Kapal perusak Jepang Oite (1924)
Oite (追風 , "Angin ekor") adalah salah satu dari sembilan kapal perusak kelas Kamikaze (1922) yang dibangun untuk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1920-an. Selama Perang Pasifik, ia berpartisipasi dalam Pertempuran Pulau Wake pada bulan Desember 1941 dan melakukan tugas lainnya di Nugini dan Kepulauan Solomon pada awal tahun 1942.
Oite di lepas pantai Yokohama tahun 1927
| |
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Oite |
Pembangun | Perusahaan Dok Uraga |
Nomor galangan | Perusak No. 11 |
Pasang lunas | 16 Maret 1923 |
Diluncurkan | 27 November 1924 |
Selesai | 30 Oktober 1925 |
Ganti nama | Oite, 1 Agustus 1928 |
Dicoret | 11 Maret 1944 |
Nasib | Tenggelam pada 18 Februari 1944 |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal perusak kelas-Kamikaze (1922) |
Berat benaman |
|
Panjang |
|
Lebar | 9,1 m (29 ft 10 in) |
Sarat air | 2,9 m (9 ft 6 in) |
Tenaga | 38.500 shp (28.700 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 37,3 knot (69,1 km/h; 42,9 mph) |
Jangkauan | 3.600 nmi (6.700 km; 4.100 mi) pada 14 knot (26 km/h; 16 mph) |
Awak kapal | 148 orang [1] |
Senjata |
|
Catatan dinas | |
---|---|
Operasi: |
Desain dan deskripsi
suntingKapal perusak kelas Kamikaze adalah versi perbaikan dari kelas Minekaze. Kapal-kapal dalam kelas ini memiliki panjang keseluruhan 1.025 meter (3.362 ft 10 in)[2] dan panjang perpendikuler 975 meter (3.198 ft 10 in). Mereka memiliki lebar 91 meter (298 ft 7 in), dan sarat air dari 29 meter (95 ft 2 in). Berat benaman mereka mencapai 1.422 ton metrik (1.400 ton panjang) untuk muat standar dan 1.747 ton metrik (1.719 ton panjang) untuk muat penuh.[3] Untuk bagian permesinan, mereka memiliki dua turbin uap Parsons (sebagian menggunakan Kampon), yang masing-masing menggerakkan satu poros penggerak menggunakan uap yang berasal dari empat pendidih tabung air Kampon.
Turbin tersebut dapat mengeluarkan tenaga sebesar 38.500 tenaga kuda poros (28.700 kW), dan dapat mendorong kapal hingga kecepatan 373 knot (691 km/h; 429 mph). Walau begitu, selama percobaan kapal-kapal dalam kelas ini dapat dengan nyaman mencapai kecepatan 387 hingga 392 knot (717 hingga 726 km/h; 445 hingga 451 mph).[4] Kapal-kapal ini dapat menampung hingga 420 ton metrik (413 ton panjang) bahan bakar minyak yang dapat memberi mereka tenaga untuk beroperasi sampai 3.600 mil laut (6.700 km; 4.100 mi) dengan kecepatan 14 knot (26 km/h; 16 mph). Kru mereka terdiri dari 148 perwira dan awak kapal.[1]
Persenjataan utama kapal perusak kelas Kamikaze terdiri dari empat buah meriam Tipe 3 kaliber 12-sentimeter (4,7 in) berlaras tunggal; satu buah di depan suprastruktur, satu buahdi antara dua cerobong asap dan dua buah terakhir di belakang kapal. Senjata dinomori "1" sampai "4" dari depan ke belakang. Kapal kelas ini juga dilengkapi dengan tiga pasang tabung torpedo 533-sentimeter (209,8 in); satu pasang berada di depan suprastruktur dan meriam depan sedankan dua lainnya berada di antara cerobong belakang dan suprastruktur belakang.
Pada awal Perang Dunia II, meriam No. 4 dan tabung torpedo belakang telah dicopot untuk ditukar dengan empat peluncur peledak kedalaman dan satu kapal dapat membawa hingga 18 buah peledak kedalaman. Selain itu, meriam anti-pesawat Tipe 96 25-milimeter (1,0 in) juga dipasang.[5] Perubahan ini meningkatkan berat benaman menjadi 1.499 ton panjang (1.523 t). Beberapa dari mereka ditambahkan senapan anti-pesawat 132 mm (5,2 in) Tipe 93 berlaras empat antara tiga belas sampai dua puluh pada bulan Juni 1944. Sayangnya, perubahan ini mengurangi kecepatan mereka menjadi 35 knot (65 km/h; 40 mph).
Konstruksi
suntingOite dibangun oleh Perusahaan Dok Uraga di galangan kapal Uraga pada 16 September 1923. Ia diluncurkan pada 27 November 1924 dan selesai pada 30 november 1925. Awalnya ia hanya diberi kode Perusak No. 11, setelah jadi, ia diberi nama Oite pada 1 September 1928.[6]
Nasib
suntingPada tanggal 16 Februari 1944, Oite sedang mengawal kapal penjelajah Agano yang sudah rusak ke Jepang dari Truk. Di tengah perjalanan, Agano ditorpedo oleh kapal selam USS Skate dan tenggelam. Oite menyelamatkan 523 kru Agano dan berbalik kembali ke arah Truk. Namun, tepat saat Oite memasuki pelabuhan Truk pada tanggal 18 Februari, markas Jepang disana terkena serang udara oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pesawat dalam Operasi Hailstone. Oite pun ditorpedo, dan terbelah dua serta langsung tenggelam bersama 172 dari 192 awak kapalnya. Ditambah lagi, semua 523 korban selamat dari Agano juga ikut tewas.[7] Oite dicoret dari daftar angkatan laut pada tanggal 31 Maret 1944.
Sisa-sisa bangkai Oite ditemukan pada bulan Maret 1986 pada kedalaman sekitar 200 kaki (61 m) air, dalam dua bagian yang terpisah sekitar sejauh 40 kaki (12 m). Bagian haluan terbalik, dengan anjungan terkubur di dalam lumpur; buritan terletak di bagian bawah laut dengan posisi berdiri tegak.[8]
Kutipan
suntingReferensi
sunting- Gardiner, Robert & Gray, Randal, ed. (1984). Conway's All the World's Fighting Ships: 1906–1921. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-85177-245-5.
- Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The Drama of the Imperial Japanese Navy, 1895–1945. Atheneum. ISBN 0-689-11402-8.
- Jentschura, Hansgeorg; Jung, Dieter & Mickel, Peter (1977). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. Annapolis, Maryland: United States Naval Institute. ISBN 0-87021-893-X.
- Nevitt, Allyn D. (1998). "IJN Oite: Tabular Record of Movement". Long Lancers. Combinedfleet.com. Diakses tanggal 10 November 2015.
- Watts, Anthony J. & Gordon, Brian G. (1971). The Imperial Japanese Navy. Garden City, New York: Doubleday. OCLC 202878.
- Whitley, M. J. (1988). Destroyers of World War Two. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-326-1.
- Wukovits, John (2010). Pacific Alamo: The Battle for Wake Island. NAL: Caliber. ISBN 978-1-101-65818-5.