Kekerasan di media massa

Kekerasan di media massa adalah bentuk publikasi cetak, dan tayangan fisik, maupun verbal oleh media dimana tayangan menampilkan tulisan, aksi, dan ucapan yang mengandung kekerasan berupa kata-kata kasar sampai dengan siaran dan rekonstruksi kekerasan yang dapat ditonton di televisi, didengarkan melalui radio, ataupun dibaca melalui media cetak dan dengan pesatnya internet sekarang membuat mudahnya menampilkan kekerasan pada semua kalangan.

Kekerasan ini ditayangkan untuk di jadikan daya tarik untuk maraih penonton maupun pendengar dengan tujuan menonjolkan sesuatu yang membuat penonton atau pendengar merasa terbawa emosi melalui media massa tersebut, kekerasan ini sering kali menjadi hal yang dilakukan tetapi dikhawatirkan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti meniru hal yang tidak baik, terkhususnya untuk anak-anak yang masi belum mengerti hal yang benar dan salah juga tayangan kekerasan ini menyebabkan masyarakat merasa cemas, takut dan merasa tidak nyaman pada lingkungannya.[1]

Dampak tayangan kekerasan di media massa

sunting
  1. Berkurangnya rasa empati terhadap sesama dan lingkungan terhadap kekerasan[2]
  2. Cemas berlebihan yang membuat timbul rasa trauma
  3. Menimbulkan rasa ingin tahu yang berlebihan ke pada anak-anak tentang kekerasan
  4. Masyarakat menjadikan kekerasan sebagai bahan penyelesaian masalah atau konflik

Macam-macam kekerasan di media massa

sunting
  1. Kekerasan terhadap diri sendiri, seperti bunuh diri, meracuni diri sendiri, menyakiti diri sendiri.
  2. Kekerasan kepada orang lain. Seperti menganiaya, membentak, kekerasan dalam rumah tangga membunuh dll.
  3. Kekerasan kolektiff seperti perkelahian massal dan sindikat perampokan.
  4. Kekerasan dengan skala besar, seperti peperangan dan terorisme.

Sumber

sunting
  1. ^ Surahman, Sigit (2016). [file:///C:/Users/lenovo%20X220/Downloads/330-Article%20Text-938-1-10-20170929.pdf "FENOMENA BERITA KEKERASAN di MEDIA TELEVISI (Perspektif Teori Kultivasi)"] Periksa nilai |url= (bantuan) (PDF). Jurnal Lontar. volume 4 (2).  line feed character di |title= pada posisi 44 (bantuan)
  2. ^ "KPAI : Riset: Kekerasan di Media Picu Anak Jadi Pelaku Kejahatan". Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). 2018-02-24. Diakses tanggal 2024-08-18.