Karangtengah, Maleber, Kuningan

desa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat


Karangtengah adalah desa di kecamatan Maleber, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia.

Karangtengah
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenKuningan
KecamatanMaleber
Kode Kemendagri32.08.30.2009 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk1.475
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 7°2′2.69″S 108°34′21.14″E / 7.0340806°S 108.5725389°E / -7.0340806; 108.5725389

Sejarah

sunting

Awal mula terbentuknya Desa Karangtengah pada tahun 1908 dengan nama Desa Cirabak. Babad Desa Cirabak berawal dari kedatangan ulama yang sedang melaksanakan syiar Islam yaitu Eyang Ajhuri dan Eyang Sarif, belum diketahui dengan pasti asal dan keturunan dari mana Eyang Ajhuri dan Eyang Sarif, menurut keterangan bahwa Eyang Ajhuri dan Eyang Sarif pernah melaksanakan syiar Islam di Desa Bakom Kecamatan Darma sebelum masuk ke Desa Cirabak dan dijadikan sebagai sesepuh atau karuhun. Pada saat itu wilayah Cirabak belum terbentuk Pemerintahan masih termasuk dalam wilayah Kerajaan Kuningan. Setelah kolonial Belanda/VOC berkuasa di wilayah Kuningan, pada tahun 1908 dibentuk Pemerintahan Desa yaitu Desa Cirabak yang dipimpin oleh seorang kuwu. Kuwu yang pertama diangkat yaitu Suta Wijaya yang berasal dari pedukuhan di wilayah Desa Cirabak. Kuwu Suta Wijaya memerintah di Desa Cirabak selama 6 (enam) tahun mulai dari tahun 1908 sampai dengan 1914, Kuwu Suta Wijaya meninggal dunia karena sakit. Setelah Kuwu Suta Wijaya meninggal dunia sebagai penggantinya diangkat seorang putra desa Cirabak yaitu Kuwu Singa Wijaya. Kuwu Singa Wijaya merupakan sosok pemimpin yang tegas dan bersahaja. Kuwu Singa Wijaya memerintah di Desa Cirabak selama 4 (empat) tahun mulai dari tahun 1915 sampai dengan tahun 1919. Kuwu Singa Wijaya meninggal dunia karena sakit. Sebagai pengganti Kuwu Singa Wijaya, pada tahun 1920 diangkat Kuwu Wangsa Pangi dengan julukan Kuwu Buhul. Julukan Kuwu Buhul disesuaikan dengan karakternya yang kelihatan lugu dan senang bercanda (buruhul) guna menutupi perjuangannya melawan Belanda. Kuwu Wangsa Pangi atau Kuwu Buhul adalah seorang yang pemberani berjuang memimpin masyarakat Desa Cirabak dalam melawan penjajah Belanda. Kuwu Wangsa Pangi memerintah di Desa Cirabak selama 7 (tujuh) tahun mulai dari tahun 1920 sampai dengan 1927. Kuwu Wangsa Pangi atau Kuwu Buhul meninggal dunia karena sakit. Sebagai pengganti Kuwu Wangsa Pangi yaitu Kuwu Sura Perwata atau Kuwu Jangkung. Sesuai dengan postur badannya yang tinggi (jangkung) maka Kuwu Sura Perwata lebih dikenal dengan sebutan Kuwu Jangkung. Kuwu Sura Perwata atau Kuwu Jangkung seorang pemimpin yang tegas dan bijaksana dalam melaksanakan tugas sehingga Kuwu Sura Perwata atau Kuwu Jangkung sangat disegani oleh masyarakat Desa Cirabak. Kuwu Sura Perwata atau Kuwu Jangkung memerintah di Desa Cirabak selama 4 (empat) tahun mulai dari tahun 1928 sampai dengan tahun 1932. Kuwu Sura Perwata atau Kuwu Jangkung meninggal dunia karena sakit. Pengganti Kuwu Sura Perwata atau Kuwu Jangkung yaitu Kuwu Raksa Pernata. Kuwu Raksa Pernata mempunyai postur tubuh pendek maka Kuwu Raksa Pernata lebih dikenal dengan sebutan Kuwu pende҆k. Kuwu Raksa Pernata atau Kuwu pende҆k berasal dari pedukuhan, dia adalah jawara pilih tanding, dengan ilmu kedigjayaan yang dimilikinya Kuwu Raksa Pernata atau Kuwu pende҆k melanjutkan perjuangan Kuwu sebelumnnya memimpin masyarakat Desa Cirabak berjuang melawan penjajah Belanda. Kuwu Raksa Pernata atau Kuwu pende҆k memerintah di desa Cirabak selama 7 (tujuh) tahun mulai dari tahun 1933 sampai dengan tahun 1940. Pada tahun 1940 terjadi pembagian (pamekaran) wilayah di Desa Cirabak menjadi 2 wilayah Pemerintahan yaitu pusat pemerintahan Desa Cirabak menjadi Desa Karangtengah dan Pedukuhan menjadi Desa Dukuhtengah. Pada masa transisi karena terjadi pamekaran wilayah pemerintahan Desa maka Kuwu Raksa Pernata atau Kuwu pende҆k diangkat sebagai pejabat sementara kuwu di Desa Karangtengah dan Desa Dukuhtengah (direndon) sampai dengan diangkatnya kuwu di kedua desa tersebut. Pada tahun 1943 di Desa Karangtengah telah memilih seorang putra desa untuk diangkat menjadi seorang Kuwu yaitu Kuwu Astra Amin atau Kuwu Maksum.

Susunan nama-nama Kuwu atau Kepala Desa di antaranya:

NO NAMA KUWU/KEPALA DESA TAHUN JABATAN LAMA JABATAN KET

1 Suta Wijaya 1908 - 1914 6 tahun Kuwu 2 Singa Wijaya 1915 - 1919 4 tahun Kuwu 3 Wangsa Pangi / Kuwu Buhul 1920 - 1927 7 tahun Kuwu 4 Sura Perwata / Kuwu Jangkung 1928 - 1932 4 tahun Kuwu 5 Raksa Pernata / Kuwu Pendek 1933 - 1940 7 tahun Kuwu 6 Raksa Pernata / Kuwu Pendek 1940 - 1943 3 tahun Pjs Kuwu 7 Astra Amin / Kuwu Maksum 1943 - 1955 12 tahun Kuwu 8 Umar Sura Perwata 1955 - 1966 11 tahun Kuwu 9 Raswapi 1966 - 1970 4 tahun Pjs Kuwu 10 Raswapi 1970 - 1979 5 tahun Kepala Desa 11 A. Sakim 1980 - 1988 8 tahun Kepala Desa 12 A. Sakim 1988 - 1990 2 tahun Pjs Kepala Desa 13 Endang Solihin 1990 - 1998 8 tahun Kepala Desa 14 Anwar Abidin 1998 – 2000 2 tahun Pjs Kepala Desa 15 Endik Supriyadi 2000 - 2008 8 tahun Kepala Desa 16 H. Djaid A. Udaya 2009 - 2015 6 tahun Kepala Desa

Pemerintahan

sunting

Desa Karangtengah terdiri dari 3 Dusun/RW yaitu Dusun Manis RW 01, Dusun Wage RW 02, Dusun Kaliwon RW 03. dan 11 Rukun Tetangga dan terbagi atas beberapa blok areal/persil diataranya yaitu: Blok Desa, Blok Jati, Blok Jati Ragas, Blok Tonggoh, Blok Legok, Blok Asem, Blok Bungur, Blok Cijulang, Blok Palatar, Blok Ciputat, Blok Hawara, Blok Padamangan, Blok Parinci, Blok Buah, Blok Pabuaran, Blok Awiluar.

Batas Wilayah

sunting

Batas wilayah desa Karangtengah

  1. Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Dukuhtengah
  2. Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Padamulya
  3. Di sebelah barat berbatasan dengan Desa Maleber
  4. Di sebelah timur berbatasan dengan Desa Dukuh tengah

Geografis

sunting

Keadaan iklim desa Karangtengah dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson, dengan temperatur bulanan berkisar antara 24 °C - 32 °C serta curah hujan berkisar antara 2.000 mm - 2.500 mm per tahun. Pergantian musim terjadi antara bulan November - Mei adalah musim hujan dan antara bulan Juni - Oktober adalah musim kemarau.

Ekonomi

sunting

Sebagian besar penduduk Karangtengah berprofesi sebagai petani, sisanya adalah PNS, pegawai swasta, buruh tani, buruh bangunan dan pedagang. Perekonomian Maleber banyak di sumbang oleh penduduknya yang merantau di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya.

Demografi

sunting

Penduduk desa Karangtengah berjumlah 1.343 orang, terdiri dari:

  • 622 orang laki-laki
  • 721 orang perempuan

Akses Transportasi

sunting

Untuk mencapai desa Karangtengah dari pusat kota Kuningan tidaklah sulit. Jaraknya dari kota Kuningan kurang lebih 12 km, di hubungkan dengan angkutan desa

Pranala luar

sunting