Kasus kompetisi Microsoft Uni Eropa


Kasus persaingan Microsoft Uni Eropa adalah kasus yang dibawa oleh Komisi Eropa Uni Eropa (UE) melawan Microsoft karena penyalahgunaan posisi dominannya di pasar (menurut hukum persaingan). Kasus ini berawal dalam bentuk keluhan dari Novell atas praktik lisensi Microsoft pada tahun 1993, dan berujung pada UE meminta Microsoft membocorkan informasi tertentu mengenai produk-produk servernya dan merilis versi Microsoft Windows tanpa Windows Media Player.

Microsoft v. Commission
Diajukan 7 Juni 2004
Diputuskan 17 September 2007
Nama lengkap kasusMicrosoft Corp. v Commission of the European Communities
Nomor kasusT-201/04
Jenis kasusAkan dicabut, Banding melawan penalti
KamarKamar besar
Negara asal pemohonAmerika Serikat
Komposisi pengadilan

Keluhan awal

sunting

Pada tahun 1993, Novell mengatakan bahwa Microsoft memblokir pesaing-pesaingnya dari pasar melalui praktik anti-persaingan. Keluhan ini dipusatkan pada praktik lisensi yang pada waktu itu mewajibkan royalti dari setiap komputer yang dijual oleh pemasok sistem operasi Windows, apakah komputer tersebut menggunakan sistem operasi Windows atau tidak. Microsoft mencapai persetujuan pada 1994 dengan mengakhiri beberapa praktik lisensinya.[1]

Sun Microsystems bergabung pada tahun 1998 ketika mereka mengeluh tentang tidak adanya pembocoran antarmuka Windows NT. Kasus ini makin melebar ketika UE mulai mencari tahu bagaimana teknologi media aliran terintegrasikan dengan Windows.[2]

Investigasi terkait

sunting

Pada bulan Mei 2008, UE mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki dukungan format OpenDocument dari Microsoft Office.[3]

Pada bulan Januari 2009, Komisi Eropa mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki pembundelan Internet Explorer dengan sistem operasi Windows dari Microsoft sambil mengatakan, "Pemaketan Internet Explorer dengan sistem operasi Windows oleh Microsoft menghambat persaingan di antara peramban web, mengacaukan inovasi produk dan mengurangi pilihan konsumen."[4][5] Sebagai tanggapannya, Microsoft mengumumkan bahwa mereka tidak akan memaketkan Internet Explorer dengan Windows 7 E, versi Windows 7 yang dijual di Eropa.[6][7][8][9][10][11]

Pada tanggal 16 Desember 2009, Uni Eropa setuju untuk mengizinkan peramban web saingan, dengan Microsoft membuat layar "kotak suara" agar pengguna bisa memilih satu dari dua belas produk terkenal dalam urutan acak.[12]. Kesepuluh browser tersebut adalah: Chrome, Dolfin, Firefox, Maxthon, Opera, Internet Explorer, Konqueror, Netscape Navigator, Safari, dan SalamWeb.[13] yang bisa diakses melalui BrowserChoice.eu.

Lihat pula

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Abu-Haidar, Lamia (1997-10-16). "Microsoft investigated in Europe". CNET News.com. Diakses tanggal 2006-07-01. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ McCullagh, Declan (2002-07-01). "EU looks to wrap up Microsoft probe". CNET News.com. Diakses tanggal 2006-07-01. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ EU says to study Microsoft's open-source step
  4. ^ Microsoft is accused by EU again
  5. ^ original EC statement
  6. ^ "Working to Fulfill our Legal Obligations in Europe for Windows 7". Microsoft Corporation. 2009-06-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-18. Diakses tanggal 2009-07-15. 
  7. ^ "Windows 7 Pre-Order Offer". Microsoft Corporation. Diakses tanggal 2009-07-15. 
  8. ^ "No IE onboard Windows 7 in Europe". BBC. 2009-06-12. Diakses tanggal 2009-07-15. 
  9. ^ "Windows 7 to be shipped in Europe without Internet Explorer". Ars Technica. Diakses tanggal 2009-07-15. 
  10. ^ John, Bobbie (2009-06-12). "European version of Windows 7 will not include browser". London: guardian.co.uk. Diakses tanggal 2009-07-15. 
  11. ^ Fiveash, Kelly (2009-07-14). "Windows 7 still baking in oven, insists Microsoft". The Register. Diakses tanggal 2009-07-15. 
  12. ^ Chan, Sharon (2009-12-17). "Microsoft, EU settle browser uproar". Seattle Times. Diakses tanggal 2009-12-17.  [pranala nonaktif]
  13. ^ BBC, Microsoft offers browser choices to Europeans, 1 March 2010

Pranala luar

sunting