Kereta api Cheribon
Kereta api Cheribon Fakultatif adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia dengan relasi Cirebon—Gambir melalui lintas utara Jawa.
Berkas:PapanKeretaApi Cheribon Fakultatif.png | |
Informasi umum | |
---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota |
Status | Beroperasi, sebagai fakultatif |
Daerah operasi | Daerah Operasi III Cirebon |
Pendahulu |
|
Mulai beroperasi |
|
Terakhir beroperasi | 31 Januari 2025 (nama Argo Cheribon) |
Penerus |
|
Operator saat ini | Kereta Api Indonesia |
Lintas pelayanan | |
Stasiun awal | Cirebon |
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah |
Stasiun akhir | Gambir |
Jarak tempuh | 214 km |
Waktu tempuh rerata | 2 jam 57 menit |
Frekuensi perjalanan | Fakultatif (dijalankan pada hari tertentu) |
Jenis rel | Rel berat |
Pelayanan penumpang | |
Kelas | Eksekutif dan Ekonomi |
Pengaturan tempat duduk |
|
Fasilitas restorasi | Ada |
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas |
Fasilitas hiburan | Ada |
Fasilitas lain | Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, dan peredam suara |
Teknis sarana dan prasarana | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Kecepatan operasional | 60 s.d 100 km/jam |
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI |
Nomor pada jadwal | 125F-126F |
Asal Usul Nama
suntingNama Cheribon berasal dari nama lama Kota Cirebon pada masa penjajahan Hindia Belanda, tetapi asal-usul nama sendiri masih diperdebatkan oleh masyarakat (terutama masyarakat Cirebon) karena tidak akurat dengan sejarah kota yang sebenarnya hingga saat ini.
Sejarah
suntingBagian ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Kereta api Argo Jati (kelas eksekutif, 2007—2019)
suntingAwal pengoperasian kereta api
suntingSebelum kereta api Argo Jati diluncurkan pada 12 April 2007,[1] terdapat tiga layanan kereta api yang beroperasi untuk menghubungkan Jakarta dan Cirebon, yaitu kereta api Gunung Jati (KRD) (1973–1992), Cirebon Ekspres (1989-2019) dan Cirebon Ekspres Utama (2005–2007). Peluncuran kereta api Argo di lintas ini direncanakan karena adanya permintaan pelanggan serta menurunnya peminat terhadap layanan kereta api Cirebon Ekspres Utama. Kereta api ini beroperasi menggunakan bekas rangkaian kereta api Argo Gede keluaran 1995.[2]
Peluncuran ulang
suntingPeluncuran ulang kereta api Argo Jati dilaksanakan pada 3 November 2010 dengan nama New Argo Jati sebagai pengganti layanan lama. Peminat terhadap layanan kereta api kelas eksekutif semakin meningkat sehingga PT KAI berupaya meningkatkan layanan kelas eksekutif Argo relasi Gambir–Cirebon.[3]
Kereta api ini sempat beroperasi menggunakan kereta eksekutif buatan PT INKA keluaran 2010, sedangkan kereta kelas eksekutif keluaran 1995 sempat digunakan untuk pengoperasian kereta api Cirebon Ekspres dan Argo Jati.
Selain itu, ia sempat beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan INKA keluaran 2018, sedangkan rangkaian lama kereta api Argo Jati buatan 2010 digunakan untuk pengoperasian kereta api Ranggajati.
Kereta api Cirebon Ekspres (1989–2019)
suntingKereta api Cirebon Ekspres pertama kali dioperasikan pada 29 November 1989 dengan layanan kelas bisnis—beroperasi menggunakan armada KRD seri MCW 302 (KD2). Setelah beberapa tahun beroperasi, rangkaian kereta tersebut diganti dengan rangkaian kereta kelas bisnis serta ditarik lokomotif karena sering mengalami gangguan. Kemudian, dilakukan penambahan layanan kelas sehingga ia melayani kelas eksekutif.
Pada 13 Mei 2005, PT KA menambah layanan baru sebagai turunan dari kereta api Cirebon Ekspres, yaitu Cirebon Ekspres Utama—kereta api dengan layanan kelas eksekutif satwa yang hanya bertahan dua tahun karena layanan kereta api tersebut digantikan oleh kereta api Argo Jati sejak 12 April 2007.[3]
Sejak 25 Juli 2007, lintas pelayanan pada salah satu perjalanan kereta api Cirebon Ekspres diperpanjang hingga Tegal—layanan kereta api ini pada kemudian hari diberi nama Tegal Bahari—serta jumlah perjalanan ditambah menjadi dua kali dalam sehari mulai tahun 2009.
Mulai 18 Oktober 2016, kereta api Cirebon Ekspres melayani kelas ekonomi plus—menggunakan rangkaian kereta buatan PT INKA keluaran 2016—dengan mengubah layanan kelas bisnis.
Kereta api Tegal Bahari (kelas eksekutif-bisnis/ekonomi plus, 2007—2019)
suntingKereta api Tegal Bahari merupakan sempalan (spin-off) dari rumpun layanan kereta api Cirebon Ekspres setelah dilakukan perpanjangan lintas pelayanan menuju Stasiun Tegal sejak 2007. Peluncuran kereta api Tegal Bahari juga diiringi dengan peluncuran kereta makan bercorak batik tegalan.[4] Sebelumnya layanan kereta api Tegal Bahari adalah kelas eksekutif dan bisnis. Pada tahun 2016, layanan kereta api Tegal Bahari kemudian diubah menjadi kelas eksekutif dan ekonomi new image.
Penggabungan menjadi Kereta api Argo Cheribon (2019–2025)
suntingKereta api Argo Cheribon mulai beroperasi pada 16 Agustus 2019—merupakan penggabungan dari tiga layanan kereta api, yaitu Argo Jati, Cirebon Ekspres, dan Tegal Bahari. Namun di kemudian hari, tepatnya mulai 22 Maret 2022, kereta api Tegal Bahari kembali dioperasikan dengan rute Pasar Senen-Tegal pp.
Mulai 3 November 2024, Kereta api Cheribon dengan nomor KA 29-30 (serta Kereta api Ranggajati mulai 1 November 2024) sudah menggunakan rangkaian kereta ekonomi generasi terbaru yang merupakan hasil modifikasi oleh Balai Yasa Manggarai dari rangkaian sebelumnya dengan pengurangan jumlah tempat duduk dari 80 tempat duduk menjadi 72 tempat duduk.
Pengoperasian Kereta api Cheribon Fakultatif (2025—sekarang)
suntingMulai 1 Februari 2025, nama branding Argo pada Kereta api Argo Cheribon dihapus dari GAPEKA 2025 dan digantikan dengan nama Kereta api Cheribon dengan status fakultatif.
Untuk layanan Kereta api Cheribon ini akan dipecah menjadi dua layanan kereta dengan rute berbeda yaitu Kereta api Gunungjati rute Semarang–Cirebon–Jakarta dan Kereta api Cakrabuana rute Purwokerto–Cirebon–Jakarta.
Pengoperasian Kereta api Gunungjati dan Cakrabuana
suntingKereta api Gunungjati merupakan sempalan (spin-off) dari rumpun layanan kereta api Argo Cheribon Tegal setelah dilakukan perpanjangan lintas pelayanan menuju Stasiun Tegal sejak 2007 hingga 2025. Sebelumnya kereta api Gunungjati pernah beroperasi selama 19 tahun (1973-1992) dan berhenti beroperasi tahun 1992, kereta api ini kembali beroperasi lagi setelah 32 tahun mati suri dan rute kereta ini diperpanjang pelayanan menuju Semarang Tawang tahun 2025.
Kereta api Cakrabuana ini merupakan sempalan (spin-off) dari rumpun layanan kereta api Argo Cheribon yang rute nya diperpanjang pelayanan menuju Purwokerto.
Stasiun pemberhentian
suntingBerikut merupakan stasiun-stasiun pemberhentian kereta api Cheribon per 1 Februari 2025.
Provinsi | Kabupaten/Kota | Stasiun kereta api |
---|---|---|
DKI Jakarta | Gambir | |
Jatinegara (hanya untuk kedatangan) | ||
Jawa Barat | Kota Bekasi | Bekasi |
Indramayu | Jatibarang | |
Kota Cirebon | Cirebon |
Kontroversi
suntingPenyatuan tiga menjadi satu layanan dengan nama "Argo Cheribon" dinilai telah menuai kontroversi, terutama kalangan budayawan Cirebon, karena mengusung kata "Cheribon" yang dianggap "mencederai" kearifan lokal, termasuk keberadaan buah ceri untuk logo promosi Argo Cheribon (GoCher).[5][6][7] Walaupun demikian, iklan resmi kereta api Argo Cheribon pada situs resmi KAI tidak mengusung logo promosi tersebut, melainkan motif batik megamendung.[8]
Insiden
suntingPada 6 Agustus 2022 pukul 20.40 WIB, terjadi kecelakaan lalu lintas antara mobil dan KA Argo Cheribon dengan nomor KA 26A pada perlintasan tanpa palang pintu di km 202+1 pada petak Stasiun Waruduwur - Stasiun Babakan, tepatnya di dekat eks halte Getrakmoyan. Empat korban tewas, lokomotif yang berdinas yaitu CC206 13 34 mengalami kerusakan, dan perjalanan beberapa kereta api terlambat hingga beberapa jam.[9]
Catatan
suntingReferensi
sunting- ^ "KA Argo Jati Akan Diluncurkan 12 April". Antara News. 2007-04-08. Diakses tanggal 2025-02-03.
- ^ Majalah KA Edisi Mei 2014
- ^ a b "8 Kereta Api Cepat di Indonesia". detikfinance. Diakses tanggal 2025-02-03.
- ^ Sarono, Ari Himawan. Asdhiana, I Made, ed. "KA Tegal Bahari, Kereta Bernuansa Batik". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-12-30.
- ^ "Rebranding, PT KAI Luncurkan KA Argo Cheribon Jelang HUT RI–Info Kereta Api". Diakses tanggal 2019-08-12.
- ^ "Polemik Argo Cheribon, PT KAI Tak Bergeming, Single Service Gocher Tetap Lanjut". radarcirebon.com. 2019-08-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-10. Diakses tanggal 2019-08-12.
- ^ "Penolakan atas Penamaan Baru KA Argojati, Kurang Sensitif dan Kemunduran". radarcirebon.com. 2019-08-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-12. Diakses tanggal 2019-08-12.
- ^ "Promo". penumpang.kai.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-12. Diakses tanggal 2019-08-12.
- ^ "Setelah Odong-odong, Kini Mobil yang Hambat Perjalanan KA" (Siaran pers). PT Kereta Api Indonesia (Persero). 2022-08-07. Diakses tanggal 2022-08-09.