Insiden desak-desakan Nzérékoré 2024

Pada tanggal 1 Desember 2024, kerusuhan massa terjadi di Stade du 3 Avril, sebuah stadion sepak bola di kota Nzérékoré, Guinea, yang mengakibatkan sedikitnya 56 orang tewas.[2]

Kerusuhan Nzérekoré 2024
Tanggal1 Desember 2024 (2024-12-01)
LokasiGuinea Nzérékoré, Guinea
PenyebabPolisi menembakkan gas air mata di tengah perkelahian antar suporter sepak bola yang bersaing
Tewas56 (Pemerintah) dan 150 (LSM)[1]
CederaTidak diketahui

Kejadian

sunting

Pada tanggal 1 Desember 2024, pertandingan sepak bola antara Nzérékoré dan Labe[3] diadakan di Stade du 3 Avril[4] sebagai bagian dari turnamen yang diselenggarakan untuk menghormati presiden negara tersebut, Mamady Doumbouya. Turnamen ini dikritik oleh kelompok oposisi sebagai upaya untuk memajukan “pencalonan ilegal dan tidak pantas” Doumbouya dalam pemilihan presiden mendatang.[2] Antara 20.000 dan 30.000 penonton hadir.[5]

Pada menit ke-82 pertandingan, wasit memberikan kartu merah kepada anggota tim Nzérékoré, yang berujung pada penalti. Fans tim tamu, Labe, memadati lapangan sebagai protes atas keputusan wasit dan melemparkan batu.[4] Menurut media lokal, petugas keamanan kemudian menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.[4][5][6] Penonton mulai meninggalkan stadion, menyebabkan terjadinya desak-desakan dan kerumunan massa di dalam dan di sekitar gerbang stadion, di mana banyak korban jiwa terjadi.[4][5] Anak-anak dilaporkan termasuk di antara mereka yang terbunuh.[5]

Akibat

sunting

Setelah kejadian tersebut, para demonstran membakar kantor polisi Nzérékoré.[2] Akses internet ke wilayah tersebut dibatasi. Perdana Menteri Bah Oury mengumumkan penyelidikan atas bencana tersebut dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban. Federasi Sepak Bola Guinea juga menyampaikan belasungkawa. Aliansi Nasional untuk Perubahan dan Demokrasi yang merupakan oposisi menyatakan bahwa pihak berwenang mempunyai tanggung jawab besar atas peristiwa-peristiwa serius ini.[3]

Pada tanggal 2 Desember, pos pemeriksaan didirikan di seluruh kota dan sebagian besar toko tutup. Tentara ditempatkan di rumah sakit tempat korban luka dirawat. Tiga hari berkabung akan diadakan, dimulai pada tanggal 3 Desember.[5]

Referensi

sunting