Adimulyo, Kebumen

kecamatan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
(Dialihkan dari Kecamatan Adimulyo)

Adimulyo (bahasa Jawa: ꦄꦢꦶꦩꦸꦭꦾ, translit. Adimulya) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pada masa Kolonial Belanda Adimulyo merupakan bagian dari Kabupaten Karanganyar (Kebumen). Kecamatan ini berjarak 17 Km berkendara dari pusat Kabupaten Kebumen melalui Kota Karanganyar dan 12 Km melalui Sruweng-Adikarto. Sejak masa Kabupaten Karanganyar (era Kolonial) Adimulyo telah dikenal dengan produksi home industry Genteng Sokka-nya bersama 4 kecamatan lain seperti Kecamatan Sruweng, Kecamatan Pejagoan, Kecamatan Klirong dan Kecamatan Kutowinangun. Luas wilayahnya 63,43 km², dan jumlah penduduknya 34.377 jiwa (Laki-laki 16.775 Jiwa dan Perempuan 17.602 Jiwa. Kecamatan Adimulyo terdiri atas 23 desa, 81 RW, dan 227 RT. Pusat pemerintahan Kecamatan Adimulyo berada di Kemujan

Adimulyo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKebumen
Pemerintahan
 • CamatSutirto,Sos
Populasi
 • Total34,377 jiwa
Kode Kemendagri33.05.15 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3305150 Edit nilai pada Wikidata
Luas63,43 km²
Kepadatan541 jiwa/km²
Desa/kelurahan23
Peta
PetaKoordinat: 7°41′36″S 109°33′40″E / 7.69333°S 109.56111°E / -7.69333; 109.56111

Desa/kelurahan

sunting

Batas-batas Wilayah

sunting
  1. Sebelah Barat: Kecamatan Kuwarasan dan Kecamatan Puring
  2. Sebelah Timur: Kecamatan Sruweng dan Kecamatan Petanahan
  3. Sebelah Utara: Kecamatan Kuwarasan, Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Sruweng
  4. Sebelah Selatan: Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Puring

Geografi

sunting

Kecamatan Adimulyo berada di barat daya Kota Kebumen. Seluruhnya wilayahnya memiliki topografi berupa dataran rendah. Ketinggian rata-rata Kecamatan Adimulyo adalah hanya 6 meter di atas permukaan air laut. Kecamatan Adimulyo merupakan kecamatan banyak dilintasi sungai besar maupun kecil di Kabupaten Kebumen yaitu Sungai Kemit, Sungai Karanganyar, Sungai Kejawang, Sungai Abang, Sungai Turus, Sungai Joho, Sungai Kanoman, Sungai Wungu dan Sungai Clebok. Semua sungai tersebut bermuara ke Sungai Telomoyo dibagian selatan sehingga wilayah ini menjadi sangat rawan banjir. Kecamatan Adimulyo yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 26 - 32 derajat Celcius.

Penggunaan Lahan

sunting

Penggunaan lahan di Kecamatan Adimulyo sebagian besar digunakan sebagai permukiman dan lahan pertanian sawah berupa padi dan lahan pertanian palawija jika di musim kemarau. Panen padi di wilayah ini bisa panen 2-3 kali dalam setahun karena umumnya sawah di Kecamatan Adimulyo dilintasi jaringan irigasi dari Waduk Sempor maupun dari daerah irigasi (DI) bendung sungai di sekitarnya. Hasil bumi Kecamatan Adimulyo berupa padi, sayur-mayur dan palawija.

Transportasi

sunting

Transportasi di Kecamatan Adimulyo berupa angkutan desa yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Adimulyo dengan jalur nasional di Kecamatan Karanganyar maupun Kecamatan Gombong untuk selanjutnya menggunakan angkutan kota menuju Kota Kebumen dan kota lainnya. dibagian timur Kecamatan Adimulyo terdapat jalan alternatif pengubung jalan nasional di Kecamatan Karanganyar dengan Jalan Daendels, Jalan Lintas Selatan maupun Jalan Jaringan Lintas Selatan Selatan (JJLS) di Kecamatan Petanahan. Selain itu terdapat jalan penghunung antar kecamatan yaitu ruas Kecamatan Karanganyar - Kecamatan Kuwarasan - Jalan Gombong-Karangbolong di Kecamatan serta ruas Kecamatan Karanganyar - Kecamatan Adimulyo - Jalan Lintas Selatan di Kecamatan Puring.

Penduduk

sunting

Sebagian besar penduduk Kecamatan Adimulyo berprofesi sebagai petani, buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta dan PNS. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatra dan Kalimantan. Mayoritas penduduk Kecamatan Adimulyo memeluk agama Islam namun ada juga yang beragama kristen. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama dan Sekolah menengah atas.

Sarana Publik

sunting

Sarana publik di Kecamatan Adimulyo cukup bagus dengan adanya pasar tradisonal, mushola, masjid, gereja, serta fasilitas kesehatan. Berikut di antaranya:

  1. Pasar Blekatuk di Desa Candi Wulan
  2. Pasar Tegong di Desa Candi Wulan
  3. Pasar Pagutan di Desa Sidamulyo
  4. Pasar Cokolan di Desa Meles
  5. Pasar Sembir di Desa Sidamukti
  6. Pasar Caruban di Desa Caruban
  7. Puskesmas Adimulyo di Desa Kemujan
  8. Kantor Pos Adimulyo di Desa Kemujan
  9. Polsek Adimulyo
  10. Koramil 17/Adimulyo
  11. Bank BPR BKK Adimulyo
  12. Bank BRI Unit Adimulyo

Sekolah Menengah

sunting

Beberapa sekolah menengah negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Adimulyo adalah sebagai berikut:

  1. SMK Taruna Bhakti Adimulyo
  2. SMP Negeri 1 Adimulyo
  3. SMP Negeri 2 Adimuyo
  4. SMP Global Nurul Istiqomah Admilyo
  5. SMP Bhakti Praja Adimulyo
  6. MTs Al Hikmah Arjomulyo

Pariwisata

sunting

Kecamatan Adimulyo terkenal dengan eduwisata Kampung Wisata Inggris Kebumen (KWIK) dan Taman Reptil Adiluhur (TARA) yang masih satu tempat berada di Dusun Alasmalang, Desa Adiluhur. Ditempat ini bisa ditemui warga baik anak-anak hingga orang dewasa yang cukup cakap berbahasa inggris setelah Paguyuban Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Kebumen bergantian secara rutin memandu dan menjadi pengajar bahasa Inggris bagi warga masyarakat dan anak-anak di lingkungan sekitar. Selain belajar bahasa inggris juga bisa berinteraksi dengan hewan reptil beserta nama-nama reptil, asal reptil hingga hingga proses penangkarannya. Dengan menggunakan bahasa inggris petugas yang disiapkan pihak pengelola, menjelaskan berbagai jenis reptil yang ada. Bahkan pengunjung dapat melihat dan bercengkrama dengan jenis-jenis reptil yang ada. Usai menikmati taman reptil di kawasan ini, para pengunjung juga diajak berinteraksi dengan warga sekitar. Jangan salah, meski warga kampung mereka fasih berbahasa inggris yang digunakan untuk berinteraksi sehari-hari.

Pranala luar

sunting