Kasmat Bahoewinangoen
Prof. R.H.A. Kasmat Bahoewinangoen atau juga juga dikenal sebagai Mr. Achmad Kasmat atau Mr. Kasmat Bahoewinangoen (15 Mei 1908 – 19 April 1996) adalah Rektor Universitas Islam Indonesia periode 1960-1963. Achmat Kasmat terlahir dari keluarga terpandang di Kotagede. Ayahnya, Bahoewinangoen, adalah seorang abdi dalem Kraton sekaligus pedagang dan pemilik rumah pegadaian yang kaya raya.[1][2] Setelah dewasa, Kasmat menikah dengan Siti Habibah dan dikarunia beberapa orang anak. Dalam karir politik, Ia pernah menjadi Anggota Konstituante Republik Indonesia mewakili Partai Masyumi dan aktif di PSSI pada kepengurusan awal.[3][4]
Achmat Kasmat Bahoewinangoen | |
---|---|
Rektor Universitas Islam Indonesia 2 | |
Masa jabatan 1960 – 1963 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Kotagede, Yogyakarta | 15 Mei 1908
Meninggal | 19 April 1996 Yogyakarta | (umur 87)
Suami/istri | Siti Habibah |
Almamater | Rijksuniversiteit te Leiden |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat Hidup
suntingPendidikan
suntingDengan latar belakang keluarganya, Achmat Kasmat dapat menempuhkan pendidikan dasar di ELS dan lulus tahun 1922.[5] Selanjutnya pada 5 Mei 1928, Kasmat menuntaskan kuliahnya di Rechtshoogeschool Batavia dan berhak menyandang gelar Meester in de Rechten (Mr.). Setelah bekerja selama dua tahun, pada 5 November 1930[6] Kasmat berkapal meninggalkan Jawa untuk menyambung belajar di Rijksuniversiteit te Leiden, Belanda. Ia berhasil lulus ujian doktoral bidang hukum Hindia Belanda pada bulan Desember 1933.[7]
Karier dan Aktivisme
suntingSetamat kuliah di Rechtshoogeschool Batavia, Kasmat sempat menjadi pegawai pemerintah yang ditempatkan di landraad Surakarta dan Blora. Namun, sekembalinya dari Belanda, ia memilih membuka kantor advokat sendiri di Yogyakarta. Di kota kelahirannya inilah Kasmat aktif menjadi aktivis Muhammadiyah, selain juga berkecimpung dalam pelbagai organisasi pergerakan.
Pada 1934 ia mulai menjadi pengurus Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia. Di tahun yang sama Kasmat ikut memprakarsai lahirnya Studenten Islam Studieclub[8] dan sejak 1937 menjabat sebagai ketuanya.[5] Selain itu, per 1938 Kasmat juga sekretaris Partai Islam Indonesia.[9] Kasmat adalah satu dari empat delegasi Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI) yang menghadiri eksebisi Islam di Tokyo tahun 1939.
Pada masa pendudukan Jepang, Kasmat tercatat sebagai pegawai Jogjakarta Kooti-Zimukyoku, kantor pusat pemerintahan Jepang di kota tersebut. Selain itu juga terus aktif dalam Masyumi, organisai pengganti MIAI. Setelah Indonesia merdeka, Kasmat melanjutkan kerjanya sebagai pengacara yang antaranya ikut menjadi pembela hukum Andi Azis di pengadilan militer. Per 1952 ia juga tercatat mengajar pengantar ilmu hukum dan hukum perdata di Universitas Islam Indonesia.[10]
Rektor UII
suntingPada tahun 1960, Prof. Kasmat tampil menggantikan Prof. K.H. Abdoel Kahar Moezakkir rektor pertama UII. Sebagai rektor, Prof. Kasmat telah berhasil membawa UII berkembang lebih maju antaranya dengan:[11][12]
- Membuka Fakultas Syari'ah dan Tarbiyah pada 1961 dan 1962 sebagai pengganti Fakultas Agama yang pada tahun 1950-an diambil alih Departemen Agama,
- Membuka kampus cabang pertama UII di Purwokerto yang terdiri dari Fakultas Syariah dan Hukum,
- Memperoleh status bagi fakultas-fakultasnya,
- Membuat sayembara logo yang kemudian menghasilkan logo pertama kampus tsb pada 1962.[13]
Meski begitu, Prof. Kasmat juga sempat terlibat perselisihan pendapat dengan Prof. Fatchurrahman, ketua Badan Wakaf UII, dan menjadikan kepemimpinan UII seolah terbelah dua.[14] Kejadian ini diduga melatari singkatnya masa jabatan Prof Kasmat, 3 tahun saja, dan selanjutnya digantikan Prof. Dr. Sardjito. Kelak, saat Prof. Dr. Sardjito wafat sebelum masa jabatannya habis, Prof. Kasmat diangkat menjadi anggota Presidium yang bertugas menjalankan kepimpinan UII secara kolektif bersama GPBH Prabuningrat (ketua) dan Brigjen Dr. H. Sutarto. Presidium ini memimpin UII sejak 1970 hingga 1973.
Referensi
sunting- ^ Nakamura, Mitsuo (2012). The crescent arises over the banyan tree : a study of the Muhammadiyah movement in a central Javanese town, c. 1910-2010 (edisi ke-2nd enlarged ed). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. ISBN 9789814311915. OCLC 850226859.
- ^ "Sollicitaties bij Sultanaat - Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). 1934-12-06. Diakses tanggal 2021-05-15.
- ^ "Mr. H. Kasmat - Masjumi - Profil Anggota". Konstituante.Net. Diakses tanggal 2021-10-21.
- ^ Orang Indonesia jang terkemoeka di Djawa. Gunseikanbu. 1944.
- ^ a b Anderson, Benedict R. O'G. (1972). Java in a time of revolution; occupation and resistance, 1944-1946. Cornell University. Modern Indonesia Project. Ithaca,: Cornell University Press. ISBN 0-8014-0687-0. OCLC 202174.
- ^ "Passagier van de Sibajak - Haagsche courant". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). 1930-12-02. Diakses tanggal 2021-05-15.
- ^ "Academische Examens - De Tijd". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). 1933-12-23. Diakses tanggal 2021-05-15.
- ^ Thohari, Hajriyanto Y. (2005). Muhammadiyah dan pergulatan politik Islam modernis (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: PSAP. ISBN 979-98305-6-7. OCLC 167426915.
- ^ Al-Hamdi, Ridho (2020). Paradigma politik Muhammadiyah : epistemologi berpikir dan bertindak kaum reformis (edisi ke-Cetakan pertama). Banguntapan, Yogyakarta. ISBN 978-623-7378-67-9. OCLC 1240778088.
- ^ Ropendi, Ipad (2020-08-05). DESAIN PENDIDIKAN ISLAM: Membaca Pemikiran K.H. Kahar Muzakkir. EDU PUBLISHER. ISBN 978-623-7640-57-8.
- ^ "Rektor Universitas Islam Indonesia". Universitas Islam Indonesia. Diakses tanggal 2021-05-15.
- ^ Pulungan, J. Suyuthi (2019). Sejarah pendidikan Islam (edisi ke-Edisi pertama, cetakan ke-1). Rawamangun, Jakarta. ISBN 978-623-218-250-9. OCLC 1135474868.
- ^ "Logo Universitas Islam Indonesia". Facebook Universitas Islam Indonesia. Diakses tanggal 2021-05-15.
- ^ Administrator (1994-01-15). "Selamat datang di kampus kaliurang". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-05-15.
Didahului oleh: Prof. KH. Abdoel Kahar Moezakkir |
Rektor Universitas Islam Indonesia 1960 - 1963 |
Diteruskan oleh: Prof. Dr. Sardjito |