Kerajaan Chiang Mai
kerajaan di Asia Tenggara
Kerajaan Rattanaingsa atau Kerajaan Chiangmai (bahasa Thai: รัตนติงสาอภินวปุรีสรีคุรุรัฎฐพระนครเชียงใหม่) adalah negara bawahan dari Kerajaan Siam Rattanakosin pada abad ke-18 dan ke-19 sebelum dianeksasi akibat kebijakan sentralisasi Chulalongkorn pada tahun 1884. Kerajaan adalah salah satu penerus kerajaan abad pertengahan Kerajaan Lanna yang telah berada di bawah pemerintahan Burma selama dua abad sampai direbut oleh pasukan Siam di bawah pimpinan Taksin dari Thonburi tahun 1774. Kerajaan Chiangmai diperintah oleh Dinasti Tipchak dan berada di bawah Thonburi dan nantinya memberi upeti kepada Bangkokian.
Kerajaan Chiangmai นครเชียงใหม่ | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1802–1884 | |||||||||
Ibu kota | Chiangmai (1802 - 1884) | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bahasa Lanna | ||||||||
Agama | Buddha Theravada | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Raja | |||||||||
• 1802 - 1813 | Kawila | ||||||||
• 1873 - 1884 | Inthawichayanon | ||||||||
Era Sejarah | Modern | ||||||||
• Instalasi Kawila | 1802 | ||||||||
• Menjadi bagian dari Provinsi Barat Laut | 1884 | ||||||||
| |||||||||
Daftar penguasa Chiangmai
suntingTuan Chiangmai
sunting- Phraya Luang Vachiraprakarn (1774 - 1776); sebelumnya Phraya Chabaan
- Phraya Min Vachiraprakarn (1782 - 1802); sebelumnya Pangeran Kawila dari Lampang
Raja Chiangmai
sunting- Kawila (1802 - 1813)
- Thammalanka (1813 - 1822)
- Setthi Kamfan (1823 - 1825); sebelumnya Pangeran Lampoon
- Buddhawongse (1826 - 1846)
- Mahotrapratet (1847 - 1854)
- Kawilorot (1856 - 1870)
- Inthawichayanon (1871 - 1884); Chiangmai dianeksasi
Gubernur Chiangmai
suntingunder Bangkok intendency
- Inthawichayanon (1884 - 1896)
- Pangeran Inthawarorot (1901 - 1909)
- Mayor Jenderal Pangeran Kaew Nawarat (1911 - 1939)