Kapal perusak Jepang Amatsukaze (1939)
Amatsukaze (天津風 , "Angin Surga") adalah kapal ke-9 dari 19 kapal perusak kelas-Kagerōyang lahir pada 19 Oktober 1939. Ia merupakan salah satu kapal di kelas itu yang sempat dijadikan sebagai percobaan untuk menguji pendidih terbaru hasil pengembangan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang nantinya akan dipakai oleh Shimakaze.
Amatsukaze berlayar pada 17 Oktober 1940
| |
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Amatsukaze |
Dipesan | 1937 |
Pasang lunas | 14 Februari 1939 |
Diluncurkan | 19 Oktober 1939 |
Mulai berlayar | 26 Oktober 1940 |
Dicoret | 10 Agustus 1945 |
Nasib | Tenggelam pada 6 April 1945 |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal perusak kelas-Kagerō |
Berat benaman | 2.490 ton panjang (2.530 t) |
Panjang | 118,5 m (388 ft 9 in) |
Lebar | 10,8 m (35 ft 5 in) |
Sarat air | 3,8 m (12 ft 6 in) |
Kecepatan | 35 knot (40 mph; 65 km/h) |
Awak kapal | 240 orang |
Senjata |
|
Catatan dinas | |
---|---|
Komandan: | Kmd. Tameichi Hara (April 1940-Januari 1943) |
Operasi: |
|
Prestasi: | USS Barton (DD-599) (1942) |
Masa dinas
suntingSelama Perang Pasifik, Amatsukaze berpartisipasi dalam berbagai operasi seperti Pertempuran Laut Jawa, Pertempuran Kepulauan Solomon Timur, Pertempuran Kepulauan Santa Cruz, dan Pertempuran Laut Guadalkanal.[1]
Nasib
suntingIa sempat dikira tewas dalam pertempuran pada Januari 1944 setelah terkena torpedo dari kapal selam USS Redfin di Laut China Selatan dan tak ada kabar selama satu minggu, dimana ternyata ia diam-diam dilarikan ke Singapura dan dirawat di sana. Namun, serangan dari pasukan udara Amerika Serikat menggunakan pesawat B-25 pada 6 April 1945 membuatnya terluka parah dan terdampar di salah satu pantai di kawasan China. Upaya penyelamatan lebih lanjut pun dihentikan oleh para krunya dan pada 10 April 1945, Amatsukaze menenggelamkan dirinya sendiri dengan menggunakan ledakan dari ranjau lautnya sendiri.24°30′N 118°10′E / 24.500°N 118.167°E
Komandan dari Amatsukaze, Tameichi Hara yang bertugas dari tahun 1940 sampai tahun 1943, merupakan satu-satunya komandan kapal Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang bertahan dari awal perang hingga perang selesai.
Penemuan bangkai
suntingSisa-sisa dirinya ditemukan oleh para insinyur China pada tahun 2012, dalam kondisi sebanyak 30 ton logam sudah terlanjur dijual dalam bentuk kepingan-kepingan sebelum dihentikan oleh pemda setempat. Sebuah museum akan dibangun di tempat itu sebagai upaya dedikasi untuk menyelamatkan sisa-sisa Amatsukaze.[2][3]
Catatan kaki
sunting- ^ Hara, hal.134-142
- ^ http://szb.mnw.cn/html/2012-08/21/content_130105.htm
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-19. Diakses tanggal 2018-01-07.
Referensi
sunting- Chesneau, Roger, ed. (1980). Conway's All the World's Fighting Ships 1922–1946. Greenwich, UK: Conway Maritime Press. ISBN 0-85177-146-7.
- Hara, Capt. Tameichi (1961). Japanese Destroyer Captain. New York: Ballantine Books. SBN 345-02522-9-125.
- Jentschura, Hansgeorg; Jung, Dieter & Mickel, Peter (1977). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. Annapolis, Maryland: United States Naval Institute. ISBN 0-87021-893-X.
- Whitley, M. J. (1988). Destroyers of World War 2. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-326-1.