Kejahatan properti

Kejahatan properti ialah kategori kejahatan yang termasuk di dalamnya antara lain pencurian, pengambilan sesuatu yang melanggar hukum, perampokan, pencurian kendaraan bermotor, kejahatan dengan pembakaran, pencurian barang di toko swalayan, dan perusakan properti. Kejahatan properti adalah kejahatan untuk mendapatkan uang, properti, atau beberapa keuntungan lainnya. Kejahatan ini sangat mungkin melibatkan kekerasan, atau ancaman kekerasan, dalam kasus-kasus seperti perampokan atau pemerasan. Segala kejahatan yang dilakukan dalam rangka untuk memperkaya pelaku, maka dianggap kejahatan properti. Kejahatan terhadap suatu properti dibagi menjadi dua kelompok: menghancurkan properti dan mencuri properti. Ketika suatu properti dihancurkan, kejahatan itu dapat digolongkan ke dalam perusakan, atau bila properti dirusak dengan cara dibakar maka disebut pembakaran (arson). Contoh-contoh tindakan mencuri properti ialah perampokan atau penggelapan.

Kejahatan properti merupakan kejahatan yang frekuensi terjadinya sangat tinggi, dengan uang tunai, elektronik (misalnya televisi), alat-alat listrik, kamera, dan perhiasan yang sering menjadi sasaran.[1]

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Freiberg, Arie (December 1996). "The Property Crime Market: A Regulatory Approach" (PDF). Burglary and Car Theft: Is Your Property Safe?, Melbourne, Australia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2017-11-28.