Dalam ilmu mirmekologi dan ekologi hutan, Kebun Iblis (bahasa Quechua: Supay chakra,[1] bahasa Spanyol: Jardín del Curupira) adalah bagian dari Hutan Amazon yang hanya terdiri dari satu spesies pohon saja, yaitu Duroia hirsuta. Kebun Iblis dapat langsung dikenali dengan mata karena dominasi satu spesies pohon di kawasan tersebut sangat berbeda dengan hutan hujan Amazon pada umumnya yang penuh dengan keanekaragaman hayati.

Nama Kebun Iblis berasal dari kepercayaan penduduk setempat bahwa roh jahat yang bernama Chullachaki tinggal di hutan ini.[2]

Kebun Iblis dibuat oleh semut Myrmelachista schumanni yang tinggal di pohon D. hirsuta dengan cara meracuni semua tumbuhan yang ada di sekitarnya. Caranya adalah dengan menyuntikkan asam format ke dalam daun tumbuhan lain. Dengan terbunuhnya tumbuhan lain, semut ini dapat mendorong pertumbuhan dan reproduksi D. hirsuta yang memiliki batang yang menjadi tempat tinggal semut-semut itu; satu koloni semut dapat memiliki lebih dari tiga juta pekerja dan 15.000 ratu, dan dapat bertahan selama lebih dari 800 tahun.[3]

Walaupun semut-semut ini juga mengusir herbivora, pertahanan ini tidak dapat mengimbangi tekanan yang tinggi dari herbivora, sehingga tingkat herbivora yang tinggi mungkin membatasi penyebaran Kebun Iblis dan dapat menjelaskan mengapa Kebun Iblis tidak menguasai seluruh hutan hujan Amazon.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ David P. Edwards, Megan E. Frederickson, Glenn H. Shepard, and Douglas W. Yu (2009): A Plant Needs Ants like a Dog Needs Fleas: Myrmelachista schumanni Ants Gall Many Tree Species to Create Housing.[pranala nonaktif permanen] The American Naturalist 174, no. 5: hlm. 734-740.
  2. ^ Pablo Amaringo: Ayahuasca Visions - "a vision of the Supay-chacra or garden of the Chullachaki."
  3. ^ Frederickson, M. E., Greene, M. J., & Gordon, D. (2005). Ecology: 'Devil's gardens' bedevilled by ants. Nature 437: 495-6.
  4. ^ Frederickson, M. E., & Gordon, D. (2007). The devil to pay: the cost of mutualism with Myrmelachista schumanni ants in 'devil's gardens' is increased herbivory on Duroia hirsuta trees. Proc. R. Soc. B. 274 (1613): 1117-23.