Kapal suplai makanan Jepang Mamiya
Mamiya (間宮 ) Merupakan kapal suplai dwi-guna milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang digunakan untuk mengangkut persediaan makanan dan terkadang digunakan untuk latihan. Itu dikarenakan ia bisa mengangkut pesawat di dek belakangnya.
Mamiya pada tahun 1930
| |
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Mamiya |
Asal nama | Selat Mamiya |
Pembangun | Galangan Kapal Kawasaki[1] |
Pasang lunas | 25 Oktober 1922[2] |
Diluncurkan | 26 Oktober 1923[2] |
Selesai | 15 Juli 1924[2] |
Dipensiunkan | 10 Februari 1945 |
Nasib | Tenggelam pada 21 Desember 1944 |
Ciri-ciri umum | |
Jenis | Kapal suplai makanan |
Berat benaman | 15.820 ton panjang (16.074 t) (standar)[2] |
Panjang | 144,8 m (475 ft 1 in) (keseluruhan) |
Lebar | 18,59 m (61 ft 0 in) |
Daya muat | 8,43 m (27 ft 8 in) |
Tenaga | 10.000 shp (7.500 kW)[3] |
Pendorong |
|
Kecepatan | 19,2 knot (22,1 mph; 35,6 km/h) |
Jangkauan | 6.000 nmi (11.000 km) pada 14 kn (16 mph; 26 km/h) |
Kapal dan pesawat yang diangkut | |
Kapasitas |
|
Awak kapal |
283 orang (1923)[4] 211 orang (1925)[1] |
Senjata |
|
Konstruksi
suntingDibangun di Galangan Kapal Kawasaki pada 25 Oktober 1922 dan diluncurkan pada 26 Oktober 1923 dan Selesai pada 15 Juli 1924. Awalnya Mamiya ditugaskan sebagai kapal pengisian bahan bakar, tetapi akhirnya dijadikan kapal suplai makanan. Mamiya mempunyai arsenal meriam 2x14cm laras tunggal, meriam 2x8cm bersudut tinggi untuk pertahanan udara, dan beberapa senapan mesin 25mm dan 12.7mm dan berat total keseluruhan kapal 15.820 Ton. Mamiya mempunyai 284 kru, dan beberapa dari kru tersebut adalah chef dan koki pembuat kue.[butuh rujukan]
Di bawah dek Mamiya, ada kandang cukup untuk 50 sapi perah, dan ada lemari es besar yang berisi bahan makanan seperti daging, sayur-sayuran dan ikan. Selain roti, ada pula es krim, ramune, monaka, dan manjuu. Mamiya juga bisa memproduksi Konnyaku dan segala jenis olahan tahu. Di dalam kapal ini juga ada ofuro, dikarenakan adanya fasilitas penyaringan air laut menjadi air bersih yang besar, sehingga bisa menyalurkan air bersih. Bahkan semua kru Mamiya mencuci baju sehari sekali, karena saking banyak air bersihnya.[butuh rujukan]
Nasib
suntingWalaupun usianya sudah tua, Mamiya tetap ikut dalam Perang Pasifik sebagai penyuplai makanan. Dalam perang, Mamiya telah diserang berkali-kali oleh kapal-kapal selam Amerika. Beliau pernah di torpedo dua kali pada 12 Oktober 1943 oleh USS Cero dekat Chichi-Jima, dan 6 Mei 1944 oleh USS Spearfish di Laut Cina Timur.[butuh rujukan] Dan akhirnya, pada 21 Desember 1944 beliau ditorpedo kembali oleh USS Sealion sebanyak dua kali di Laut China Selatan hingga Mamiya Tenggelam. Semua Kru Mamiya sempat mengambang di laut beberapa hari dan banyak yang "tumbang" akibat hipotermia, sehingga hanya 6 orang kru yang selamat.[butuh rujukan]
Referensi
suntingBacaan lanjutan
sunting- The Maru Special, Japanese Naval Vessels No.34 Japanese Auxiliary ships, Ushio Shobō (Japan), December 1979, Book code 68343-34
- Collection of writings by Sizuo Fukui Vol.10, Stories of Japanese Support Vessels, Kōjinsha (Japan), December 1993, ISBN 4-7698-0658-2
Pranala luar
sunting