Kerajaan Balok
Kerajaan Balok adalah sebuah kerajaan yang pernah didirikan di Pulau Belitung. Pendiriannya pada awal abad ke-17 Masehi oleh Kiai Ge Gedeh Yakob dan putri dari Datuk Mayang Gresik yang merupakan Raja Kerajaan Badau. Pada akhir abad ke-17 M, Kerajaan Balok memperoleh perlindungan dari Kesultanan Palembang dengan membayar upeti kepada Sultan Palembang.
Pendirian
suntingPada awal abad ke-17 M, seorang bangsawan dari Pulau Jawa mendatangi Pulau Belitung melalui Teluk Balok. Ia bernama Kiai Ge Gedeh Yakob yang berasal dari keturunan seorang bupati dari Kesultanan Mataram pada masa Susuhunan Amangkurat. Kedatangan Kiai Ge Gedeh Yakob berakhir dengan pernikahan dirinya dengan salah seorang putri Datuk Mayang Gresik. Saat itu, Datuk Mayang Gresik merupakan raja dari Kerajaan Badau yang berkuasa di Pulau Belitung. Pernikahan putri Datuk Mayang Gresik dengan Kiai Ge Gedeh Yakob kemudian mendirikan kerajaan baru bernama Kerajaan Balok. Gelar yang disematkan kepada raja dari Kerajaan Balok ialah Depati Cakraningrat.[1]
Hubungan politik
suntingKerajaan Balok berada dalam perlindungan Kesultanan Palembang sejak Kiai Agus Gending menjadi Sultan Cakraningrat ke-3 (1696–1700 M). Pada masa ini, Kesultanan Palembang berada dalam kekuasaan Susuhunan Abdurrahman (1662–1706 M) sebagai Sultan Palembang. Pembayaran upeti diberikan oleh Kerajaan Balok kepada Sultan Palembang sebagai imbalan atas perlindungan Kesultanan Palembang.[2]
Referensi
suntingCatatan kaki
suntingDaftar pustaka
sunting- Arsip Nasional Republik Indonesia (2017). Citra Kabupaten Belitung Timur dalam Arsip. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia. ISBN 978-602-6503-05-3.