Bonto Bahari, Bulukumba

kecamatan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan
(Dialihkan dari Kecamatan Bontobahari)

Bonto Bahari adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Indonesia. Kecamatan Bonto Bahari berjarak sekitar 24 Km dari ibu kota Kabupaten Bulukumba. Ibu kota kecamatan ini berada di Tanahberu. Wilayahnya terletak paling selatan yang dikelilingi Laut Flores, termasuk dua pulaunya yaitu Pulau Liukanglu dan Pulau Sarontang. Di Kecamatan ini terdapat sebuah Taman hutan raya.

Bonto Bahari
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenBulukumba
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total25,233 jiwa jiwa
Kode Kemendagri73.02.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7302030 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Kepadatan- jiwa/km²
Desa/kelurahan-
Peta
PetaKoordinat: 5°31′31″S 120°21′35″E / 5.52528°S 120.35972°E / -5.52528; 120.35972
Annyorong lopi atau tradisi gotong royong mendorong perahu di Bonto Bahari

Batas wilayah

sunting

Kecamatan Bonto Bahari berbatasan dengan Kecamatan Bontotiro di sebelah utara. Di sebelah barat, Kecamatan Bonto Bahari berbatasan Kecamatan Kecamatan Ujung Loe. Sedangkan di sebelah selatan, Kecamatan Bonto Bahari berbatasan dengan Laut Flores dan di sebelah timur berbatasan dengan Teluk Bone.[1]

Desa/ kelurahan

sunting

Wilayah Kecamatan Bonto Bahari terbagi menjadi desa dan kelurahan berikut:[2]

  1. Desa Ara
  2. Kelurahan Benjala
  3. Kelurahan Desa Bira
  4. Desa Darubiah
  5. Desa Lembanna
  6. Kelurahan Sapo Lohe
  7. Kelurahan Tanah Beru
  8. Kelurahan Tanah Lemo

Ekonomi

sunting

Bonto Bahari berarti "tanah laut" (Bahasa Makassar). Tanah wilayah ini konon terlalu cair untuk mendukung pertanian.[3][4] Di sini terdapat sejumlah tambak yang dimiliki nelayan setempat.[5] Bontobahari diingat akan suku Makassar-nya, yang juga menghuni Kecamatan Kajang, Hero Lange-Lange, dan Bontotiro.[6] Pada tahun 1987, penduduk desa membuat Hai Marge dan di bulan Desember tahun itu juga, 13 orang dari Makassar berlayar ke Australia Utara. Perjalanan itu berhasil dan sekarang, perahu yang membawa mereka ada di Museum Darwin.[7]

Rujukan

sunting
  1. ^ Saputra, S. D., dan Rasyid, A. (2023). Kecamatan Bonto Bahari Dalam Angka 2023. Kabupaten Bulukumba: BPS Kabupaten Bulukumba. hlm. 3. 
  2. ^ BPS Kabupaten Bulukumba (2021). Kecamatan Bonto Bahari Dalam Angka 2021. Bulukumba: BPS Kabupaten Bulukumba. hlm. 2. 
  3. ^ John E. Fa, Donald G. Lindburg (1996). Evolution and ecology of macaque societies. Cambridge University Press. hlm. 46. ISBN 0521416809. 
  4. ^ Gibson, Thomas (2005). And the sun pursued the moon: symbolic knowledge and traditional authority among the Makassar. University of Hawaii Press. ISBN 0824828658. 
  5. ^ Masayoshi Shigeta, Yntiso D.. Gebre (2005). Environment, livelihood and local praxis in Asia and Africa. Kyoto University. hlm. 20. 
  6. ^ Gregerson, Marilyn (1993). Ritual, belief, and kinship in Sulawesi. Volume 31 of Summer Institute of Linguistics and the University of Texas, International Museum of Cultures. hlm. 100. ISBN 0883126214. 
  7. ^ Stephenson, Peta (2007). The outsiders within: telling Australia's indigenous-Asian story. UNSW Press. hlm. 28. ISBN 0868408360. 

Bontobahari yang beribu kota Tanah beru