Kerendahan hati (Inggris: humility, Arab: تَوَاضَعٌ atau tawādhu) artinya ialah suatu sikap menyadari keterbatasan kemampuan diri, dan ketidakmampuan diri sendiri, sehingga dengannya seseorang tidaklah mengangkuh, dan tidak pula menyombong.[1] Karena itulah, menurut Buya Hamka (1908-81) menyatakan bahwa sifat ini membuat orang yang memilikinya tidak mencampuri urusan yang tak ia pahami, tahu membatas diri pada bidang yang ia ilmui. Orang yang begitu tahu bahwa orang yang segala tahu menandakan bahwa ia kurang pengetahuannya.[2] Karena itulah, Buya Hamka menyebut bahwa sifat rendah hati itu memiliki istilah lain, yakni tahu diri.[2]

KBBI menjelaskan definisi untuk "rendah hati", yakni "tidak sombong atau tidak angkuh".[3]

Istilah bahasa Inggrisnya, "humility" berasal daripada Latin yakni humilitas, kata benda yang bertalian dengan kata sifat humilis, yang kelihatannya bisa diterjemahkan sebagai "santun", bisa pula "membumi", atau "dari Bumi", mengingat ia adalah bentukan dari kata humus (Bumi), yang berkaitan pula dengan kata humus.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ Octavia, Lanny; Syatibi, Ibi; Ali, Mukti; Gunawan, Roland; Hilmi, Ahmad (2014). Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren Diarsipkan 2018-11-29 di Wayback Machine. hlm.252. Jakarta: Rene Books. ISBN 978-602-1201-06-0.
  2. ^ a b Hamka, Prof. Dr. (2016). Lembaga Budi. Hlm.151. Jakarta: Republika. ISBN 978-602-0822-16-7.
  3. ^ "rendah" kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses pada 29 November 2018.
  4. ^ "Humble" from Merriam-Webster, m-w.com