Kapal perusak Jepang Mikazuki (1926)

kapal perang

Mikazuki (三日月, Bulan sabit) adalah kapal perusak milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang terlibat dalam Perang Dunia 2. Ia merupakan kapal ke-10 dari kelas Mutsuki. Ia mulai dibuat pada tahun 1925,[1] selesai pada tahun 1927, dan diluncurkan tahun 1928.[2]

Mikazuki pada 8 Maret 1933
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Mikazuki
Asal nama Bulan sabit
Pembangun Arsenal Angkatan Laut Sasebo, Sasebo
Nomor galangan Perusak No. 32
Pasang lunas 21 Agustus 1925
Diluncurkan 12 Juli 1926
Selesai 5 Mei 1927
Ganti nama Mikazuki, pada 1 Agustus 1928
Dicoret 15 Oktober 1943
Identifikasi Nomor lambung: 23
Nasib Tenggelam karena serangan udara pada 28 Juli 1943
Ciri-ciri umum
Jenis Kapal perusak kelas-Mutsuki
Berat benaman
  • 1.336 t (1.315 ton panjang) (normal)
  • 1.800 t (1.772 ton panjang) (muat penuh)
Panjang
  • 97,54 m (320 ft 0 in) (perpendikuler)
  • 102,4 m (335 ft 11 in) (keseluruhan)
  • Lebar 9,16 m (30 ft 1 in)
    Sarat air 2,96 m (9 ft 9 in)
    Tenaga 38.500 shp (28.700 kW)
    Pendorong
    Kecepatan 37,25 knot (68,99 km/h; 42,87 mph)
    Jangkauan 4.000 nmi (7.400 km; 4.600 mi) pada 15 knot (28 km/h; 17 mph)
    Awak kapal 150 orang
    Senjata
    Catatan dinas
    Bagian dari:
    • Divisi Induk ke-3 (1941)
    • Divisi Perusak ke-30, Skuadron Perusak ke-3, Armada ke-8 (1942 - 1943)
    Kode identifikasi: Penanda lambung: キズカミ
    Operasi:

    Masa dinas

    sunting

    Saat Perang Pasifik, Mikazuki tergabung ke dalam Divisi Induk ke-3 sebagai pengawal dari Hōshō dan Zuihō. Ia terlibat dalam beberapa pertempuran seperti Pertempuran Midway dan Kampanye militer Kepulauan Solomon. Kariernya berakhir ketika ia tenggelam pada tanggal 28 Juli 1943 akibat pesawat pembom B-25 Mitchell di titik 5°27′S 148°25′E / 5.450°S 148.417°E / -5.450; 148.417. Mikazuki dicoret dari daftar angkatan laut pada 15 Oktober 1943.[3]

    Catatan kaki

    sunting
    1. ^ Whitley, p. 191
    2. ^ Jentschura, Jung & Mickel, p. 143
    3. ^ Nevitt

    Referensi

    sunting

    Pranala luar

    sunting