Kerajaan Mira
Kerajaan Mira adalah negara bawahan Kekaisaran Het pada milenium kedua SM. Kerajaan ini merupakan bagian dari tanah Arzawa di Anatolia bagian barat.
Mira | |
---|---|
1330 SM–abad ke-13 SM | |
Peta letak Kerajaan Mira dan negara-negara tetangganya | |
Status | negara bawahan dari Kekaisaran Het |
Bahasa yang umum digunakan | Luwia dan Het (basantara) |
Pemerintahan | Kerajaan |
Raja Mira | |
• k. 1330 BCE-1300 SM | Mašḫuiluwa |
• Setelah 1220-an SM-? | Mašḫuitta |
Era Sejarah | Zaman Perunggu |
• Didirikan | 1330 SM |
• Dibubarkan | abad ke-13 SM |
Sekarang bagian dari | Kawasan Aegea, Turki |
Letak
suntingMenurut perkiraan saat ini, perbatasan utara Mira dengan daratan tanah Seha ditandai dengan relief Karabel. Perkiraan tersebut pertama kali diusulkan pada tahun 1975 oleh Hans Gustav Güterbock dan ditegaskan saat penguraian prasasti pada relief pada tahun 1998 oleh John David Hawkins.[1] Perbatasan selatan dengan tanah Lukka mungkin berada di Milas, sedangkan perbatasan timur dengan negara Het inti mungkin berada di sekitar Afyon.[2] Perbatasan dengan wilayah lain, seperti Pitašša, Maša, dan kerajaan Arzawa hanya dibuktikan dalam masa waktu yang terbatas. Mira Mira adalah wilayah Arzawa yang paling dekat dengan kerajaan Het.[3]
Sejarah
suntingRujukan paling awal tentang Mira yang terkait dengan serangan Arzawa dari seorang maharaja Het bernama Šuppiluliuma I pada abad ke-14 SM, tetapi tidak jelas apakah Mira adalah salah satu penentang maharaja, atau apa hubungannya dengan Arzawa. Putri dari Šuppiluliuma bernama Muwatti menikah dengan Mašḫuiluwa, yang berasal dari tanah Arzawa. Setelah keberhasilan serangan terhadap Arzawa oleh putra dari Šuppiluliuma dan penggantinya bernama Muršili II, Mašḫuiluwa diangkat di Mira sebagai penguasa bawahan dan memberikan 600 orang sebagai pengawal pribadi. Berapa banyak wilayah bekas tanah Arzawa yang dicakup oleh Mira tidak jelas.[3] Kemungkinan wilayah Mira meluas hingga ke garis pantai Laut Aegea dan beribukota di Apaša (diduga di Efesos).[4] Segera setelah itu, Mašḫuiluwa dihukum karena sumpah palsu, menghasut masyarakat tanah Pitašša untuk melawan bangsa Het, dan melarikan diri ke tanah Maša. Muršili II mengancam akan menyerang Maša dan dengan demikian Mašḫuiluwa diserahkan kepadanya, kemudian dia diasingkan ke Hattusa. Dengan persetujuan dengan "orang-orang hebat" Mira, penerus Mašḫuiluwa adalah keponakan dan putra angkatnya, bernama Kupanta-Runtiya.[5]
Selama masa pemerintahan Ḫattušili III pada abad ke-13 SM, tampaknya telah terjadi perselisihan antara bangsa Het dan seorang raja Mira (diduga Kupanta-Runtiya), karena dukungan yang terakhir untuk Urḫi-Teššup, yang telah digulingkan oleh Ḫattušili. Apakah ini menyebabkan perang antara Mira dan orang Het, juga masih tidak jelas. Rujukan terakhir yang diketahui tentang Mira adalah dalam perjanjian Tudḫaliya IV dengan kemungkinan sepupu atau pamannya bernama Kurunta dari Tarḫuntašša, pada akhir abad ke-13 SM, di mana seorang raja Mira dengan nama Alantalli ditunjuk sebagai saksi dari perjanjian tersebut.[3]
Raja
sunting- Mašḫuiluwa (k. 1330–1300 SM; (arti harfiah: "tikus", dalam bahasa Luwia); menikahi Muwatti, saudari dari Mursili II.
- Kupanataruntiya (Kupantakurunta; k. 1300–1250/40 SM); keponakan dan anak angkat dari Mašḫuiluwa.
- Alantalli (setelah 1259 – setelah 1236 SM)
- Tarkasnawa (sampai beberapa waktu setelah 1220 SM; arti harfiah: "keledai" dalam bahasa Luwia); putra dari Alantalli
- Mašḫuitta atau Parḫuitta[a] (setelah 1220 SM)
Kesaksian
suntingDalam prasasti Suratkaya, seorang 'Pangeran Agung' bernama Kupantakurunta, yang kemungkinan besar adalah putra dari Mašḫuiluwa. Rujukan Mira dalam prasasti merupakan petunjuk bahwa tanah kekuasaan diperluas setidaknya hingga ke bagian timur Pegunungan Beşparmak.
Mira disebutkan dalam sekitar dua puluh, sebagian besar pecahan prasasti loh aksara paku yang ditemukan di Boğazkale (Ḫattuša) dari abad ke-14 dan ke-13 SM. Dalam relief Karabel digambarkan seorang raja Mira bernama Tarkasnawa. Prasasti berbahasa Luwia (Hieroglif) yang ditulis dalam Hieroglif Anatolia pada relief tersebut bertuliskan:
Tarkasnawa, raja [dari negeri] Mira
[putra dari] Alantalli, raja negeri Mira
cucu laki-laki dari ...., raja negeri Mira[2]
Nama Tarkasnawa juga muncul pada segel perak dan cetakan segel dari Hattusa, di mana nama itu sebelumnya dibaca sebagai Tarkondemos.
Catatan
sunting- ^ cara pembacaan tidak pasti
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ J. David Hawkins, "Tarkasnawa, King of Mira: 'Tarkondemos', Boğazköy sealings and Karabel," Anatolian Studies 48, 1998, pp. 1–31.
- ^ a b Horst Ehringhaus: Götter, Herrscher, Inschriften - Die Felsreliefs der hethitischen Großreichszeit in der Türkei, von Zabern 2005 p. 91 ISBN 3-8053-3469-9
- ^ a b c Susanne Heinhold-Krahmer: Mira in Erich Ebeling, Bruno Meissner, Dietz-Otto Edzard: Reallexikon der Assyriologie und Vorderasiatischen Archäologie, Walter de Gruyter, 1997 pp. 218–220 ISBN 9783110148091 Google Books
- ^ Charles Allen Burney: Historical dictionary of the Hittites. Scarecrow Press, 2004 S. 202 ISBN 9780810849365 Google Books
- ^ Horst Klengel: Geschichte des hethitischen Reiches. Brill 1999 p. 194 ISBN 9789004102019 bei GoogleBooks
Daftar pustaka
sunting- Frank Starke: Mirā. In: Der Neue Pauly (DNP). Band 8, Metzler, Stuttgart 2000, ISBN 3-476-01478-9, Sp. 250–255.