Kesawan, Medan Barat, Medan

kelurahan di Kota Medan, Sumatera Utara

Kesawan adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Kawasan ini dipenuhi dengan bangunan bersejarah di sepanjang Jalan Jenderal Ahmad Yani (Jalan Kesawan), salah satu jalan tertua di Medan. Sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, daerah ini juga dikenal sebagai Pecinan terbesar di Kerajaan Melayu Deli (sekarang Medan). Mayoritas warga Kesawan merupakan warga keturunan Tionghoa (termasuk Tionghoa Medan) dan Melayu Deli.

Kesawan
Kelurahan Kesawan
Kelurahan Kesawan
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KotaMedan
KecamatanMedan Barat
Kodepos
20115
Kode Kemendagri12.71.05.1001 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1275140001 Edit nilai pada Wikidata
Luas..
Jumlah penduduk..
Kepadatan..
Peta
PetaKoordinat: 3°35′34.800″N 98°40′33.600″E / 3.59300000°N 98.67600000°E / 3.59300000; 98.67600000


Kesawan
Transkripsi lokal
 • Mandarin Tionghoa sederhana柯萨婉
 • Mandarin Tionghoa tradisional柯薩婉
 • PinyinKē sà wǎn
 • Pe̍h-ōe-jīKho-sat-óan
Julukan: 
NegaraIndonesia
ProvinsiSumatera Utara
KotaMedan
KecamatanMedan Barat
KelurahanKesawan
Kanan: Gedung Kantoor Van Harrison (sekarang Gedung Lonsum) dan kiri: Esplanade (sekarang Lapangan Merdeka)
Kawasan Kesawan, Medan Barat, Medan di Medan sekitar tahun 1923.
Kesawan adalah salah satu daerah di Medan yang memperlihatkan pengaruh berat arsitektur tropis Inggris yang terdapat di Negeri-Negeri Selat termasuk Pulau Pinang.

Sebelum tahun 1880, Kampung Kesawan dihuni oleh orang-orang Melayu Deli dan Tionghoa Medan dari Melaka dan Tiongkok datang dan menetap di daerah ini. Setelah kebakaran besar melalap rumah-rumah kayu di Kesawan pada tahun 1889, para warga Melayu Deli dan Tionghoa Medan lalu mulai mendirikan ruko-ruko dua lantai yang sebagian masih tersisa hingga kini.

Pada awal tahun 2000-an, kawasan Kesawan sempat dijadikan sebagai pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya bernama Kesawan Square. Jalan Jenderal Ahmad Yani (Jalan Kesawan) pada malam hari dan dijadikan pusat kuliner terbuka. Setelah tutup, sebagai penggantinya dibangun pusat jajanan di Lapangan Merdeka depan gedung Bank Indonesia yang diberi nama Merdeka Walk.

Bangunan

sunting

Beberapa bangunan yang pernah/masih eksis di daerah ini di antaranya:

Lihat pula

sunting

Bacaan lanjut

sunting

Pranala luar

sunting