Karangrayung, Grobogan

kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah


Karangrayung (Hanacaraka: ꦏꦫꦤꦔꦿꦪꦸꦁ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Memiliki potensi sumber daya alam cukup baik, diantaranya batu kapur yang dapat menjadi bahan baku pembuatan semen. Komoditas mayoritas dari daerah ini antara lain Padi, Jagung, Kayu Jati, Mahoni, Tembakau, dsb.

Karangrayung
Peta lokasi Kecamatan Karangrayung
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenGrobogan
Pemerintahan
 • CamatMunawar, S.IP
Populasi
 (2021)
 • Total102.991 jiwa
Kode Kemendagri33.15.02 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3315020 Edit nilai pada Wikidata
Luas144,27 km²
Kepadatan638 jiwa/km²
Desa/kelurahan19 Desa
Peta
PetaKoordinat: 7°9′3.000″S 110°45′55.000″E / 7.15083333°S 110.76527778°E / -7.15083333; 110.76527778

Desa/kelurahan

sunting

Sejarah

sunting

Istilah Karangrayung sendiri tidak banyak orang yang tahu. Dikisahkan bahwa daerah tersebut khususnya di area gunung terbelah (di Desa Ketro) ketika senja tiba pada masa tertentu. Nampaklah secercah sinar lembayung senja berwarna orange yang terang benderang. Orang setempat menyebutnya Layung (Bhs Indonesia: Lembayung). Karena terlalu banyaknya cahaya tersebut bagaikan karang maka diadobsilah nama sebuah "Karang" dan "Lembayung" menjadi Karangrayung.

Kecamatan Karangrayung merupakan kecamatan di Kabupaten Grobogan yang berkembang pesat seiring dibangunnya infrastruktur yang menghubungan desa ke desa melalui dana PNPM Mandiri Pedesaan. Untuk menghubungkan kecamatan Karangrayung dengan kota besar seperti Purwodadi, Solo, Semarang dan Boyolali terdapat bus khususnya untuk mendongkrak ekonomi setempat yang sebagiannya adalah pedagang. Kendaraan khas yang digunakan masyarakat setempat adalah "Dokar" sejenis delman yang ditarik kuda dan beroda dua. Biasanya dokar ini hanya beroperasi pada saat terdapat pasar saja. Pasar di daerah ini tidak setiap hari buka. Pasar digelar berdasarkan hari pasaran jawa (Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing). Pada tempo dulu untuk mengakomodir kebutuhan pasar akan distribusi hasil pertanian di wilayah ini seperti padi, jagung, pisang, daun pisang, daun jati, tembakau bahkan kayu terdapatlah sebuah rangkaian kereta api ekonomi patas KA.Pandanaran relasi (Solo-Semarang) yang mengalami beberapa kali perubahan. Semula KA ini jurusan Solobalapan-Semarang Tawang, mengingat semakin pesatnya perkeretaapian Indonesia yang revilatilasasi stasiun maka 2 stasiun besar tersebut hanya diperuntukkan bagi KA Kelas Bisnis dan Eksekutif sehingga menggusur KA. Pandanaran untuk berpindah relasi ke Solo Jebres-Semarang Poncol. Tidak hanya itu, KA. ini juga mengangkut bahan kerajinan masyarakat yang berasal dari daerah-daerah disepanjang jalur Solo-Semarang diantaranya ; Klenthing (tempat air), Genthong, Kendhi dan barang-barang pasar lainnya untuk keperluan distribusi. Pada akhirnya akibat penjarahan kayu jati besar-besaran di wilayah stasiun Padas dan Gedangan sehingga pemuatan kayu pada gerbong mengesampingkan keamanan penumpang karena tempat duduk KA tersebut diisi oleh bongkahan kayu jati yang beratnya berton-ton. Akibat kelebihan muatan sempat beberapa kali KA ini anjlok di wilayah stasiun Goprak-Sumberlawang sehingga otoritas setempat menonaktifkan KA. Pandanaran.

Pertanian

sunting

Di wilayah utara Kecamatan Komoditas pertanian menjadi perhatian penting. Di wilayah ini sebagian besar lahan pertanian telah menggunakan irigasi teknis antara lain Desa Mojoagung, Pangkalan, Rawoh, Dempel, Putatnganten, dan Temurejo. Dinas Pertanian Kab. Grobogan melalui UPT Dinpertan TPH Karangrayung memberikan berbagai akses dan kemudahan berupa bantuan baik keuangan bagi kelompok petani, bantuan pestisida, rodhentisida, benih unggul, pelatihan dan budidaya. Saat ini sedang digalakkan budidaya burung hantu untuk pemberantasan hama tikus demi meningkatkan hasil pertanian pada masa mendatang.

Wilayah selatan ibu kota Kecamatan tepatnya di Desa Sumberjosari, Ketro, Gunungtumpeng, Sendangharjo merupakan wilayah hutan jati yang sebagian besar dikelola oleh Perhutani dan hutan rakyat. Banyak penduduk yang membudidayakan pohon jati di pekarangan mereka karena dapat tumbuh subur di daerah Karangrayung serta nilai jual yang relatif tinggi. Pada daerah bagian Timur seperti di Desa Cekel, Mangin, Karanganyar, dsb pada musim kemarau menghasilkan tembakau kualitas bagus. Di Desa Sumberjosari tepatnya pada Selatan Sendang Krandekan terdapat BBI (Balai Benih Ikan) yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan. Budidaya ikan cukup bagus disokong oleh sumber mata air selalu lancar berkat adanya sumur artesis dengan kedalaman ratusan meter.

Ekonomi

sunting

Ekonomi Kecamatan Karangrayung berkembang cukup baik mengingat letaknya yang cukup dekat dari ibu kota Provinsi di Semarang (±50 km), Ibu kota Kabupaten Grobogan di Purwodadi (±30 km). Faktor infrastruktur jalan yang memadai juga ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi warga, mulai tahun 2010 jalan utama kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Godong-Kec. Karangrayung hingga Kec. Juwangi Kab. Boyolali telah mengadopsi cor beton, dan jika ingin ke Solo dari Juwangi dapat langsung menuju ke arah Selatan menuju Kemusu, lalu Gemolong dst dengan lancar, terimakasih berkat kondisi jalan yang memadai.

Penduduk sebagian besar bekerja pada bidang pertanian dan infrastruktur bangunan pada kota besar seperti Semarang dan Solo. Fenomena urbanisasi sementara penduduk dengan bekerja di kota besar dan luar negeri kadang menjadikan wilayah Karangrayung tidak begitu ramai, dan akan kembali ramai saat hari raya dan libur panjang. Geliat ekonomi wilayah Kecamatan Karangrayung sebetulnya dapat ditingkatkan dengan memprakarsai Industri Kecil, Industri Menengah dan bisa dimungkinkan untuk pembangunan industri besar. Batu kapur yang cukup melimpah di Wilayah Kecamatan Karangrayung dapat dipergunakan sebagai bahan dasar industri semen, ditunjang dengan infrastruktur jalan beton sehingga kuat untuk menahan beban kendaraan berat.

Kecamatan Karangrayung mempunyai lembaga keuangan antara lain Bank BRI Desa Sendangharjo, BRI Truko Desa Mojoagung, dan BRI Desa Sumberjosari, BKK Karangrayung, dan beberapa Koperasi.

Pranala luar

sunting