Kerang mata tujuh

genus moluska
Kerang mata tujuh
Kulit Ngarun Merah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Subkelas:
Superordo:
Ordo:
Superfamili:
Famili:
Haliotidae

Genus:
Haliotis

Linnaeus, 1758
Spesies

Banyak, silakan lihat bagian spesies.

Sekeping kulit kerang ngarun.
Permukaan kulit kerang ngarun bagian dalam yang berwarna-warni.
Daging mentah kerang ngarun.

Kerang mata tujuh,[1] disebut juga kerang ngarun atau siput balik batu (bahasa Inggris: abalone) ialah suatu spesies kerang-kerangan (moluska) dari famili Haliotidae dan genus Haliotis[2]. Ia dikenal pula sebagai ormer di Jersey dan Guernsey, perlemoen di Afrika Selatan, dan pāua di Selandia Baru.

Kerang mata tujuh tergolong dalam kelas Gastropoda yang besar. Terdapat hanya satu genus dalam famili Haliotidae dan kira-kira 4 - 7 subgenus. Taksonominya agak membingungkan. Spesiesnya berjumlah antara kira-kira 100 hingga 130 (karena adanya kacukan).

Kerang mata tujuh memiliki ciri-ciri permukaan kulit sebelah dalam yang berwarna-warni yang terbuat dari nakre. Daging moluska ini dianggap sebagai salah satu makanan istimewa di sebagian Amerika Latin (khususnya Chili), Asia Tenggara, dan Asia Timur (khususnya di Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea)[3].

Moluska bermanfaat
Hasil laut ("seafood")
Abalon
Remis
Kerang
Periwinkel
Kupang
Tiram
Simping

Cumi-cumi
Gurita
Sotong

Industri perikanan
Budi daya perairan

Spesies

sunting
 
Abalon putih, Haliotis sorenseni
 
Abalon jingga, Haliotis corrugata

Referensi

sunting
  1. ^ (Indonesia) Arti kata kerang mata tujuh dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ Parker, Sybil P (1985). McGraw-Hill dictionary of biology. McGraw-Hill Book Company. 
  3. ^ Anggraini, Dina; Sudaryadi, Ignatius (2023-08-30). "PENGARUH RADIASI SINAR ULTRAVIOLET DAN PEMBERIAN PAKAN EKSTRAK RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma sp.) TERHADAP SINTASAN LALAT BUAH (Drosophila melanogaster)". Biogenesis. 19 (2): 84. doi:10.31258/biogenesis.19.2.84-100. ISSN 2776-1924.