Karantina wilayah India 2020
Per 24 Maret 2020 yang lalu, pemerintah India di bawah perdana menteri Narendra Modi memerintahkan pelaksanaan karantina wilayah seluruh negeri selama 21 hari, menegakkan aturan pembatasan pergerakan daripada 1,3 miliar penduduk India sebagai langkah pencegahan penyebaran pandemi koronavirus di India.[1] Aturan itu diberlakukan pasca diadakannya jam malam publik sukarela selama 14 jam, diikuti dengan penegakan aturan pada daerah-daerah negara bagian yang terdampak Covid-19.[2][3]
Penutupan karena wabah Coronavirus di India 2020 | |
---|---|
Bagian dari Pandemi koronavirus 2019–20 | |
Tanggal | 25 Maret 202014 April 2020) | – present (scheduled to expire on
Lokasi | India |
Sebab | Pandemi COVID-19 di India |
Tujuan | Untuk mencegah meluasnya penyebaran wabah koronavirus di India |
Metode |
|
Hasil | 1.352 miliar penduduk dikarantina (populasi Indian) |
Jumlah kasus ketika diberlakukannya karantina wilayah ini masih cukup rendah, di kisaran 500. Namun begitu, pemberlakuan tetap dijalankan guna mencegah situasi menjadi pandemi dan kian memburuk seperti halnya di Amerika Serikat, Cina, dan Eropa.[1]
Referensi
sunting- ^ a b Gettleman, Jeffrey; Schultz, Kai (24 March 2020). "Modi Orders 3-Week Total Lockdown for All 1.3 Billion Indians". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 25 March 2020.
- ^ "COVID-19: Lockdown across India, in line with WHO guidance". UN News (dalam bahasa Inggris). 2020-03-24. Diakses tanggal 25 March 2020.
- ^ Helen Regan; Esha Mitra; Swati Gupta. "India places millions under lockdown to fight coronavirus". CNN. Diakses tanggal 25 March 2020.