Ken Kutaragi
Ken Kutaragi (久夛良木 健 , Kutaragi Ken, lahir 2 Agustus 1950) adalah mantan Ketua dan Tim CEO dari Sony Computer Entertainment (SCEI), pengembang video game dari Perusahaan Sony, dan saat ini merupakan presiden dan CEO dari Cyber AI Entertainment. Ia dikenal sebagai "Bapak dari PlayStation", dan penerusnya, termasuk PlayStation 2, PlayStation Portable, dan PlayStation 3.
Ken Kutaragi | |
---|---|
Lahir | 2 Agustus 1950 Tokyo, Jepang |
Kebangsaan | Jepang |
Almamater | Universitas Komunikasi Elektro |
Pekerjaan | Presiden dan CEO, Cyber AI Entertainment Direktur Eksternal, Marvelous AQL |
Dikenal atas | PlayStation, Cellius |
Penghargaan
|
Ia juga telah merancang prosesor suara untuk Super Nintendo. Bersama Sony, ia merancang chip VLSI yang bekerja sama dengan RISC CPU PS1 untuk menangani rendering grafis. Kutaragi diawasi ketat oleh para analis keuangan yang mencari profil kerugian dan keuntungan dari Perusahaan Sony.
Masa awal
suntingKen Kutaragi lahir di Tokyo, Jepang. Orangtuanya, meskipun tidak kaya, masih berhasil mengelola bisnis kecil-kecilan mereka sendiri, pabrik percetakan yang tidak terlalu besar di kota. Sewaktu Kutaragi tumbuh dewasa, orang tuanya secara aktif mendorong dirinya untuk mengeksplorasi kemampuan mekanis di dalam pabrik, dan ia bekerja seusai pulang sekolah. Selain bekerja di pabrik orangtuanya, Kutaragi adalah sesosok yang tekun, pintar; dan ia sering digambarkan sebagai "mahasiswa sejati."
Karier
suntingPenilaian analis industri
suntingSony Computer Entertainment, Kutaragi telah menjadi kepala sejak awal didirikan. Menurutnya, perusahaan ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2004 setelah beberapa tahun pertumbuhan yang menjanjikan.[1] Pada tahun yang sama, penjualan permainan Sony menurun diangka $7.5 miliar yang sebelumnya sempat diangka $8.2 miliar, dan pendapatan operasional jatuh ke $650 juta dari $1 miliar, kehilangan $25 juta di Q4 tahun 2004. Hal ini dapat disebabkan oleh pasar permainan video yang sedang menurun dan persaingan harga yang menyebabkan PS2 kehilangan puncak penjualan pasar untuk sementara waktu.[2]
Generasi ketujuh konsol permainan
suntingKutaragi menyebutkan bahwa Xbox 360 "hanya Xbox 1.5" dan menyatakan bahwa "itu adalah benda yang diciptakan setelah PlayStation 2".[3][4] Namun, Eksekutif SCE Tetsuhiko Yasuda did not consider Microsoft to be a competitor, dan mengatakan bahwa mereka mungkin mempertimbangkan bekerja sama dalam mengembangkan permainan.[5] Pada bulan September 2006, Kutaragi mengakui bahwa kekurangan konsol PlayStation 3 untuk dikirim ke Amerika Utara dan Jepang serta penundaan debut konsol di Eropa yang menyebabkan menurunnya peranti keras dari produk Sony.[6]
Referensi
sunting- ^ "Sony hit by drop in games sales". BBC. April 27, 2004. Diakses tanggal September 23, 2006.
- ^ "Xbox officially outsells PS2 in US". GameSpot. March 26, 2004. Diakses tanggal September 23, 2006.
- ^ "Xbox 360 = Xbox 1.5? Kutaragi trashtalkin'!". Engadget. May 25, 2005. Diakses tanggal September 23, 2006.
- ^ "Broken Promises: A Closer Look at the PS3". GamePro.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-06-19. Diakses tanggal November 20, 2006.
- ^ ""Sony would consider working with "non-competitor" Microsoft"". Joystiq. February 25, 2006. Diakses tanggal September 23, 2006.
- ^ "Kutaragi: Sony Hardware 'In Decline'". BetaNews. September 8, 2006. Diakses tanggal September 23, 2006.
Pranala luar
sunting- Farewell, Father Diarsipkan 2007-10-09 di Wayback Machine. - Eurogamer's retrospective on Kutaragi's career.