusat di Lashio. Wilayah keuskupan tersebut memiliki luas daratan 36.000 kilometer persegi. Lucas Jeimphaung Dau Ze, S.D.B. menjadi Uskup Lashio sejak 24 Juni 2020.
Keuskupan Lashio Dioecesis Lashioensis | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Myanmar |
Wilayah | Negara Bagian Shan |
Mandalay | |
Metropolit | Keuskupan Agung Mandalay |
Kantor pusat | Bishop's House, San Kaung Road, Ward 2, Lashio, 06301, N.S.S., Myanmar |
Statistik | |
Luas | 36.000 km2 (14.000 sq mi) |
Populasi - Total - Katolik | (per 2015) 2.551.000 25,151 (1,0%) |
Paroki | 20 |
Imam | 42 |
Informasi | |
Gereja sui iuris | Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Pendirian | 20 November 1975 |
Katedral | Katedral Hati Kudus, Lashio |
Kepemimpinan kini | |
Paus | Fransiskus |
Uskup | Mgr. Lucas Jeimphaung Dau Ze, S.D.B. |
Emeritus | Philip Lasap Za Hawng |
Kronologi
sunting- Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Lashio pada tanggal 20 November 1975, memisahkan diri dari Keuskupan Kengtung
- Ditingkatkan menjadi Keuskupan Lashio pada tanggal 7 Juli 1990
Sejarah
suntingWilayah utara Negara Bagian Shan menjadi wilayah misi penginjilan oleh para imam dari Serikat Misi Asing Paris (M.E.P.) sekitar tahun 1869 dan menjadi bagian dari wilayah Vikariat Apostolik Burma Utara.
Kemudian pada tahun 1930, para imam dari Institut Kepausan Misi Asing mengambil alih misi penginjilan dan melakukan ekspansi di wilayah timur dan barat Sungai Salween. Misi penginjilan dilakukan di dua cabang di prefektur Lashio dan Kengtung. Di bawah perlindungan Misionaris Italia yang bergabung dengan sekelompok imam diosesan membuat banyak kemajuan, seperti membuka sekolah, rumah pondokan, posyandu dan klinik.
Nasionalisasi
suntingNasionalisasi yang dilakukan terhadap semua misi penginjilan dan sekolah-sekolah swasta menjadi peristiwa yang amat mengerikan. Gereja kehilangan semua sekolah yang didirikan dalam semalam. Namun, hal tersebut juga merupakan suatu berkat yang tersembunyi. Para rohaniwan beralih ke misi apostolik secara langsung. Tahta Suci mempercayakan Lashio kepada Serikat Salesian pada tahun 1975 untuk mendirikan sebuah prefektur di daerah tersebut. Monsiyur John Jocelyn Madden, utusan Salesian, menjadi Prefek Apostolik yang pertama. Ketika memasuki masa pensiun, seorang imam Salesian yang lain, Charles Maung Bo menggantikan dirinya. Ekspansi lebih banyak dilakukan pada masa ini.
Pendirian Keuskupan
suntingSebagai bentuk pengakuan atas karya Serikat Salesian, Vatikan mendirikan keuskupan di wilayah tersebut dan menunjuk Charles Maung Bo sebagai uskup pertama.
Ordinaris
suntingPrefek Apostolik Lashio
sunting- John Jocelyn Madden, S.D.B. (20 November 1975 – 1985, mengundurkan diri)
- Sede vacante (1985 – 16 Mei 1986)
- Charles Maung Bo, S.D.B. (16 Mei 1986 – 7 Juli 1990, menjadi Uskup Lashio)
Uskup Lashio
sunting- Charles Maung Bo, S.D.B. (7 Juli 1990 – 13 Maret 1996, ditunjuk menjadi Uskup Pathein)
- Sede vacante (13 Maret 1996 – 3 April 1998)
- Philip Lasap Za Hawng (3 April 1998 – 24 Juni 2020)
- Lucas Jeimphaung Dau Ze, S.D.B. (sejak 24 Juni 2020)