Kau Selalu di Hatiku

Kau Selalu di Hatiku adalah sebuah sinetron yang ditayangkan pada 1997. Pemain utama di sinetron ini ialah Lenny Marlina, Drg. Fadly, Faturachman, Nungky Kusumastuti, Hengky Tarnando, Sukma Ayu, Diaz Erlangga. Sinetron ini diproduksi oleh Rapi Films.

Kau Selalu di Hatiku
PembuatRapi Films
Telesinema Movies
Pemeran
Lagu pembukaPermata Biru - Nicky Astria
Lagu penutupPermata Biru - Nicky Astria
Negara asalIndonesia
Bahasa asliIndonesia
Jmlh. episodetidak diketahui
Produksi
ProduserGope T. Samtani
Lokasi produksiJakarta
Durasi60 menit
DistributorRapi Films
Rilis asli
Jaringantidak diketahui
Format audioStereo
Dolby Digital 5.1
Rilis1997 –
1997

Pemeran

sunting

Sinopsis

sunting

Karena prestasi yang baik dikantor (yang bergerak dibidang Property) Ridwan (45 Thn) diangkat menjadi manager pemasaran. Hal iini membuat Priyono (45 Thn) semakin merasa iri, sebab sebagai kemenakan dari pemilik perusahan itu, Priyono sesungguhnya berharap dialah yang akan menduduki jabatan barunya.

Perasaan iri hati ini sesungguhnya sudah berlangsung sejak mereka sama-sama kuliah. Priyono yang anak orang kaya, merasa yakin bahwa apapun diatas bumi ini bisa dibeli dengan uang. Hal ini pula yang membuat ia merasa yakin akan memenangkan persaingan dengan Ridwan dalam segala hal, sampai ke soal merebut Leny, pacar Ridwan. Untuk bisa merebut Leny, Priyono menghalalkan segala cara, dimana secata keji Priyono telah memperkosa Leny, sehingga dengan terpaksa Leny harus kawin dengan Priyono. Dari perkawinan itu lahirlah Andhika (22 Thn), Hesti (20 Thn) dan Lisa (17 Thn). Priyono yang pada dasarnya tidak mencintai Leny memperlakukan Leny dengan kejam, sementara Leny menerima perlakuan suaminya dengan kepasrahan dan kesabaran. Hal ini sering membuat ketiga anaknya merasa kesal dengan sikap Leny. Priyono bahkan memiliki beberapa wanita simpanan.

Sementara itu, Ridwan yang telah kehilangan Leny, perlahan-lahan berusaha bangkit sampai kemudian berhasil mengantongi gelar kesarjanaan dan kemudian mengawini Irna (43 Thn). Hidup mereka sangat bahagia, bersama kedua putra mereka yaitu Yuda (21 Thn) dan Putri (9 Thn). Namun kebahagiaan ini tidak berlangsung lama, karena Putri mengidap penyakit kanker otak yang kemudian menewaskannya.

Hal ini mengguncangkan kebahagiaan mereka. Irna secara berkepanjangan meratapi kepergian Putri, sampai tidak lagi memperdulikan Ridwan maupun Yuda. Dalam kondisi seperti itu, Ridwan bertemu dengan sahabat lamanya yaitu Yulia (45 Thn) yang juga ditinggalkan dengan kematian suami serta anak satu-satunya. Pertemuan ini membuat Ridwan mulai bisa menghibur hatinya dari penderitaan karena kehilangan Putri. Irna sendiri seperti tidak perduli pada Ridwan yang sering pulang malam. Rumah mereka yang biasa ramai dan hangat, sejak kepergian Putri, berubah menjadi sebuah rumah yang sepi dang lenggang. Mereka seperti takut untuk berkumpul karena tidak ada lagi suara Putri yang selalu meramaikan suasana. Irna lebih senang duduk sampai sore dikuburan Putri dan menghabiskan waktu pada malam hari dikamar Putri. Tinggallah Yuda yang kian bertambah kesepian karena kedua orang tuanya terbenam dalam kedukaan.

Priyono sendiri yang merasa iri pada jabatan baru Ridwan, nekat berhenti dari perusahaan itu. Bersama Andhika, Priyono merencanakan untuk membuka usaha baru dengan modal yang dipinjam dengan susah payah dari Satyo (69 Thn), orang tua Priyono. Tapi uang itu nyaris habis dihambur-hamburkan Priyono untuk berfoya-foya dengan wanita simpanannya, Maya (24 Thn).

Maya diperkenalkan Priyono pada Andhika sebagai rekanan kerja mereka. Tapi suatu ketika Andhika memergoki Priyono tidur dikamar Maya, sehingga Andhika tahu bahwa Maya adalah wanita simpanan ayahnya. Andhika marah sekali dan meminta agar uang modal dari Satyo dibagi dua saja. Priyono marah dan menolak permintaan Andhika.

Belakangan, Priyono yang mulai bosan dengan Maya, bertemu dengan Feny (25 Thn). Priyono yang lebih sering mendatangi Feny, membuat Maya marah karena merasa tersisihkan. Apalagi ketika mengetahui bahwa Priyono membelikan rumah untuk Feny, Maya semakin membabi buta.

Maya mendatangi rumah Priyono, menemui Leny. Lisa yang pernah melihat priyono menggandeng Maya dengan mesra, telah mengusir Maya. Ketika Maya sudah pergi, Leny yang merasa kecewa pada kekasaran Lisa menasehati Lisa. Akhirnya Lisa mengatakan hal yang sebenarnya tentang Maya. Lisa berharap ibunya marah, namun ternyata Leny tetap bersikap sabar, sehingga Lisa bertambah kesal. Maya yang merasa kesal pada Priyono, berusaha menggoda Andhika, tapi Andhika juga sudah kepalang membenci Maya.

Pada suatu kesempatan, Hesty berkenalan dengan Hendra (22Thn). Hesty yang agak tertutup, cepat akrab dengan Hendra yang keren., ramah dan lucu. Hendra baru ditinggalkan oleh kematian Rani, adik satu-satunya yang sangat disayanginya. Hendra minta Hesty menjadi adiknya, menggantikan kedudukan Ranti.

Suatu hari, keduanya pergi ke pulau dan tak dapat pulang malam itu, karena kapal yang diminta menjemput tidak datang. Mereka menginap disebuah Cottage. Tanpa dapat diduga, malam itu, Hendra menodai Hesty.

Hesty yang sesungguhnya sudah mencintai Hendra, berbalik menjadi sangat membencinya. Hendra sangat menyesali kejadian itu, sebab ternyata dia juga mencintai Hesty. Beberapa kali Hendra mencoba untuk meminta maaf pada Hesty, tapi Hesty tidak pernah menanggapinya. Namun ketika ternyata akibat perbuatan Hendra di pulau menyebabkan Hesty hamil, giliran Hesty yang mendatangi Hendra unruk meminta pertanggungjawaban. Diluar dugaan, Hendra menjawab bahwa ia tidak mempunyai kewajiban untuk bertanggung jawab seperti juga Andhika tidak bertanggung jawab ketika Ranti hamil, padahal kehamilan Ranti hasil perbuatan Andhika. Karena perasaan malu, akhirnya Ranti berusaha menggugurkan kandungannya dan akibatnya Ranti meninggal karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Berarti selama ini, Hendra cuma bermaksud membalas sakit hati adiknya. Dengan perasaan yang sangat sedih, akhirnya Hesty pulang. Tanpa setahu Hesty, sebetulnya Hendra disamping ingin membalas dendam, dia betul-betul mencintai Hesty. Namun Hendra tidak berani berterus terang, karena dia merasa hal ini berarti mengkhianati adiknya. Akhirnya, Hendra menyusul kedua orangtuanya yang tinggal diluar negeri.

Keluarga Ridwan masih belum mampu keluar dari kesedihan karena kehilangan Putri. Ridwan dan Irna yang semula merupakan pasangan yang sangat romantis, telah berubah menjadi dua orang asing yang hidup dalam satu atap.

Priyono yang tahu Hesty hamil, dengan penuh kemarahan telah mengusir Hesty. Karena tidak seorangpun yang berani melawan. Akhirnya Hesty pergi dari rumah. Dalam kesedihannya, Hesty pingsan didepan rumah yatim piatu. Ketika sadar, Hesty berbohong bahwa dia dari luar kota, datang ke Jakarta karena mencari saudaranya, tapi ternyata saudaranya sudah pindah.

Akhirnya pengurus yayasan yatim piatu mengajak Hesty tinggal disitu, karena kebetulan merekapun kekurangan orang untuk mengurus anak-anak yatim-piatu.

Sementara itu, Ridwan sudah semakin jauh dari Irna, karena dia merasa tenang setiap kali dekat dengan Yulia. Padahal Yulia berkali-kali menyarankan Ridwan untuk membangun kembali keluarganya yang nyaris bubar. Namun Ridwan tidak perduli, sebab dirumah dia tidak mendapatkan apa-apa dari Irna, dimana Irna masih lebih betah melewati hari-harinya dikuburan dan kamar Putri.

Suatu hari, Yuda sempat melihat ayahnya yang sedang tertawa-tawa bersama Yulia didepan rumah Yulia. Dalam kekecewaannya, Yuda menjalankan mobilnya tanpa punya tujuan, sampai akhirnya mobilnya berhenti didepan yayasan yatim piatu, karena Yuda melihat anak-anak kecil yang asyik bermain dihalaman rumah. Tanpa sadar, Yuda makin lama makin masuk ke halaman, sehingga Hesty menghampiri Yuda untuk menanyakan apakah Yuda sedang mencari seseorang. Akhirnya Yuda bercerita bahwa dia merasa senang melihat kelucuan dan keceriaan anak-anak, karena dia baru saja kehilangan adiknya.

Perkenalan ini berlanjut terus, sampai akhirnya Yuda mengajak Irna untuk menyaksikan keceriaan anak-anak yatim piatu. Mula-mula Irna tetap bertahan tidak mau meninggalkan kuburan Putri, tapi lama-lama dia mulai merasa terhibur dan mulai menyukai Hesty.

Kalau keluarga Ridwan mulai coba mendirikan reruntuhan harapan, sebaliknya keluarga Priyono sedang mendapat musibah. Maya meninggal dengan beberapa tusukan ditubuhnya. Kematian ini menggiring polisi untuk menahan Priyono, karena ada saksi mata yang melihat Priyono adalah orang terakhir yang meninggalkan rumah Maya pada malam kejadian Maya terbunuh. Disaat inilah Leny muncul sebagai pembela keluarga, sebab ternyata Satyo (ayah Priyono) tidak bersedia membantu, dan kedua anak Priyono (Andhika dan Lisa), justru merasa bersyukur ayahnya mendapat pelajaran dari Tuhan, Leny tidak perduli pada reaksi kedua anaknya, dia tetap membela suaminya dengan cara mencarikan pengacara. Hal ini membuat Priyono mulai menyadari kesalahannya.

Hesty yang kian lama kian tidak mampu menutupi kehamilannya, dengan cara berbohong pula pamit pada pengurus yayasan yatim piatu untuk pulang dulu ke kotanya. Pada saat dia sedang berjalan meninggalkan rumah yatim piatu, Yuda melihat Hesty, Hesty yang sebetulnya mulai jatuh cinta, mencoba berbohong pada Yuda. Namun Yuda yang juga mencintai Hesty, merasa ada sesuatu yang dirahasiakan oleh Hesty. Dengan setengah memaksa, Yuda membawa Hesty kerumahnya. Karena tidak ingin mengecewakan Yuda dan Irna, akhirnya Hesty berterus terang bahwa dia sedang hamil akibat diperkosa. Kalau Irna bisa mengerti keadaan Hesty, sebaliknya Yuda mula-nula tidak mau percaya. Namun berkat nasehat-nasehat Irna akhirnya Yuda pun mau menerima keadaan Hesty. Hesty yang semula memaksa untuk pergi, tetap ditahan oleh Irna.

Ridwan yang pada mulanya tetap tidak mau pulang, akhirnya mulai sadar ketika Yuliaa berterus terang bahwa buat dia dari dulu sampai nanti, Ridwan Cuma sebagai sahabat. Yulia tidak pernah mencintai Ridwan, sebab cintanya sudah terkubur bersama suaminya. Keterus terangan Yulia membuat Ridwan sadar bahwa sebetulnya diapun tidak mencintai Yulia sebab cintanya sudah diberikan pada Irna.

Berkat penyelidikan yang dilakukan oleh Edward (Pengacara Priyono) yang dibantu oleh Leny, akhirnya mereka bisa membuktikan bahwa yang membunuh Maya bukan Priyono, tapi Beno, kakak tirinya Maya. Akhirnya Edward dan Leny berhasil membebaskan Priyono dari tuduhan pembunuhan. Priyono baru saja bernafas lega, merasa terpukul ketika Andhika meminta ijin untuk kawin, dan calon isterinya adalah Feny, gadis yang semula aan dikawini Priyono. Tapi penderitaan Priyono didalam sel tahanan yang membuat sifat Priyono mulai berubah, membuat dia mencoba melupakan masa lalunya dan berusaha mencintai Leny.

Kalau semula Hesty tetap merahasiakan siapa orang tuanya, akhirnya dia berterus terang bahwa dia adalah anak Priyono. Tentu saja Ridwan dan Irna sangat terkejut, namun keluarga yang pernah mendapat musibah inipun dengan lapang dada mencoba melupakan masa lalunya.

Akhirnya, keluarga Ridwan sambil membawa Hesty, melamar Hesty pada Priyono dan Leny. Dua keluarga yang baru sembuh dari musibah yang berbeda, dipersatukan oleh perkawinan Hesty dan Yuda.

Lagu tema

sunting
Judul lagu Penyanyi Album Produksi
"Permata Biru" Nicky Astria Rumah Kaca HP Records
Keterangan
  Lagu tema utama

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting