Karangdempel, Losari, Brebes
Karangdempel adalah desa di kecamatan Losari, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia.
Karangdempel | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Brebes | ||||
Kecamatan | Losari | ||||
Kode pos | 52255 | ||||
Kode Kemendagri | 33.29.12.2007 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | 1200 kk | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Desa Karang Dempel merupakan sebuah desa yang terletak di ujung barat provinsi Jawa Tengah di perbatasan dengan provinsi Jawa Barat.
Wilayah administratif
suntingDesa Karang Dempel ini memiliki beberapa dusun, yaitu
- Kejambon
- Karang turi
- Crukcuk/karang jati
- Karang wetan
- Karang Sentong.
Hal ini yang kemudian desa tersebut dinamakan Karang Dempel, karena dalam desa ini terdapat beberapa dusun karang yang saling berdekatan satu sama lain. Makna karang bertolak dari pengertian dalam bahasa Jawa yang berarti (tanah) kediaman atau pepohonan, hal ini karena dulunya desa ini adalah sebuah hutan yang sangat luas yang tumbuh dengan berbagai tumbuhan dan pepohonan.
== Demografi ==sejarah karang dempel, karang dempel adalah desa yg tersambung dengan desa karang jati/crukcuk sehingga pangeran angka wijaya menamakan desa tersebut dengan karang dempel, karena desa tersebut berdampingan langsung dengan karang jati/crukcuk, sedangkan karang jati sendiri mengandung unsur sejarah dengan kraton kanoman, konon desa karang jati dahulunya adalah hutan/alas rimbah banyak pepohonan jati, ketika itu ada seorang perjaka dari keturunan kerajaan cirebon yg mengasingkan diri dari suasana kerajaan cirebon yg ketika itu sedang berebut tahta kerajaan, pangeran angka wijaya pun akhir nya singgah di desa karang jati dan membangun sebuah pedukuan yg terletak di wilayah utara laut jawa, pangeran angka wijaya menebang pohon jati dengan pecut kayu penjalin, yang konon kayu jatinya sendiri di jadikan sebuah paksi naga liman yg sekarang ada di keraton kanoman cirebon.
Penghasilan para penduduknya bervariasi: mulai dari sawah, balong, sampai tambak garam.
Desa ini belum mempunyai puskesmas sendiri untuk melayani penduduknya yang kurang lebih mencapai 1200 kepala rumah tangga.
Desa ini mempunyai sebuah pulau yang masyarakat menyebutnya pulau Gegara. Pulau ini banyak di tanami tumbuhan Mangrove, dan sudah menjadi objek penelitian mahasiswa dari bebagai perguruan tinggi. Pulau ini akan di padati lautan manusia manakala acara adat sedekah laut semua warga desa tumpah ruahke pulau ini. Pulau ini masih dalam masa pengembangan untuk di jadikan potensi wisata yang bertaraf nasional.