Kepuhunan (Banjar: Kapuhunan) adalah sebuah mitos[1][2][3] masyarakat lokal di Kalimantan, istilah ini digunakan ketika seseorang ingin pergi ditawari makan dan minum tetapi tidak mengindahkan dan akhirnya tertimpa musibah.[1] Kepuhunan merupakan tradisi yang telah lama ada dan dipercaya oleh masyarakat Kalimantan. Kepuhunan ini tidak hanya tentang menghindari kesialan, namun mencerminkan budaya saling menghormati dan menjaga hubungan antar sesama.[4]

Etimologi

sunting

Kapuhunan, akar katanya dari kata "puhun" berawalan ke- berakhiran -an (bahasa Indonesia: Kepohonan). Karena dalam bahasa Banjar tak mengenal huruf vokal "o", maka pada kata "pohon" diganti dengan huruf vokal "u". Menurut Prof. Abdul Djebar Hapip kosakata Kapuhunan diartikan sebagai dapat celaka; dapat bencana. Karena mengindahkan tawaran orang lain.

Menghindari Kepuhunan

sunting

Kepuhunan dipercaya bahwa akan mengalami suatu musibah karena tidak mencicipi atau tidak memakan sesuatu yang telah dipersembahkan kepada tamu. Untuk menghindari kepuhunan, seseorang bisa melakukan cara seperti mencicipi makanan atau minuman meskipun sedikit, mengucapkan kata khusus seperti "sapulun" atau "puse-puse" yang memiliki arti menerima tawaran dengan hormat, dan menyentuh makanan dengan jari kemudian menyentuh leher.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama mitos
  2. ^ id.quora.com. "Apa yang dimaksud dengan "Kepuhunan" dalam bahasa Kalimantan Selatan?". Diakses tanggal 7 Agustus, 2020. 
  3. ^ DUNIA KERIS. "Mitos Kepuhunan di Kalimantan". Diakses tanggal 7 Agustus, 2020. 
  4. ^ Puspita, Winda Atika Ira. "Mengulik Mitos Kepuhunan, Larangan Menolak Makanan di Kalimantan: Mengapa Menolak Makanan Bisa Membawa Sial? Ini Penjelasannya.. - Radar Jogja - Halaman 2". Mengulik Mitos Kepuhunan, Larangan Menolak Makanan di Kalimantan: Mengapa Menolak Makanan Bisa Membawa Sial? Ini Penjelasannya.. - Radar Jogja - Halaman 2. Diakses tanggal 2025-03-02. 
  5. ^ Wahidah, Ika (2025-01-31). "MENGULIK MITOS KEPUHUNAN KEPERCAYAAN LELUHUR MASYARAKAT KALIMANTAN : ANALISIS TEORI KOMUNIKASI SOSIOKULTURAL". Jurnal Pendidikan: Kajian dan Implementasi. 7 (1).