Kayu ini berasal dari timika papua yang mempunyai cabang tidak beraturan..tanaman ini tumbuh di daerah kering atau bebatuan serta dekat pantai,kayu ini sangat keras,tidak mempunyai lendir getah dan kuat.kayu ular ini biasanya tumbuh hingga 15 Mtr dari permukaan tanah,hebatnya dari kayu ular ini apabila dicampur gula atau madu maka air akan makin terasa pahit.

tanaman ini yang keseluruhan batangnya terasa pahit mempunyai nama latin yaitu "strychnos lucida",dari pemeriksaan para ilmuwan bahwa kandungan yang ada dalam kayu ular ini terdapat zat sponin dan alkeloid dari setiap sisi batang Kayu ular ini,di luar itu kayu ular juga mempunyai zat anti oksidan dan zat anti mikrob sehingga dapay menyembuhkan berbagai penyakit.pada umumnya dahulukayuuar belum dikenal oleh masyarakat indonesia,kecuali papua.tanaman ini ditemukan pada tahun 1910 oleh masyarakat papua sendiri di daerah hutan bebatuan yang kering dan hidup secara bertumpuk atau bergerombol.[1]

Pohon Kayu ular mempunyai nama ilmiah yaitu Strychnos lucida, Senyawa kimia yang terkandung dalam kayu ular telah diketahui yaitu alkaloid (brusina, striknina), tannin < 1%, steroid/ triterpenoid (saponin). Senyawa kimia ini dapat masuk dan mempengaruhi jantung, hati, paru-paru, usus besar, dan usus kecil, sedangkan efek farmakologisnya yaitu memiliki rasa pahit. Kayu ular dilaporkan berkhasiat sebagai obat penambah nafsu makan, reumatik, sakit perut, bisul, kurap, radang kulit bernanah, dan mengatasi gula darah, khasiat kayu ular juga sebagai tumbuhan obat tradisional yang dapat menyembuhkan penyakit diabetes mellitus

[2]

Klasifikasi Cronquist

sunting

Divisi  : Magnoliophyta
Kelas  : Magnoliopsida
Bangsa  : Gentianales
Suku  : Loganiaceae
Marga  : Strychnos
Jenis  : Strychnos ligustrina
Sinonim  : Strychnos lucida[3]

Referensi

sunting
  1. ^ "Manfaat kayu ular membasmi 24 penyakit". GoNews.co. 2017-05-02. Diakses tanggal 2020-03-07. 
  2. ^ "manfaat kayu ular,dan klasifikasinya". manfaat kayu ular,dan klasifikasinya ~ FORESTER UNTAD BLOG. 2012-11-20. Diakses tanggal 2020-03-07. 
  3. ^ Warriors, Biodiversity (2015-06-26). "Biodiversity Warriors". Biodiversity Warriors. Diakses tanggal 2020-03-07. [pranala nonaktif permanen]