Kerajaan Loango
Kerajaan Loango, yang juga disebut Kerajaan Lwããgu,[1] adalah negara yang berdiri dari abad ke-15 hingga abad ke-19 di wilayah yang kini merupakan bagian dari Republik Kongo. Pada puncak kejayaannya, kerajaan ini membentang dari Tanjung Santa Katarina hingga mulut Sungai Kongo.
Kerajaan Loango | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
c. 1550–1883 | |||||||||
Bendera | |||||||||
Letak Kerajaan Loango | |||||||||
Ibu kota | Buali (atau Mbanza Loango) | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Kikongo | ||||||||
Agama | Agama tradisional Afrika | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Didirikan | c. 1550 | ||||||||
• Dibubarkan | 1883 | ||||||||
| |||||||||
Loango mengekspor tembaga ke pasar Eropa dan juga merupakan produsen dan pengekspor kain.
Walaupun bukti sejarah masih belum pasti, diyakini Njimbe merupakan pendiri dan penguasa pertama kerajaan ini. Kerajaan ini dibubarkan setelah Konferensi Berlin (1884–1885) membagi-bagi Afrika Tengah untuk bangsa Eropa.
Catatan kaki
suntingReferensi
sunting- Martin, Phyllis (1972). The External Trade of the Loango Coast, 1576-1870: The Effects of Changing Commercial Relations on the Vili Kingdom of Loango. Oxford: Oxford University Press