Kapal perusak helikoper kelas Hyūga

Kapal perusak helikoper kelas Hyūga (ひゅうが型護衛艦, Hyūga-gata-goei-kan) adalah sebuah kelas kapal induk helikopter yang dibangun untuk Angkatan Laut Bela Diri Jepang (JMSDF). Dua kapal, Hyūga dan Ise dibangun. Saat diselesaikan, kelas ini adalah kapal terbesar yang dibangun untuk Angkatan Laut Jepang sejak Perang Dunia II.[1] Hyūga dideskripsikan dalam dokumenter PBS sebagai "kapal induk Jepang pertama yang dibangun sejak Perang Dunia II".[2] Hyūga diikuti oleh kapal perusak helikoper kelas Izumo yang lebih besar, kapal pertama dari kelas tersebut diresmikan pada Maret 2015. Izumo akan menggantikan kapal perusak helikopter kelas Shirane,[3] walaupun Hyūga yang mulanya dimaksudkan untuk penggantian ini.[1]

Hyūga di laut
Tentang kelas
Nama:Kelas Hyūga
Pembangun:IHI Marine United
Operator: Japan Maritime Self-Defense Force
Didahului oleh:Kapal perusak kelas Shirane
Digantikan oleh:Kapal perusak helikopter kelas Izumo
Dibangun:2006–2011
Bertugas:2009–sekarang
Selesai:2
Aktif:2
Ciri-ciri umum
Jenis Kapal induk peperangan anti kapal selam
Berat benaman
  • 13.950 ton standar,
  • 19.000 ton muatan penuh
Panjang 197 m (646 ft)
Lebar 33 m (108 ft)
Sarat air 7 m (23 ft)
Pendorong
Kecepatan lebih dari 30 knot (56 km/h; 35 mph)
Awak kapal
  • 360 (Hyūga)
  • 371 (Ise)
Sensor dan
sistem pemroses
  • ATECS (advanced technology command system)
    • OYQ-10 advanced combat direction system
    • FCS-3 AAW system
    • OQQ-21 ASW system
    • NOLQ-3C Sistem EW
    • OPS-20C radar pencarian permukaan
  • Senjata
  • 16 sel Mk 41 VLS
  • 2 × 20 mm Phalanx CIWS
  • 2 × tiga tabung torpedo 324 mm
  • 12,7mm MG
  • Pesawat yang
    diangkut
  • 3 × SH-60K, 1 × MCH-101
  • 18 pesawat maksimum
  • Fasilitas penerbangan Geladak penerbangan dan hangar tertutup

    Spesifikasi kelas Hyūga sebanding dengan kapal induk ringan, seperti kapal induk Italia Giuseppe Garibaldi dan kapal induk Spanyol Príncipe de Asturias. Di bawah konvensi penamaan JMSDF, kapal-kapal ini disebut sebagai Goei-kan (護衛艦, lit. kapal kawal) dalam bahasa Jepang dan kapal perusak dalam bahasa Indonesia, sama seperti kapal kombatan JMSDF lainnya.

    Pada masa pengembangan, Hyūga dan Ise dinamai sementara dengan nama "16DDH" dan "18DDH". Nomor ini diturunkan dari kalender Jepang, yaitu tahun ke-16 dan ke-18 dari rezim Heisei (2004 and 2006), tahun ketika nama sementara tersebut diberikan.[1]

    JS Hyūga dengan helikopter dalam sebuah operasi

    Desain dan spesifikasi

    sunting

    Kelas Hyūga memiliki peran utama sebagai kapal induk peperangan anti kapal selam, mengoperasikan helikopter anti kapal selam SH-60K. Hyūga juga memiliki kemampuan komando dan kendali yang ditingkatkan untuk bertugas sebagai kapal bendera. Dalam masa damai, Hyūga dan kapal pendarat tank kelas Ōsumi dapat beroperasi bersama untuk melaksanakan operasi militer selain perang, penjagaan perdamaian operasi bantuan.[4]

    Kapal kelas ini memiliki VLS 16 sel yang membawa Evolved Sea Sparrow Missile, dan Phalanx untuk pertahanan diri. Hyūga juga dilengkapi dengan sistem komando ATECS dan kendali tembakan FCS-3 dengan sistem radar jajaran dipindai elektronik aktif.[1]

    Kapal ini diduga memiliki kapasitas maksimum 18-24 helikopter kelas H-60, atau helikopter yang lebih besar dalam jumlah yang lebih sedikit meskipun komplemen resmi yang diumumkan adalah tiga SH-60 dan satu EH-101, atau tiga SH-60J dan satu CH-53E.[1] Telah dispekulasikan bahwa modifikasi di masa mendatang mungkin memungkinkan operasi pesawat VTOL/STOVL, seperti Harrier atau F-35 Lightning II.[1][5][6][7][8]

    Pada 2013, V-22 Osprey USMC berlatih beroperasi di atas Hyūga.[9][10]

    Pada 2016, MV-22 Osprey beroperasi di atas Hyūga dalam sebuah upaya bantuan pasca gempa bumi Kumamoto.

    Kapal dalam kelas

    sunting

    Pembangunan kapal pertama, JS Hyūga, dimulai pada tahun 2006 dan diluncurkan pada 23 Agustus 2007. Kapal kedua dinamai JS Ise dan diluncurkan pada 21 Agustus 2009.[11]

    Nama No. lambung Pembuat Dibuat Diluncurkan Diresmikan Status
    Hyūga DDH-181 IHI Marine United, Yokohama 11 Mei 2006 23 Agustus 2007 18 Maret 2009 Aktif dalam tugas
    Ise DDH-182 30 Mei 2008 21 Agustus 2009 16 Maret 2011 Aktif dalam tugas

    ''Hyūga'' dinamai atas nama Provinsi Hyūga (日向国/ Hyūga no kuni) (Prefektur Miyazaki pada saat ini) di pesisir timur Kyūshū, dan Ise atas nama Provinsi Ise (伊勢国 Ise no kuni) (Prefektur Mie pada saat ini). Keduanya mewarisi nama kapal tempur kapal tempur Jepang Hyūga dan kapal tempur Jepang Ise dari Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Kedua kapal itu dibuat selama Perang Dunia I dan bertugas dalam Perang Dunia II. Setelah Pertempuran Midway, Hyūga dan Ise dikonversikan menjadi sebuah hibrida kapal tempur/kapal induk pada 1943 dengan penggantian kubah meriam dan barbett buritan menjadi sebuah geladak penerbangan kecil dan geladak hangar yang dapat mengoperasikan sebuah skuadron pengebom tukik Yokosuka D4Y dan pesawat laut Aichi E16A.[12]

    Pada November 2009, Hyūga berpartisipasi dalam latihan angkatan laut gabungan Annualex 21G bersama kapal induk AS USS George Washington dan kapal USN dan JMSDF lainnya untuk menjaga interoperabilitas antara kedua angkatan laut.

    Pada 11 Maret 2011, gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011 mengenai bagian timur laut Jepang. Hyūga langsung bergerak menuju pesisir Prefektur Miyagi dan memulai operasi search and rescue.[13] Ise, yang mulai bertugas pada 16 Maret, juga bergabung dengan operasi pengiriman bantuan untuk penampungan pengungsi.

    Pada 8 November 2013, topan super Haiyan melintasi Visayas, Filipina. Ise bergabung dengan upaya bantuan, menggunakan helikopternya untuk menyediakan suplai bantuan menuju area terpencil yang aksesnya terputus oleh topan itu.

    Galeri

    sunting

    Referensi

    sunting
    1. ^ a b c d e f "DDH-161 Hyuga / 16DDH "13,500 ton" ton Class". Globalsecurity.org. 11 July 2011. Diakses tanggal 20 May 2015. 
    2. ^ PBS, Wide Angle (TV series) : "Japan's About-Face: The military's shifting role in post-war society.", July 8, 2008
    3. ^ Hardy, James (25 March 2015). "Japan commissions helicopter carrier Izumo". janes.com. Diakses tanggal 20 May 2015. 
    4. ^ Yoshihara, Toshi; Holmes, James R. (Summer 2006). "Japanese Maritime Thought: If not Mahan, who?". Naval War College Review. United States Naval War College. 59 (3): 39. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 April 2017. Diakses tanggal 20 May 2015. 
    5. ^ Yong-weon, Yu (2007-08-27). "After 40 Years, Japan Achieves Warship Dream". Columns. Chosun Ilbo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-23. Diakses tanggal 2008-07-13. 
    6. ^ Saunders, Stephen (editor) (2007). Jane's Fighting Ships Vol. 110, 2007-2008. Coulsdon: Jane’s Information Group. hlm. 401. 
    7. ^ Minnick, Wendell. "Japan's New Ship: Destroyer or Carrier?' Defense News (Springfield, Virginia). Diarsipkan 2012-07-30 di Archive.is June 30, 2008. p. 13.
    8. ^ Herman, Arthur (2007-09-09). "Pacific armadas: growing Far East navies mean new challenges for U.S." Opinion. New York Post. Diakses tanggal 2008-07-13. 
    9. ^ "Japan Sends Its Troops Into Uncharted Waters."
    10. ^ "A Nice Fit for Japan?"
    11. ^ ヘリ搭載大型護衛艦「いせ」が進水 (dalam bahasa Jepang). Asagumo News. 2009-08-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-10. Diakses tanggal 2009-09-07. 
    12. ^ Hutchison, Harold C. (2007-08-25). "Japan's Secret Aircraft Carriers". Strategypage.com. Diakses tanggal 2008-07-13. 
    13. ^ 防衛省・自衛隊:海上自衛隊の活動, Ministry of Defense

    Bibliografi

    sunting

    Pranala luar

    sunting