Karboplatin (bahasa Inggris: Carboplatin), atau nama merk dagangnya Paraplatin,[1] adalah salah satu obat untuk penyakit kanker, misalnya kanker ovarium, kanker kandung kemih, kanker payudara, dan kanker paru-paru. Obat ini tergolong obat kemoterapi sitotoksik, lebih spesifiknya pengalkilasi. Dengan atau tanpa dampingan obat lain, karboplatin bisa menekan pertumbuhan sel kanker.[2]

Karboplatin
Nama sistematis (IUPAC)
cis-diamina(siklobutana-1,1-dikarboksilat-O,O')platinum(II)
Data klinis
Nama dagang Paraplatin, dll
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a695017
Kat. kehamilan ?
Status hukum -only (CA) Preskripsi saja
Rute intravena
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas sempurna
Ikatan protein sangat lemah
Waktu paruh 1,1-2 jam
Ekskresi ginjal
Pengenal
Nomor CAS 41575-94-4 YaY
Kode ATC L01XA02
PubChem CID 498142
DrugBank DB00958
ChemSpider 8514637 YaY
UNII BG3F62OND5 YaY
KEGG D01363 YaY
ChEBI CHEBI:31355 YaY
ChEMBL CHEMBL288376 N
Data kimia
Rumus C6H12N2O4Pt 
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C6H8O4.2H3N.Pt/c7-4(8)6(5(9)10)2-1-3-6;;;/h1-3H2,(H,7,8)(H,9,10);2*1H3;/q;;;+2/p-2 YaY
    Key:OLESAACUTLOWQZ-UHFFFAOYSA-L YaY

Foto contoh obat Karboplatin

Cara kerja

sunting

Karboplatin mengganggu pertumbuhan sel-sel kanker, dengan menjadi agen alkilasi yang terikat secara kovalen dengan DNA yang akan memodifikasi siklus sel dengan mengganggu struktur dan fungsi DNA. Namun sebenarnya karboplatin dianggap kurang manjur dibandingkan dengan cisplatin, yaitu sekitar 1/8 sampai 1/45 saja. Biasanya dibutuhkan empat kali lebih banyak Carboplatin untuk mencapai keefektifan yang sama dengan cisplatin. Namun di sisi lain efek sampingnya tidak seburuk cisplatin.[3][4]

Karboplatin di sisi lain menghasilkan efek mielosupresif, dalam arti produksi sel darah dan platelet di sumsum tulang belakang menjadi turun dengan drastis, hingga 10 persen dibanding tanpa meminum obat. Titik terendahnya biasanya terjadi pada hari 21-d28 setelah pengobatan pertama kali diberikan. Setelahnya, produksi berangsur-angsur kembali mendekati titik normal. Obat ini juga menurunkan produksi sel darah putih (neutropenia) yang juga mengakibatkan komplikasi yang kemudian biasanya diobati dengan obat-obatan filgrastim. Berkurangnya sel darah putih biasanya diikuti oleh berkembangnya organisme oportunistik, yang diobati dengan antibiotik.

Efek samping

sunting

Penggunanya wajib melaporkan kepada dokter jika mengalami kondisi gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Dalam kondisi ringan, efek sampingnya meliputi mual, muntah, malas makan, rambut rontok, dan lelah. Dalam keadaan berat, efek samping yang terlihat meliputi kulit pucat, susah napas, detak jantung tidak terkendali, susah konsentrasi, banyak memar, pendarahan tidak biasa, demam, menggigil, nyeri tubuh, flu tanpa sebab, luka di mulut dan tenggorokan, muntah parah, sakit perut, urin dan feses berwarna gelap, mata dan kulit menguning, geli atau bahkan mati rasa di kaki dan tangan, penglihatan dan pendengaran bermasalah, dan gejala-gejala defisiensi magnesium, seperti kebingungan, denyut nadi tidak stabli, peregangan dan lemahnya otot, serta lunglai.[2]

Penderita penyakit liver, ginjal, sistem imun lemah, atau sebelumnya sudah mengkonsumsi rutin karboplatin harus menghindari konsumsi obat ini. Karboplatin adalah obat yang akan bereaksi pada Rotavirus vaccine live. Mengonsumsi obat ini dengan Fosphenytoin dan Phenytoin dapat meningkatkan risiko efek sampingnya, tetapi pada beberapa kasus, kombinasi dua obat ini mungkin merupakan pengobatan terbaik. Jika kedua obat ini diresepkan untuk Anda, dokter biasanya akan mengubah dosisnya atau menentukan seberapa sering Anda harus mengonsumsi obat-obatan tersebut.[2]

Ibu hamil

sunting

Oleh FDA, karboplatin dikategorikan berisiko D, yaitu penggunaan karboplatin terbukti berisiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia. Namun jika potensi potensi risiko sangat besar bisa diatur, dan keuntungannya bisa dijamin lebih besar dibanding resikonya, maka penggunaan oleh ibu hamil bisa dilakukan.[3]

Karboplatin tersedia dalam bentuk infus atau cairan injeksi, sehingga pemberiannya diberikan melalui intravena. Dosis obat ini ditentukan tidak hanya berdasarkan luas tubuh, melainkan juga berdasarkan fungsi ginjal, sebab memiliki potensi merusak ginjal.[5]

  • Pasien yang belum mendapat pengobatan sebelumnya: 400 mg/m2 melalui infus intravena jangka pendek tunggal selama 15-69 menit. Terapi tidak boleh diulang hingga 4 minggu setelah perawatan sebelumnya atau hingga neutrofil setidaknya 2.000 sel/mm2 dan jumlah trombosit setidaknya 100.000 sel/mm3.[5]
  • Pasien yang sebelumnya diobati dengan terapi myelosupresi atau pasien dengan status kinerja buruk: dosis dikurangi sebesar 20-25% atau sekitar 300–320 mg/m2.[5]

Meskipun demikian, penggunaan obat ini harus sesuai dengan yang diresepkan dokter, karena digolongkan sebagai obat keras.

Referensi

sunting
  1. ^ Carboplatin. dari situs drugs.com
  2. ^ a b c Carboplatin. dari situs hellosehat.com
  3. ^ a b Carboplatin. dari situs honestdoc.id
  4. ^ Carboplatin, Obat Suntik untuk Kanker. dari situs detik
  5. ^ a b c Obat Karboplatin. Diarsipkan 2020-02-03 di Wayback Machine. dari situs doktersehat.com