Kebijakan perdagangan bebas Uni Eropa di Asia
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Uni Eropa (Bahasa Inggris: European Union) telah melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan berbagai Negara di luar kawasan Uni Eropa. Asia merupakan salah satu kawasan yang meningkat laju ekonomi dan perdagangaanya menjadi salah satu tujuan perdagangan bebas Uni Eropa. Untuk meningkatkan pasar dan ekonomi, Uni Eropa juga melakukan kerja sama terkait kebijakan perdagangan bebas di kawasan Asia.
Latar Belakang
suntingStrategi kebijakan kerja sama antara Uni Eropa dan Asia di mulai dari awal tahun 1990-an, dimana perkembangan ekonomi Asia menjadi sebuah potensi. Pada era ini, Asia menjadi potensi daerah ekonomi yang paling dinamis. Pada masa ini juga Eropa mulai menjadikan Asia sebagai partner kerja sama yang serius dalam bidang ekonomi[1]
Untuk mencapai hal ini, Komisi Eropa menyampaikan laporan pada Juli 1994 yang berjudul ‘Towards a New Asia Strategy’[2] n yang menekankan hubungan kerja sama antara dua kawasan ini untuk dikuatkan. Tujuan dari dokumen ini ialah 1) menguatkan kehadiran ekonomi Uni Eropa di Asia;2) Memberi kontribusi stabilitasi di Asia; 3) Mendukung pengembangan ekonomi di Asia;4) Memberi kontribusi untuk menguatkan penghargaan pada hak asasi dan demokrasi di Asia.[3]
Berdasar dokumen ini, Uni Eropa menyusun strategi kerjasama dengan enam sasaran: memberi kontribusi untuk kedamaian dan keamanan baik lokal maupun global; memperkuat perdagangan timbal balik dan arus investasi; mempromosikan perkembangan Negara kurang sejahtera di Asia; memberi kontribusi perlindungan hak asasi dan penyebaran demokrasi, pemerintah yang baik (good governance), dan supremasi hukum, membangun kerjasama global dan aliansi dengan Negara Negara Asia; dan membantu menguatkan kesadaran Eropa di Asia, begitu sebaliknya. Strategi ini kemudian ditegaskan kembali pada tahun 2001.[4]
Tindak lanjut strategi ini, pada 1996, diadakan Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) yang bertempat di Bangkok. Pertemuan ini dihadiri oleh 15 anggota Uni Eropa, Komisi Eropa, dan 7 anggota ASEAN, dengan tambahan Cina, Jepang dan Korea. Pada pertemuan ini membahas kerja sama dalam bidang ekonomi, perdangan dan investasi antara Uni Eropa dan Asia.[5] Pada November 2010, Komisi Perdagangan Uni Eropa, Karel De Gucht menerapkan strategi perdagangan bebas yang berjudul ‘Trade, Growth and World Affairs’ yang menyasar pada hubungan kerjasama ekonomi Uni Eropa dengan kawasan lain termasuk Asia. Terdapat lima kebijakan utama, pertama membuat kerjasama perdagangan dengan partner perdagangannya; kedua, poin utama kebijakan Uni Eropa adalah menawarkan dukungan yang sesuai untuk Negara berkembang; ketiga, memperdalam kerja sama strategis, dimana fokus utama adalah menyelesaikan hambatan dalam perdagangan bebas dan investasi; keempat, mengambil langkah yang diperlukan untuk memperluas kesempatan bisnis dengan partner perdagangan, yang dapat menaikkan pertumbuhan dan memberi lapangan kerja di kawasan Uni Eropa; Kelima, mengamankan akses gratis sepenuhnya pada pasar luar negeri. Pada strategi ini juga memilih beberapa negara sebagai mitra perdagangan beba potensial, termasuk India, Singapura, dan Negara-negara ASEAN lainnya.[6]
Uni Eropa dan ASEAN
suntingKerjasama antara ASEAN dan Uni Eropa dimulai pada tahun 1972, dimana ASEAN membentuk Special Coordinating Committee of ASEAN Nations (SCCAN) untuk mengadakan dialog dengan masyarakat di kawasan Eropa. Ditambah dengan dibentuknya ASEAN Brussels Committee (ABC) yang dianggotakan Duta Besar beberapa Negara anggota ASEAN di Brussels,Belgia. Hingga akhirnya terbentuk Joint Cooperation Committee (JCC) oleh ASEAN dan Uni Eropa untuk melakukan diskusi dan pengawasan kerjasama ekonomi yang dilakukan satu kali dalam setahun.[7]
Perkembangan negosiasi perdagangan bebas dimulai sejak Juli 2007 dengan pengelompokan 7 negara anggota ASEAN. Pada Desember 2009, negara- negara anggota Uni Eropa menyetujui untuk dilakukan perundingan persetujuan perdagangan bebas dalam format bilateral dengan Negara anggota ASEAN. Negosiasi Uni Eropa dengan Singapura dan Malaysia dilakukan pada tahun 2010, kemudian disusul dengan Vietnam pada tahun 2012, dan Thailand pada 2013, hingga Filipina dan Indonesia dilakukan pada tahun 2016. Pertemuan antara kelompok kerja gabungan terakhir dilaksanakan pada akhir Januari 2017.[8]
Singapura
suntingPerkembangan negosiasi perdangangan bebas antara Uni Eropa dan Singapura dimulai pada tahun 2007 dan diputuskan pada tahun 2012 dengan ketentuan tentang perlindungan investasi yang diselesaikan pada Oktober 2014, dengan sedikit perubahan pada tahun 2017. Mengikuti keputusan The Court of Justice of the EU Opinion 2/15 pada 2017 dengan terlahirnya dua persetujuan yakni: persetujuan perdagangan bebas dan persetujuan perlindungan investasi.
Malaysia
suntingNegosiasi perdagangan bebas dan investasi antara Uni Eropa dengan Malaysia dimulai pada September 2010 yang berlangsung selama dua tahun, hingga ditunda pada April 2012 atas permintaan pihak Malaysia. Sepanjang proses perundingan tersebut terus mempertimbangkan landasan untuk melanjutkan negosiasi perdagangan bebas tersebut untuk mencapai kesepakatan untuk kedua belah pihak.
Vietnam
suntingNegosiasi perdagangan bebas antara Vietnam dan Uni Eropa dimulai pada perundingan ASEAN dan Uni Eropa pada tahun 2007. Kesimpulan negosiasi perdagangan bebas antara Uni Eropa dan Vietnam diumumkan oleh Presiden Komisi Juncker dan Perdana Menteri Vietnam Dung pada 2 Desember 2015. Pada 1 Februari 2016, naskah dari perjanjian ini dipublikasikan bersama dengan Dokumen Kerja Staf Komisi tentang Hak Asasi Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan dalam Hubungan Uni Eropa-Vietnam.
Thailand
suntingNegosiasi pada kesepakatan perdagangan bebas antaraa Uni Eropa dengan Thailand dimulai secara resmi pada Maret 2013 dan terus berlangsung hingga April 2014. Sejak pengambil alihan militer di Thailand pada Mei 2014, pertemuan untuk membahas kesepakatan ini belum dijadwalkan kembali.
Indonesia
suntingPerencanaan negosiasi kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan Indonesia dimulai pada 18 Juli 2016. Negosiasi pertama dilangsungkan pada September 2016 di Brussels dan berlanjut pada 19 hingga 23 Februari 2018 di Indonesia. Negosiasi berikutnya dijadwalkan pada 9 hingga 13 Juli di Brussels.
Filipina
suntingNegosiasi kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan Filipina secara resmi diluncurkan pada bulan Desember 2015. Negosiasi pertama berlangsung pada Mei 2016 di Brussels dan dilanjutkan pada bulan Februari 2017 di Cebu City, Filipina.
Myanmar/Burma
suntingPembicaraan perundingan kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan Myanmar dimulai dari Maret 2014. Dimulai dengan pengajuan proposal oleh Uni Eropa. Negosiasi sudah dilakukan sebanyak empat pertemuan yakni: 9-12 Februari 2015, 25-29 Mei 2015, 21-23 September 2015, dan 13-16 Desember 2016. Diskusi teknis pun diadakan pada 26-27 April 2017 dan seiring itu kemajuan negosiasi ini terus berjalan.
Uni Eropa dan Jepang
suntingPada Juli 1991, deklarasi gabungan antara Jepang dan Negara Anggota Uni Eropa disepakati dan setiap tahunnya pertemuan Uni Eropa dan Jepang terus diselenggarakan. Pada awal tahun 2000, disepakati Rencana Aksi untuk Shaping the Common EU-Japan Future’. Kesepakatan Pengakuan Bersama untuk memfasilitasi akses pasar telah disepakati dan mulai berlaku. Hal ini membawa hubungan antara Uni Eropa dan Jepang dalam bidang politik, ekonomi, dan perdagangan dan kerja sama dalam berbagai bidang lain.[9]
Pada 6 Juli 2017 Uni Eropa dan Jepang mencapai kesepakatan pada persetujuan kemitraan ekonomi (EPA) di KTT Uni Eropa dan Jepang yang diselesaikan pada 8 Desember 2017. Berdasar pada kesepakatan ini menghilangkan sebagian besar tugas yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan Uni Eropa, yang jumlahnya mencapai € 1 miliar setiap tahun, membuka pasar Jepang untuk ekspor pertanian Uni Eropa dan meningkatkan peluang di berbagai sector. Hal ini menetapkan standar tinggi untuk perlindungan tenaga kerja, keselamatan, lingkungan dan konsumen, perlindungan data. Hal ini juga mencakup komitmen khusus untuk perubahan iklim Paris. Persetujuan Kemitraan Ekonomi antara Uni Eropa dan Jepang telah diajukan untuk mendapatkan persetujuan dari Negara Anggota Uni Eropa pada 18 April 2018.[10]
Uni Eropa dan Cina
suntingNegosiasi dari perjanjian investasi antara Uni Eropa dan Cina secara resmi dilangsungkan pada KTT Uni Eropa-Cina pada 21 November 2013 di Beijing. Adapun tujuan Tdari kesepakatan ini adalah untuk menghilangkan hambatan akses pasar terhadap investasi dan memberikan tingkat perlindungan yang tinggi kepada investor di pasar Uni Eropa dan Cina . Ini akan menggantikan 26 Perjanjian Investasi Bilateral yang ada antara 27 masing-masing Anggota Uni Eropa dan Cina dengan satu Perjanjian Investasi tunggal.
Kesepakatan ini berlanjut pada tahun 2016 dimana Uni Eropa dan Cina mencapai kesimpulan untuk kesepakatan investasi pasar Uni Eropa-Cina dan membuat naskah negosiasi bersama. Pertemuan negosiasi ke 16 berlangsung di Brussels pada minggu 12 Desember 2017 dan dilanjutkan pada pertemuan negosiasi ke 17 yang dilaksanaka di Beijing pada 22 to 24 Mei 2018 .
Uni Eropa dan India
suntingNegosiasi kebijakan perdagangan bebas antara India dengan Uni Eropa berlangsung pada Juni 2007, setelah berlangsung 12 pertemuan dan beberapa pertemuan teknis akhirnya negosiasi ini dihentikan sementara karena ketidaksesuaian bagi kedua pihak. Kemudian, negosiasi berlanjut pada Januari 2016 untuk menilai keberlanjutan isu-isu untuk kemudian dilanjutkan dengan negosiasi formal. Hingga akhirny pada KTT Uni Eropa-India, perwakilan Negara menyatakan komitmen untuk melakukan kembali kemitraan Ekonomi antara Uni Eropa dan India yang saling menguntungkan untuk kepentingan perdagangan bebas.
Referensi
sunting- ^ The Asia Strategy of the European Union and Asia–EU Economic Relations: History and New Developments Sung-Hoon Park and Heung-Chong Kim, Europe–Asia Relations Building Multilateralisms: 66-67
- ^ Towards a new Asia strategy. Communication from the Commission to the Council. COM (94) 314 final, 13 July 1994, http://aei.pitt.edu/2949/
- ^ EU–Asia Trade Relations Hiromasa Kubo, The Palgrave Handbook of EU–Asia Relations: 248-249
- ^ BEYOND THE TRIADIC WORLD ORDER: THE ROLE AND PATTERNS OF TRADE AND ECONOMICS IN EU-ASIA RELATIONS, Carlo Filippini, EUROPEAN STUDIES An Interdisciplinary Series in European Culture, History and Politics: 154
- ^ EU–Asia Trade Relations Hiromasa Kubo, The Palgrave Handbook of EU–Asia Relations: 250
- ^ Trade Diplomacy in EU–Asia Relations Time for a Rethink Maaike Okano-Heijmans: 15
- ^ INTENSITAS PERDAGANGAN DAN KESELARASAN SIKLUS BISNIS DI ASEAN-4 DAN UNI EROPA Etty Puji Lestari, Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 12, Nomor 2, Desember 2011, hlm.163-186, http://journals.ums.ac.id/index.php/JEP/article/view/191/178
- ^ OVERVIEW OF FTA AND OTHER TRADE NEGOTIATIONS,https://ec.europa.eu/chafea/agri/content/overview-fta-and-other-trade-negotiations
- ^ BEYOND THE TRIADIC WORLD ORDER: THE ROLE AND PATTERNS OF TRADE AND ECONOMICS IN EU-ASIA RELATIONS, Carlo Filippini, EUROPEAN STUDIES An Interdisciplinary Series in European Culture, History and Politics: 155
- ^ OVERVIEW OF FTA AND OTHER TRADE NEGOTIATIONS, https://ec.europa.eu/chafea/agri/content/overview-fta-and-other-trade-negotiations