Kerenyahan atau kegaringan adalah salah satu atribut tekstur makanan yang paling umum.[1] Kerenyahan mengacu pada makanan keras yang mengeluarkan suara saat patah.[2] Makanan yang digambarkan renyah cenderung tidak menunjukkan tanda-tanda deformasi sebelum patah. Renyah dan kriuk sering digunakan secara bergantian, namun renyah cenderung dikaitkan dengan suara bernada tinggi, sedangkan kriuk dikaitkan dengan suara bernada rendah.

Teknik memasak untuk kerenyahan

sunting

Ada sejumlah teknik untuk mencapai kerenyahan saat memasak. Makanan yang digoreng bisa membuatnya renyah, seperti yang terlihat pada kentang goreng . Lapisan pembaluran bahan panganmenggunakan tepung, telur, dan remah roti akan memberikan lapisan kerenyahan [3] Memanggang dan membakar juga memberikan kerenyahan, seperti yang terlihat pada kulit bebek Peking, terracetta atau pernil .

Kerenyahan hilang saat bahan makanan dipanaskan dalam oven microwave karena gelombang mikro memanaskan air di dalam makanan yang kemudian membuat pinggiran makanan menjadi lembek.

Referensi

sunting
  1. ^ Luckett, Curtis; Seo, Han-Seok (2015). "Consumer Attitudes Toward Texture and Other Food Attributes". Journal of Texture Studies. 46 (1): 46–57. doi:10.1111/jtxs.12110. 
  2. ^ Jowitt, Ronald (1974). "The terminology of food texture". Journal of Texture Studies. 5 (3): 351–358. doi:10.1111/j.1745-4603.1974.tb01441.x. 
  3. ^ Editors, America's Test Kitchen (2012). The Science of Good Cooking. America's Test Kitchen, 2012. hlm. 152f. ISBN 978-1-933615-98-1.